CUCAK HIJAU BLEDEK DOUBLE WINNER

LATPRES NEW NORMAL JERUK SEGER BC MOJOKERTO

MB Daun Muda, Petir, dan Papa Muda Berbagi Podium, LB Begawan dan CH Bledek Double Winner

Latpres New Normal Jeruk Seger BC, berjalan sukses dan lancar dengan meraih jumlah 924 peserta. Kelas cucak hijau tiga sesi full gantangan, sementara kelas lain yang full gantangan di dua sesi adalah murai batu dan love bird fighter. Tertib memakai masker, dan mentaati protokoler kesehatan itulah yang selalu diingatkan panitia.

Minggu, 26 Juli 2020, setelah cukup lama vakum akibat pandemi Covid-19, gantangan Jeruk Seger BC, yang berlokasi di Lapangan Jeruk Seger, Kecamatan Gedek, Mojokerto seolah menjadi saksi kerinduan ngekekmania dan kicaumania pada lomba burung. Peserta membludak, bahkan tidak hanya datang Mojokerto, namun adapula yang datang dari Jombang, Lamongan, Gresik, dan Sidoarjo.

 

 

PANITIA MENERAPKAN PROTOKOLER KESEHATAN

 

Kelas cucak hijau adalah kelas yang sengit persaingannya, sebab pesanan tiket sampai 3 sesi habis menjelang seminggu lomba, hingga terpaksa dibuka sesi D. Murai batu pun mengalami full gantangan di dua sesi, A dan B-nya, sementara di sesi C-nya sedikit mengalami penurunan.

Cucak hijau Bledek berjaya di sesi A dan B-nya. Bahkan cucak hijau ini sempat ditawar seseorang dari Sidoarjo, namun oleh pemiliknya tidak dijual. “Masih sayang untuk dijual, Mas, untuk sementara buat gaco sendiri,” ucap jokinya.

 

MURAI BATU DAUN MUDA BANYAK YANG MELIRIK

 

Di kelas murai batu, ada Daun Muda milik Abah Eko dari Tombo Ati SF Mojokerto yang menguasai sesi A. Sesi B digantikan Petir milik Mr Louis dari Graha SF, sementara sesi C diambil alih Papa Muda milik Mr Cun Spartan.

Di kelas cendet, Trojan milik Arsakti dari Libas SF dan Amazon milik Muklis dari Duta Anisversary MMM berbagai podium puncak. Pun yang terjadi di kelas prenjak, yang mana Sugiono menguasai sesi A, sedang Doraemon milik Lukman menguasai sesi B-nya.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Di kelas love bird reguler, ada pendatang dari Jakarta, yaitu Begawan yang beberapa hari ini sedang berada di Jawa Timur untuk lomba sekaligus menawarkan dirinya untuk dijual. Menurut salah seorang joki, Hadi, Begawan ditawarkan 65 juta, sementara prestasinya cukup banyak waktu di Jakarta.

“Tadi Begawan juara 1 di sesi A dan juga juara 1 di sesi B. Soal penawaran masih di bawah 65, jadi belum kami lepas,” jelas Hadi.

 

LOVE BIRD BEGAWAN BERJAYA DI KELAS REGULER

 

Royo Putra Ragil, Penyelenggara Jeruk Seger BC, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah hadir dan memberikan suport gelaran tersebut. “Sampai jumpa lagi di gelaran selanjutnya, dan tetap taati protokoler kesehatan,” pungkasnya. [RANTO]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

PARA JURI YANG BERTUGAS DI JERUK SEGER BC MOJOKERTO

 

PARA JAWARA DI KELAS FIGHTER

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

JAWARA DI KELAS CUCAK HIJAU A

 

PARA JUARA KELAS CENDET

 

JAWARA DI SALAH KELAS OCEHAN

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

 

 

 

 

 

KATA KUNCI: latpres new normal jeruk seger bc mojokerto mb daun muda mb petir mb papa muda lb begawan ch bledek

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp