SULTAN MILIK DONY, JUARA MURAI BATU 36-G

ROAD TO PIALA BAPAK KACER INDONESIA - RE MUCI TANGERANG

Hujan Deras Tak Mampu Membendung Antusiasme Kicaumania, Mr. Sunarto Puas dengan Gelaran Pembuka

Piala Bapak Kacer Indonesia “Mr. Sunarto” (BKI) baru akan digelar pada 22 November mendatang di lapangan Cielieungsi. Namun, rentetan safari kegiatan sudah mulai sejak Sabtu 31 Oktober. Mr. Sunarto memilih gantangan Re Muci Tangerang untuk membuka gelaran “Road To”-nya.

Gantangan Re Muci pun benar-benar meriah. Kondisi hujan di awal-awal bahkan bahkan juga di pertengahan hari , tak menciutnya nyali para kicaumania. Mereka tetap bergeming mengikuti gelaran sampai tuntas, atau paling tidak, sampai seluruh sesi yang diikuti jagoannya selesai.

 

 

VitaMix METABOLIS, atau lebih dikenal sebagai Metabolis Putih, cara baru, mudah, dan cespleng menggacorkan burung. Mudah didapat di kios-kios burung. Buktikan!

 

Road to BKI di Re Muci mengundang komunitas jalak suren, konin, tledekan, dan anis kembang, dimaikan pada sesi pagi. Sedangkan kelas umum yang dimainkan sesi siang, membuka kelas lovebird umum, cucak hijau, murai batu, dan tentu saja kacer sesuai dengan tema utama kontes.

Gelaran pembuka ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur antusiasme kicaumania Jabodetabek merapat pada gelaran puncak Piala BKI, 22 November 2020 besuk.

 

KONIN MANIA BERSAMA MR SUNARTO

 

Kelas Konin menjadi sesi pembuka, separuh gantangan terisi. Konin Kadrun milik Aly Yoyon meraih double winner atau nyeri dikelas B dan C. Sementara itu, persaingan di kelas jalak suren cukup ketat. Juara pun mesi dibagi antara Monochrome milik Bancex JST dan Zoman milik Arief / Teguh Anjelo SF.

Demikian pula di kelas tledekan, nangkring di tangga teratas adalah gaco milik Huzni Ciplux TMM Magelang yang berbagi dengan Ninja milik Alex. Tidak adanya dominasi juara kembali terjadi di kelas anis kembang, Pajero milik Mr. Sim-sim harus berbagi dengan Rubicon milik Dadan.

 

BANCEK, KETUA BARU JST TANGERANG

 

Partisipasi peserta dari kelas komunitas memang berkurang dari perkiraan awal, karena cuaca di Tangerang Raya dan sekitarnya sejak pagi sudah menunjukkan kurang bersahabat. Namun perwakilan dari tiap komunitas tetap hadir. Secara umum, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi kemeriahan event Road to BKI.

Konsep gelaran ini sudah disiapkan dengan baik. Ada kelas pagi untuk komunitas, dan kelas siang untuk umum atau non komunitas. Menjelang kelas siang dimulai, kembali break atau terhenti, lagi-lagi karena hujan deras yang kembali mengguyur area Re Muci dan sekitarnya.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Beberapa titik lokasi jalan Re Muci juga tergenang air cukup tinggi. Banyak sahabat Re, sebutan untuk kicaumania yang setia dengan gelaran Re Muci, terjebak kemacetan panjang di sepanjang perjalaan menuju gantangan. Para tamu dari komunitas kacer Jakarta, Bekasi, Depok, akhirnya terlambat sampai ke lokasi.

Mr. Kuncoro SH, selaku Ketua Pelaksana pun berinisiatif menunda jam main. Ini benar-benar karena situasi di luar kekuasaan manusia. “Apa boleh buat, banyak tamu yang belum sampai. Mereka sudah meluangkan waktu untuk datang memenuhi undangan kami, kami harus menghargai. Biasanya gelaran-gelaran kami selalu disipilin, terkenal sebagai salah satu event yang selalu tepat waktu dalam memulai gelaran.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Pada 14.10 seiring dengan hujan yang mulai mereda serta para peserta yang sempat terhalang macet mulai berdatangan, lomba kelas siang pun dimulai.

Kelas pembuka kacer menjadi momentum perjuangan kicaumania yang hadir dalam situasi cuaca ekstrim, sekaligus untuk memberikan penghormatan kepada Bapak Sunarto yang hadir langsung mengawal jalannya lomba sejak pagi hari.

 

ABAH CHOIR JAKTIM, JUARA 2 KACER

 

Kelas pembuka kacer hampir full gantangan. Di kelas A, gaco milik Kirana SF yang ditempel ketat Singa Laga milik Abah Choir dan WS Arif KFC, akhirnya menempati podium utama.

Begitu juga di kelas BOB 36-G, dan kelas Re B. Persaingan semakin panas, para jagoan dari komunitas Jakarta, Tasikmalaya, dan Tangerang saling adu serangan. Ada nama-nama Raja Tuak, Singa Laga, serta Xpander milik G-Yat dari Kios Bolang.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Begitu serunya, para pemilik kacer rupanya larut dalam euforia, teriakaan suporter pun cukup membahana layaknya nonton pertandingan bola di tengah hawa dingin. Tapi semuanya masih tetap terkontrol. “Mohon maaf bila di kelas tersebut sempat ada teriakan dari teman-teman kacer mania,” ujar Kuncoro SH.

DI kelas lovebird Fighter Dewasa, Panjul dari Uwung Team mencetak hatrik, diikuti Resol milik Solihin, Rengganis milik Budi Grenggo, juga Sadewo dan Wasiat milik Imam dari Rantau SF. Di kelas lovebird Remaja, Tiga Roda dari Dagelan Team, Podit milik Cipret SF, Janda Muda milik Tores SF, dan Hallu milik Rico Cimone harus berbagi juara.

 

CIPRET SF RAJAI LB REMAJA

 

Pada kelas Pemula, pendatang baru Eva dari Dagelan Team unggul atas Xeon milik Raka Jaya, Ipin Upin dari Kaber BC, serta Jaz milik Victoria SF.

Di kelas cucak hijau, Jabrik milik Ferry Wijaya yang sempat ngedrop lama akhirnya meraih double winner. Jabirk tampil meyakinkan di kelas prestis 36- G, diikuti Alief milik Darmawan dan Jagad milik Fauzan dari Cipondoh. Meteor milik Tri dari Kondangan Team dan Jaguar milik Arso ACT BC ikut mendminasi kelas cucak hijau berikutnya.

 

CH JABRIK MILIK FERRY, DOUBLE WINNER

 

Murai batu yang dibuka sampai tiga kelas juga tak kalah seru. Di kelas 36-G, Sultan milik Dony Predator menempati podium utama. Menempel ketat di belakangnya adalah Togog milik Uwa Sembako, Kaisar milik Ucok Doyong.

Perfoma dan kualitas yang cukup berimbang antara satu dan lainnya, membuat tidak ada jago yang mendominasi kelas murai batu. Di dua kelas lainnya, Moris memenangi kelas Daman Danau SIngkarak, didampingi oleh Yayaji gaco lawas milik Fery Polisi serta Cokro Manggolo milik H. Mahfud BnR.

 

DOORPRISE SEMBAKO

 

Secara umum, Road to BKI di lapangan Re Muci berlangsung sukses, meski beberapa kali sempat terganggu oleh guyuran hujan lebat. Hampir semua kelas sesuai jadwal yang sudah dibuat, dimainkan. Peserta yang hadir juga cukup meriah, hampir 800. Selama lomba berlangsung juga tidak ditemui komplain serius.

Mr. Sunarto yang terjun langsung memantau dan mengawal jalannya lomba juga mengaku puas dengan gelaran pembuka ini. Antusiasme kicaumania benar-benar luar biasa, meski masih dalam situasi pandemi ditambah hambatan cuaca ekstrim.

 

 

Re Muci termasuk lapangan yang sangat ketat dalam menjalankan protokol. Tak cukup hanya pada 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), lapang sebelum digunakan juga disemprot desinfektan.

Dari event ini, juga bisa disiapkan sejumlah kajian dan catatan agar perisapan event puncak Piala Bapak Kacer Indonesia pada 22 November besuk benar-benar bisa berlangsung lebih baik dari segala sisi. Selaku penyedia wadah hobi, EO independent Rasyid Enterprise (RE) akan terus berbenah memperbaiki kinerja team, juga selalu mendengar aspirasi dari para kicaumania guna menjadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depannya. [maltimbus]

 

DATA JUARA ROAD TO BAPAK KACER INDONESIA LAP. RE MUCI, KLIK DI SINI

 

 

ERWIN BERSAMA ANIS KEMBANG TANGERANG

 

GIEN, JUARA 2 LB PEMULA

 

 

JASWADI BERSAMA TLEDEKAN TANGERANG

 

KIRANA SF, REBUT PODIUM KACER 36-G

 

 

KORLSN RUSLAN, BANG EDO, DAN MR SUNARTO, ASIK DISKUSI

 

MB MORIS, JUARA 1 KELAS RE DAMAN DANAU SINGKARAK

 

 

PUNGGAWA JST

 

UWA SEMBAKO

 

KATA KUNCI: piala bapak kacer indonesia re muci sunarto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp