BUDI BOGEM MURKA

IRFAN PUTRA CUP KARANGANYAR #3

Bukan Karena Kalah, Budi Bogem Murka Karena Hal Ini

Selain menyajikan pertarungan burung-burung durasi dan konslet, laga kelas love bird di Irfan Putra Cup Karanganyar yang digelar pada Minggu, 27 Mei lalu sempat diwarnai insiden saat Budi Bogem masuk ke lapangan dan mengamuk pada juri dan panitia yang bertugas. Apa akar masalahnya?

Penampilan luar biasa ditunjukkan love bird Betet di kelas Rush A lomba burung berkicau Irfan Putra Cup dengan melontarkan delapan kekekan panjang dengan jeda rapat untuk ukuran love bird bertipe fighter. Di akhir penilaian, penonton yang dibuat berdecak kagum oleh penampilannya mulai berbisik-bisik kalau Betet layak dapat A.

 

 

SUASANA LOMBA

 

Persoalan dan kericuhan terjadi saat panitia mengumumkan Cebol milik Sigit Kedung Mulyo yang berada di gantangan 44 dinyatakan sebagai pemenang setelah mengumpulkan total poin 3400 lebih. Sementara Betet harus puas di urutan ketiga dengan total poin 1585.

Emosi dan kekesalan Budi Bogem pun tidak terbendung. Tanpa basa-basi, pria asal Nganjuk ini langsung melabrak panitia dan juri. “Kalau Betet yang kerja dari awal sampai akhir saja cuma dapat poin 1500-an, ini kok bisa dapat 3400 lebih. Dua kali lipat lebih. Nggak masuk akal ini, ini pasti permainan,” gertaknya.

 

 

Saat situasi semakin tegang dan memanas, beberapa pemain kawak seperti Andri Bolang dan Lion Satria mencoba meredam amarah Budi Bogem dengan membawanya kembali ke paddock. “Sudah, sudah, Pak. Mungkin memang ada yang salah dalam penilaian, tapi nggak enak dilihat yang lain kalau ribut-ribut gini, kita semua di sini teman,” redam keduanya.

Setelah emosi sedikit mereda, Budi menjelaskan apabila kemarahannya bukan karena Betet kalah, tetapi lebih pada jarak poin yang didapat Cebol dan Betet yang nggak masuk akal. “Protes itu tadi karena jarak nilainya terlalu jauh, Betet ini tadi tampil maksimal, bunyi sembilan kali, ada dua menit, satu menit, jeda cuma sedikitlah,” ujarnya.

 

BUDI BOGEM. BETET TAMPIL MAKSIMAL (1, 1, 2, 2, 3)

 

“Kalau dibilang kalah, kalah dimana, walaupun sana lecek (konslet – red) pun, bagaimana pun, poinnya terpaut jauh sekali. 1500 dengan 3500, perbandingannya 2000, kan ndak masuk akal. Seharusnya kalau kalah pun, dengan burung lecek pun, tanpa jeda pun, bunyi terus tanpa jeda, paling kalah 500 poin-lah, masuk akal. Kalau kalah 2000 itu bukan kalah namanya, tapi permainan,” lanjutnya.

 

ILUSTRASI PERTARUNGAN BETET VS CEBOL DI IRFAN PUTRA CUP KARANGNYAR

 

Selain itu, Budi juga mengungkapkan apabila sistem penilaian stik poin seperti di Irfan Putra Cup kali ini memang kurang menguntungkan bagi love bird durasi seperti Betet. “Kalau sistem stik poin gini tiap juri kan penilaiannnya berbeda-beda, sementara poin maksimalnya kan sama 100. Mau nembak satu menit pun, Betet paling dikasih tiga bendera tadi. Sementara kalau dapat juri royal, mungkin belum sampai 13 detik sudah dikasih merah, nyuri poinnya di situ,” terangnya.

 

KLS BC. JARWOE BORONG JUARA (1, 1, 1, 2, 2, 3)

 

Terlepas dari permasalahan yang terjadi di gelaran kali ini, Budi mengakui kalau penggunaan sistem stik poin benar-benar tidak menguntungkan bagi love bird durasi. Sebagai pemain lawas yang sudah malang melintang di dunia perburungan, Budi mengaku heran dengan mulai ditinggalkannya irama lagu, durasi dan volume di penilaian love bird akhir-akhir ini.

Di lain pihak, Bayek Gemphil yang mengawal Cebol juga mengaku kebingungan dengan total poin yang diraih pada sesi Rush A. “Cebol ini memang tipe konslet, jedanya rapet banget nggak sampai tiga detik. Kalau durasi memang masih pendek-pendek, paling belasan detik sekali berangkat,” ungkapnya.

 

 

BAYEK GEMPHIL. CEBOL JUARA 1, 1, 2

 

Menilik pada dua kali podium pertama dan sekali runner up yang didapat oleh Cebol, Bayek menengarai kalau amunisi yang dikawalnya layak menang meskipun ada kejanggalan dalam penilaian di kelas Rush A. “Aku ae nggak ngira poine bisa segitu, mungkin jurine kemurahen atau waktu penilaian e kepanjangen,” selorohnya.

Mewakili panitia, Rimba Star memohon maaf atas kekisruhan yang terjadi di penilaian love bird terlepas siapa biang keladi masalahnya. Meski masih banyak kelemahan, Ia meyakini kalau sistem stik poin masih dianggap sistem yang paling transparan dan disukai oleh love bird lovers Karanganyar.

 

RIMBA STAR (KIRI). AKAN EVALUASI SISTEM PENILAIAN LOVE BIRD STIK

 

Kedepan, Ia akan melakukan evaluasi agar persepsi masing-masing juri dalam perhitungan waktu lebih objektif sekaligus memberi keadilan pada pemilik love bird durasi. Di akhir lomba, Rimba mengingatkan apabila Piala Juliyatmono 2 akan digelar Minggu, 10 Juni mendatang. Datang dan sukseskan!

 

ILUSTRASI VIDEO PERTARUNGAN BETET VS CEBOL LIHAT DI SINI

DATA JUARA IRFAN PUTRA CUP KARANGANYAR, MINGGU 27 MEI 2018 LIHAT DI SINI

AGENDA DAN BROSUR LOMBA LIHAT DI SINI

KATA KUNCI: irfan putra cup budi bogem betet cebol

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp