PBI TERAPKAN SISTEM BARU MENILAI LOVE BIRD

PENILAIAN LOVE BIRD (BARU) PBI

Teruji & Terbukti Memuaskan, Akan Diterapkan di Balekambang Kumandang

Bupati Badung Cup III - Bali, 4 November 2018, menjadi ajang uji sistem penilaian love bird yang baru oleh PBI. Hasilnya, dianggap lebih bagus. Peserta banyak yang puas. Akan diterapkan di even berikut seperti Balekambang Kumandang, Bupati Kulonprogo, serta Kambing Hitam Cup Sleman.

Sistem yang baru itu dengan menerapkan rolling. Arena penilaian dibagi menjadi 6 blok, satu blok terdiri dari maksimal 10 burung. Seorang juri didampingi satu peneriak atau pembantu agar lebih teliti dalam memantau semua peserta, akan menilai burung dalam 1 blok dulu, kemudian setelah ada aba-aba dari timer akan bergerak ke blok berikutnya, searah jarum jam.

 

 

SEBAGIAN PENGURUS PBI SOLO, BERIKAN YANG TERBAIK DI BALEKAMBANG KUMANDANG

 

Burung yang oleh juri mendapat nilai mentok atau full, akan diberi bendera besar. Juri akan berputar 5 kali,  sehingga semua blok sudah ia nilai. Korlap kemudian akan memberikan bendera nominasi, berdasarkan jumlah bendera besar yang diajukan oleh juri.

Yang berhak mendapatkan nominasi pada dasarnya yang memiliki bendera besar 6, atau terpantau punya nilai mentok oleh 6 juri. Kecuali pada kasus yang memiliki 6 bendera besar ternyata tidak sampai 10, padahal kejuaraan akan diambil 1-10.

Setelah korlap menancapkan bendera nominasi, masih ada segmen juri memantau secara bebas, untuk membandingkan burung di satu blok dengan blok lain. Di sini, faktor materi dan kualitas yang jadi penentu. Tak semata mengandalkan kerajinan, faktor yang lebih penting akan menentukan juara adalah pada irama lagu, volume, dan durasi.

 

BARU... ini yang sudah lama Anda tunggu-tunggu, segera dapatkan dengan menghubungi nomor-nomor di bawah.

 

Sistem baru ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Mereka menganggap sistem ini lebih teliti, transparan, dan secara umum lebih fairplay. Hal ini antara lain disampaikan oleh Teddy BKS, salah satu peserta dari Jogja yang mengawal Arnold, jago milik Mr. Cabo dari Pekanbaru.

“Tentu semua ada plus minusnya. Saya pribadi menilai sistem baru yang diterapkan PBI ini lebih bagus dari sebelumnya dan bisa saya terima hasilnya. Saya ngalami dua sesi ada nilai yang tidak full, jadi bendera besar atau semacam ajuan dari juri tidak sampai 6 biji, yang membuat tidak bisa dapat nominasi.”

 

TEDDY BKS, SISTEM BARU DARI PBI LEBIH TELITI DAN TRANSPARAN

 

Teddy pun merasa langsung tahu alasan kenapa nilai mentok atau bendera besarnya tidak sampai full 6, karena memang saat itu burung ada kurang kerjanya. “Karena pas juri tidak kasih bendera besar, saya juga lihat burung ada kurang kerja, ya saya menerima. Misal saya merasa burung kerja sangat bagus, bahkan lebih dari yang lain dalam satu blok yang sama, terus yang menurut saya kurang malah dapat bendera besar, kok burung saya yang kerja lebih baik tidak, saya kan langsung tahu dan punya bahan otentik untuk bisa komplain.”

 

 

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Rizal Ramadhan dari Malang, yang mengawal love bird Marsha. “Saya kira sistem baru ini ada kemajuan, kendati kalau mau dicari-cari kelemahannya ya tetap saja ada. Tapi secara umum kita peserta bisa lebih menerima. Lebih terbuka, lebih transparan, kita peserta juga bisa sama-sama ikut menilai dan membandingkan dengan burung lain, tidak ikut sibuk menghitung poin burung sendiri misalnya. Memang ada konsekuensinya, dengan roling plus di akhir penilaian ada pantauan bebas, waktu penilaian memang jadi lebih lama.”

 

RIZAL RAMADHAN, MESKI BELUM SEMPURNA, INI JAUH LEBIH MAJU

 

Fauzi Freshmix, love bird mania dari Solo yang hadir juga mengaku sangat terkesan dengan sistem yang baru pertama kalinya diuji cobakan. “Saya orang Solo yang penggemar love birdnya mungkin paling banyak dibanding daerah lain. Saya juga sudah lama jadi pemain love bird, jadi secara obektif bisa mengatakan sistem baru ini memang ciamik."

Fauzi mengaku pernah ikut lomba dengan segala macam pakem penilaian, menurutnya inovasi baru dari PBI ini memang layak diapresiasi. "Tentu, masih ada ditemukan kelemahan dan semua itu saya kira sudah dicatat untuk bahan evaluasi. Saya mencoba memberikan penilaian ini sebagai pemain love bird, bukan karena saya kebetulan pengurus PBI Solo.”

 

 

Fauzi pun mengaku sangat antusias karena sistem baru yang dinilainya sudah jauh maju ke depan akan kembali diterapkan pada lomba yang akan digelarnya pada 11 November besuk, Balekambang Kumandang.

“Biasanya sesi love bird itu termasuk yang paling keras persaingannya. Paling sering dikomplain, ini terjadi di EO mana saja, dengan pakem dan model penilaian apa saja. Asal banyak peserta yang tampil bagus dan cenderung imbang, ada kecenderungan ada yang kurang bisa menerima hasil penilaian juri. Tapi saya optimis dengan sistem yang baru ini, even Balakembang Kumandang besuk kelas love bird akan jauh lebih lancar, kondusif, lebih banyak peserta yang puas. Semoga.”

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Sementara itu, Burwanto, panitia Balekambang Kumandang lainnya mengungkapkan, bila mulai Selasa 7 November kemarin, laju pesanan tiket benar-benar melonjak drastis. “Semakin banyak kelas yang tiketnya menipis, bahkan sudah ada yang mau habis. Jadi yang mau berpartisipasi, mohon segera pesan dan amankan.”

Seperti yang sudah dilaporkan sebelumnya, tiket yang habis paling awal adalah kenari Salam Lestari, kemudian kelas ini pun terpaksa ditambah lagi. “Kelas lain sudah mendekati 80 persen, dan puncak pesanan akan terjadi mulai 7 November – 9 November,” begitu Fauzi memprediksinya waktu itu.

 

TROPI EKSKLUSIF BALEKAMBANG KUMANDANG

 

Balekambang Kumandang menawarkan aura nostalgia, karena Balekambang adalah lokasi lomba yang sudah melegenda bagi para kicaumania. Banyak kicaumania yang merasa belum lengkap dan sah sebagai kicaumania sejati, kalau belum pernah turun ke Balekambang.

Selain itu, panitia juga menyediakan tropi eksklusif yang benar-benar ikonik, tidak ada kembarannya di even mana pun dan di mana pun. “Jadi kalau pengin dapat tropi seperti ini, ya harus ikut lomba ke Balekambang Kumandang,” jelas Subur, panggilan akrab Burwanto.

Setelah Balekambang Kumandang, 2 even PBI lain yang siap menerapkan sistem baru ini adalah Bupati Kulonprogo dan Kambing Hitam PBI Sleman pada 9 Desember 2018. Jangan terlewat pula ada kontes khusus love bird di Balekambang, Gebyar Mutasi, ada kontes beauty, ada kontes suara. Hadiah langsung dan doorprise mulai Sepeda Motor. Ingat, 2 Desember 2018.

 

 

BROSUR BALEKAMBANG KUMANDANG, KLIK DI SINI

BROSUR BUPATI CUP SLEMAN, KLIK DI SINI

 

LB MARSHA, SALAH SATU PENAMPIL YANG JADI BINTANG DI BALI

KATA KUNCI: pbi solo balekambang kumandang pbi surakarta bupati badung cup iii love bird marsha love bird arnold

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp