KERAJAAN MASTERING SUKOHARJO

KERAJAAN MASTERING SUKOHARJO + VIDIO

Hasilnya Wow, Burung Masih Belajar Pun Langsung Laku

Mr. King dari Tangerang mengaku kaget melihat kemajuan yang dicapai salah satu anakan murai yang ia kirim untuk bersekolah di Sukoharjo. Lebih mengesankan lagi, setelah ia unggah vidionya, langsung deal dengan harga cukup fantastis untuk ukuran burung belia.

Secara berkala, ia memang menerima kiriman vidio pendek dari Bangun, si pemilik dan pengelola Kerajaan Mastering Murai Batu. Mr. King sudah mengirim salah satu anakan hasil breedingnya di awal tahun atau bulan Januari 2020 ini.

Bagaimana Mr. King dan banyak murai batu mania lainnya mengetahui dan mengenal Kerajaan Mastering yang berada nun jauh di di Sukoharjo, Solo Raya, Jawa Tengah?

 

 

 

BANGUN. BERSAMA ANAK DIDIKNYA DI KERAJAAN MASTERING SUKOHARJO

 

“Secara pribadi kebetulan sudah kenal, lalu dapat rekom dari teman-teman senior kalau Bangun biar masih muda tapi sudah berpengalaman merawat dan memahami burung sejak kecil. Ia sangat menyayangi burung, tahu cara merawat burung, dan paham burung yang bagus buat lomba itu seperti apa. Ini penting karena tujuan akhir kita pelihara burung kan, memang mau untuk lomba.”

Itu bisa terlihat dari “kurikulum” hingga pilihan master atau “guru” yang bertugas mengajari para siswa di sana agar bisa bernyanyi dengan teknik yang bagus serta pilihan materi lagu yang berkualitas. Ada tak kurang dari 100 ekor master dari beragam jenis, tentu masing-masing jenis juga dipilih yang terbaik, mulai kerajinan, hingga terutama kejernihan dan kemerduan suaranya.


 

SALAH SATU ANAK DIDIK KERAJAAN MASTERING

 

Anda bisa melihat bagaimana nyanyian para master, juga nukilan vidio aksi para siswa yang sudah belajar selama beberapa bulan dan menjelang lulus dari angkatan pertama, di akhir artikel ini.

Selain itu, burung yang lulus dari sini mesti memiliki kemampuan dasar agar kelak ketika dikembalikan, si pemilik bisa melanjutkan merawat dengan mudah. “Misalnya, sudah bisa mandi sendiri di keramba, masuk dan keluar dari kandang harian atau lomba ke polier, hingga asupan dasar baik harian maupun setingan lomba. Pemilik tinggal meneruskan dan mengeksplore atau mempertajam lagi sesuai dengan usia dan jam terbang, biar lebih ngunci,” jelas Bangun saat disambangi di kampusnya, persis di seberang RSUD Sukoharjo.

 

WASPADA dengan produk yang logonya MIRIP, dibaca/dilafalkan dengan cara yang SAMA, tetapi BUKAN produk yang dikeluarkan TOPSONG. Lihat selengkapnya DI SINI.

 

Meski bukan siswa pertama, tetapi anakan dari Mr. King Kawaguci termasuk generasi atau angkatan pertama. Ia mengaku puas dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bangun dan kawan-kawan pada burungnya.

 

 

“Saya pasti akan kirim lagi anakan terbaiknya ke sini, apakah itu yang masih milik saya, atau yang sudah dibeli orang lain pun akan saya rekomendasikan supaya disekolahkan di sini. Saya pun dengan apa adanya juga sudah bilang ke banyak teman soal sekolah yang satu ini benar-benar sangat rekomended,” ujarnya saat belum lama ini mengunjungi secara langsung kampus Kerajaan Mastering.

Burung kiriman Mr. King bukan satu-satunya yang bikin kesengsem murai mania dan kemudian dibeli atau deal sewaktu burung masih berada di tempat belajar. “Ada juga beberapa ekor lainnya, setelah kita publish di media sosial bagaimana mencoba kecakapannya dalam memainkan kicauan, langsung pada ngejar.”


 

MASTERAN DI KERAJAAN MASTERING

 

Kalau sudah begitu, Bangun akan menghubungkan si peminat dengan si pemilik. “Tentu saja ini membuat saya sangat senang. Kami mungkin beruntung karena sejak awal banyak mendapat kiriman siswa-siswa yang dari sananya memang sudah punya bakat dan bibit berkualitas.”

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Kerajaan Mastering memang masih baru. Saat ini baru akan menyelesaikan jenjang untuk angkatan pertama. “Kami baru mulai bulan Desember 2019 kemarin, sekitar 6 bulan. Siswa pertama yang kami terima adalah anakan dari salah satu penangkar top juga, yaitu Mr. G Kebumen,” imbuh Bangun.
 

MASTERAN DI KERAJAAN MASTERING

 

Nah, dalam satu - dua bulan ini, siswa angkatan pertama akan lulus dan mulai dikirimkan kembali ke pemiliknya. “Tapi karena kondisi pandemi saat ini, juga karena kesibukan dari sebagian para pemilik, sekitar 80 persennya minta supaya tetap di sini melanjutkan jenjang sekolahnya. Tentu, kita sudah menyiapkan tempat atau ruang baru, karena ruang kelas yang saat ini nanti akan segera masuk para siswa baru angkatan ke dua,” imbuhnya.

Untuk para siswa angkatan baru itu, di Kerajaan Mastering tersedia kuota 45 siswa. Bangun pun tidak merasa kawatir untuk mengisi kuota tersebut. “Saat ini separuh atau dua puluh lebih kuota sudah terisi, jadi kami hanya akan menerima tambahan 20an siswa baru lagi, yang akan mulai masuk ke kami pada bulan-bulan depan.”
 

BROSUR KERAJAAN MASTERING

 

Banyak jalan yang dilakukan oleh Bangun untuk memperkenalkan “institusi”-nya itu. “Pertama-tama tentu melalui jejaring perkawanan baik sesama kicaumania maupun sesama juri baik dalam EO maupun lintas EO. Dari mereka kembali tersebar ke teman-teman berikutnya. Saya juga punya team marketing yang antara lain memanfaatkan media sosial, juga sangat terbantu oleh teman-teman dari media seperti burungnews.com ini.”

Para siswa angkatan pertama itu datang antara lain dari Bali, Bondowoso, Surabaya, Malang, Yogyakarta, Semarang, Tangerang, selain tentu saja dari kawasan Solo Raya. Untuk angkatan ke dua yang sudah mendaftar, lebih luas lagi cakupan wilayahnya.


 

SIAP MEWAKAFKAN DIRINYA UNTUK BURUNG

Merawat banyak burung, apalagi milik banyak orang, tentu saja tidak boleh main-main. Bila dijumlah semua antara para siswa dan masternya, maka Bangun yang dibantu oleh 3 orang rekannya harus merawat sekira 150an burung.

Mulai pagi saat matahari belum menampakkan diri, aktivitas perawatan itu sudah dimulai. Mengeluarkan puluhan burung, mengembunkan, lantas secara bergiliran membersihkan kotoran, memandikan dan menjemur, memberikan pakan dan minum untuk “sarapan”, dan seterusnya.
 

BANGUN DAN KRU KERAJAAN MASTERING. SIAP MEWAKAFKAN DIRI UNTUK BURUNG

 

Setelah istirahat siang selama satu-dua jam, aktivitas merawat itu sudah dimulai lagi, sampai sore menjelang magrib. Dari pengamatan burungnews seharian di kampus Kerajaan Mastering, terlihat nyaris tak ada jeda istirahatnya. Kesibukan merawat burung itu sambung menyambung terus.

Jenis pekerjaan yang tentunya akan sangat berat dan melelahkan bilamana tidak dilandasi oleh rasa suka dan sayang pada burung berkicau.
 

ASPEK KEBERSIHAN SELALU DI JAGA 

 

“Ketika mau mendirikan Kerajaan Mastering, saya sadar ini tidak mudah dan pasti sangat memberatkan. Saya harus siap mengorbankan banyak hal, terutama soal waktu. Meski ada yang bantu, sekarang hari-hari saya memang benar-benar saya habiskan di sini. Tidak ada lagi waktu untuk bersantai, apalagi untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak penting. Yang kita urus ini kan nyawa, dan yang lebih penting lagi juga masalah kepercayaan yang harus kita jaga, harus amanah. Kami benar-benar tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan yang sudah diberikan oleh para murai batu mania yang datang hampir dari selusuh pelosok tanah air.”

Bangun mengakui sudah terdidik dalam merawat dan menyayangi burung sejak kecil. “Sejak masih usia SD, saya sudah belajar menyayangi dan merawat burung, termasuk datang ke berbagai lomba.”

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

 

Ikut lomba semakin membuat matanya terbuka luas. Perlahan, ia jadi tahu kualitas yang dibutuhkan agar bisa menang. Demikian pula dengan jaringan pertemanan pun terus berkembang luas, yang itu juga menambah pengalaman dan pengetahuannya.

 

ASPEK KEBERSIHAN SELALU DIJAGA

 

Ilmunya dalam memahami burung yang berkualitas terus diasah dan semakin bertambah setelah ia mulai menjadi juri. “Dengan menjadi juri, saya harus terus memantau dan membandingkan burung yang satu dengan yang lain.”

Awalnya hanya burung-burung lokalan di Solo Raya, terus dengan semakin tambah jam terbang, tugas luar kota, jadi paham juga burung-burung lainnya. “Di luar sana kita tahu ada burung-burung yang sangat bagus itu seperti apa. Itu membuat kita jadi tidak gumunan, juga tidak kagetan. Nah salah satu tujuan membuat mastering ya itu, biar burung-burung itu sejak dini sudah kita siapkan agar kelak bisa memaksimalkan potensinya.”

 

 

Tentu saja, tiap individu burung punya kemampuan dasar, bakat bawaan, dan potensi yang beda-beda. “Jadi apa yang dilakukan di sini adalah mencoba memaksimalkan semua potensi yang dimiliki si burung. Bukan memberikan jaminan burung pasti akan jadi juara loh. Karena seperti pada kita manusia, meski sekolah sama, kurikulum sama, guru sama, tapi kemampuan akhir dari tiap-tiap kita tidak akan sama. Itu akan kembali kepada masing-masing.”

Satu hal yang bisa bisa ia jamin adalah, bahwa merawat dan menyenangi burung benar-benar sudah menjadi bagian dari jiwanya, juga rekan-rekan yang membantunya. “Jadi semua siswa di sini benar-benar kita rawat dengan sepenuh hati, penuh kasih sayang, seperti burung milik sendiri. Nah semua masih ditambah dengan bekal ilmu dan pengalaman dari kami para pengasuhnya yang insya Allah bisa diandalkan.”

 

BIJAK MELOMBAKAN BURUNG

Meski secara teknik sudah menguasai bagaimana membawakan lagu yang “kepakai” dalam lomba, Bangun tentu saja akan menyarankan apa saja yang perlu dilakukan oleh si pemilik setelah burung dinilai lulus dan dikembalikan.

“Secara teknik sudah oke, tetapi secara mental kan belum diasah. Nah itu adalah tugas si pemilik atau perawat berikutnya. Jadi harus bijak dan pinter memilih event untuk mengasah mental dan jam terbang.”

 

 

Burung yang masih sangat muda, sebaiknya jangan langsung diadu terus menerus.  Mulailah dari arena latihan seperti latber dan latpres dulu, atur juga jeda waktunya jangan terlalu sering. Kalau terlalu cepat dan sering diadu dengan burung-burung dewasa dan sudah matanng di arena lomba, bisa menjatuhkan mentalnya.

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

“Saya kira ini hal yang sudah lama dipahami oleh para murai batu mania atau kicaumania pada umumnya, sampai sekarang menurut saya hal ini masih tetap berlaku dan berguna untuk tetap diterapkan. Banyak contoh mereka yang tidak sabar mengadu terlalu sering burung muda, akhirnya rusak dan tidak mudah memulihkannya.”

Berminat menyekolahkan anakan murai batu Anda, atau pengin kenal lebih dekat dengan Bangun, sila menghubunginya di 0813-2891-8199. [danu, asept, maltimbus]

 

VIDIO KERAJAAN MASTERING SUKOHARJO

 


 

 

KATA KUNCI: kerajaan mastering sukoharjo mr king kawaguci sekolah murai batu universitas murai surakarta klaten mastering boyolali mastering

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp