Hingga putaran kelima, yang terakhir digelar di Cirebon, posisi klasemen sementara Liga Perkutut Jawa Barat (LPJB) 2018 di kelas piyik yunior dan hanging dikuasai oleh dua peternak debutan asal Indramayu.
Santet kembali mampu meraih dua kemenangan lagi, sama seperti sabtu lalu di gelaran rutin Sabtu, 02 Juni 2018 di gantangan Pasar Pahing Rungkut, begitu pula kenari Joker juga mampu meraih juara pertama selama empat minggu.
Tidak ada gaco yang tampil nyeri, bahkan hatrik di gelaran bertitel Ramadhan Ceria Panji 14 Pagu –Kediri pada Jumat, 1 Juni. Para gaco, baik lovebird maupun burung kicauan yang lain hanya nyaris nyeri dan berbagi kemenangan di setiap kelasnya.
Lagi-lagi love bird Solikin membuktikan tajinya dengan meraih nyeri pada kontes BnR Koblen Jum’at Barokah 1 Juni 2018. Cendet Sakera andalan Arif juga sukses menyapu bersih.
Sebagai salah satu SF yang sering turun ke arena lomba, nama Wiro Prima SF sudah tidak asing lagi di kalangan kicaumania. Dalam beberapa pekan terakhir, SF asal Boyolali ini mulai sering main ke luar kota, terakhir di Irfan putra Cup. Apa motivasinya?
Betet sempat diremehkan, sempat diintimidasi tidak boleh turun di sejumlah gantangan, tapi di Garda BC Betet bisa membuktikan, inilah gaco fenomenal tahun ini. Prestasi emas di tiga kelas dilibas.
Penampilan gemilang ditunjukkan oleh kenari Jamal milik Adi Cahyo di kontes prestasi P2-3B Boyolali dengan mencetak tiga kali podium pertama alias hattrik. Di kelas lain, cucak hijau Tayo dan PAUD Pak Tile sukses meraih podium pertama.
Gelaran Elite Indonesia Bandung Timur menjadi saksi pertarungan seru para kicaumania Bandung. Berlokasi di Komplek Perumahan Patra Asri Cibiru, Bandung Timur, even yang diselenggarakan pada 31 Mei 2018 ini semakin banyak mengorbitkan para jawara baru.
Menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan berdasarkan aspirasi kicaumania Sumatera dan sekitarnya, Elite Indonesia, EO yang baru terbentuk belum lama ini, terus mengembangkan sayapnya ke berbagai pelosok negeri.
Banyak lomba yang menawarkan hadiah sepintas begitu wah. Tapi pada akhirnya sering mengecewakan. Mulai hadiah yang batal keluar, sampai yang rupa fisiknya dianggap tak sesuai dengan harapan.
Kemeriahan terlihat dalam kontes spesial RKR BC Jember garapan Mr. Amsori Arongan pada Jumat, 1 Juni 2018. Selain dipenuhi para lovebird lovers, even kali ini juga diramaikan oleh kenari mania.
Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-72, BnR cabang Cilacap menyuguhkan even dengan tajuk Kapolsek Cup I Kesugihan Cilacap di Jl. Mawar Kuripan Kidul Cilacap pada hari Minggu, 3 Juni 2018.
Pak Kanjeng alias KRRA H. Hardjo Suwarno, salah satu tokoh kicaumania di kota Solo, juga dikenal sebagai Empu Keris yang sangat disegani. Beliau secara khusus membuat keris yang dipersembahkan sebagai salah satu hadiah di Piala Walikota Solo #2.
Speed Iblis tampil memukau di gelaran Wonk Lawas Enterprise (WLE), Jum'at 01 Juni 2018 dengan menyabet semua kelas yang dilombakan. Sedangkan tiga jagoan dari Markipat Team Gajah Mada, Setan Alas dan Putra Bojonegoro melejit di podium utama.
Puluhan lovebird durasi hebat turun di Latpres Akbar Maestro BC pada Jumat, 1 Juni. Amanah HE andalan Haries Gredex berhasil menumbangkan Betet milik Budi Bogem dari Nganjuk, serta New Samba milik Rama Putra H. Kalam.
Dua gaco sukses merebut dua kali juara pertama alias nyeri yaitu Safira di kelas love bird dan Barong Jr pada kelas cendet pada kontes Jumat Spesial Ramadhan BnR AKBP Surabaya, Jumat 1 Juni.
Ada yang menarik di gelaran Spesial BMS BC Mojokerto, Jumat (1/6) sore itu. Baru saja lovebird Suro milik Tanoshii SF naik ke gantangan, para peserta sudah bisik-bisik mengancam akan kabur. Lewat pendekatan panitia, akhirnya Suro diijinkan main 2 kali.
Tidak seperti biasanya, Sukoco lovebird andalan Sinyo Habibi tampil kesetanan di Kontes Mancar BC. Durasinya sih biasa saja, tapi gacornya luar biasa. Jeda tidak sampai lima detik langsung berangkat. Ternyata rahasianya pakai pakan impor.
Bendosport SF Mojokerto, sebenarnya punya MB Fantastis dan cendet Benito, namun saat dua burung yang prestasinya cukup mentereng ini mabung, pemain pelapisnya seperti cendet Gempar dan MB Bombastis pun berperan menggantikannya.
Selain menyajikan pertarungan burung-burung durasi dan konslet, laga kelas love bird di Irfan Putra Cup sempat diwarnai insiden saat Budi Bogem masuk ke lapangan dan mengamuk pada juri dan panitia yang bertugas. Apa akar masalahnya?