TRIE JFF, SUDAH 7 TAHUN MENGGELUTI DUNIA FREEFLY

MELATIH FREEFLY PADA LOVE BIRD & PARKIT BERSAMA TRIE WAHYOEDI JFF + VIDIO

Murah, Mudah, dan Mengasyikkan

Sabtu, 23 Mei 2020 - TIPS

Semua burung yang bisa terbang pada dasarnya bisa dilatih untuk freefly atau terbang bebas. Secara prinsip, cara melatihnya pun sama. Nah, kita juga bisa melakukan pada love bird dan parkit, dua jenis burung yang mudah didapatkan dengan harga murah.

Trie Wahyoedi, atau biasa dipanggil Trie, salah satu penghobi yang aktif beternak beragam jenis burung dan terus melatih menjadi burung freefly (FF), menuturkan bagaimana cara melatih burung agar bisa dijadikan FF. Ia adalah pendiri Jogja Free Flight (JFF), yang kini memiliki anggota di grub diskusi face book lebih dari 23 ribu orang, dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain menjadi pegawai swasta, keseharian Trie adalah beternak love bird non klep/non kaca mata, emprit jepang, kenari, dan sunconure. “Saya pribadi suka dan memelihara binatang terutama burung sudah sejak kecil. Kalau mulai melatih dan main FF sejak tahun 2013, karena terinspirasi dari seorang penghobi di Bandung.”

LB NON KLEP, LEBIH DIREKOM UNTUK DILATIH FREEFLY

Menurut Trie, pada dasarnya semua jenis love bird bisa buat main FF. Pun dengan jenis kelamin, mau jantan atau betina sama saja. “Namun buat freefly, untuk love bird lebih dianjurkan pakai yang jenis non klep atau non kaca mata.”

Selain karena body-nya lebih besar, warna lebih beragam, love bird non klep juga lebih pinter atau bonding lebih bagus. Bonding adalah ikatan emosional antara kita dengan si burung yang melekat dan kuat. Untuk main FF, bonding tentu saja menjadi faktor yang sangat penting.

Demikian pula dengan parkit, semua jenis bisa dilatih. “Saya anjurkan memakai yang jenis biasa saja, yang harganya lebih murah. Karena parkit termasuk jenis yang peluang hilangnya cukup besar kalau buat diterbangkan secara bebeas atau freefly.”

Pada artikel kali ini, Burungnews sengaja lebih memilih dua jenis ini, love bird dan parkit.  Alasannya, selain mudah didapatkan, harganya relatif murah dan terjangkau. Cocok sekali buat mengisi waktu di saat libur panjang karena pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Kalau Anda pengin jenis love bird non klep yang direkomendasikan, harga bahannya sekitar 125-175 ribu, parkit antara 50 – 100 ribu rupiah. Harga bahan antara lain ditentukan oleh warna. Yang lebih murah tentu saja love bird klep, bisa didapat dengan harga kurang dari 50 ribu.

TAHAPAN MELATIH FREEFLY

Umur yang ideal kalau mau melatih FF, adalah dua minggu saat masih bulu jarum. Kita biasakan sejak kecil untuk memberikan makan dengan tangan, lebih baik lagi terus memberikan spet hingga burung dewasa, meskipun sudah makan bijian.

Tiap hari kita meloloh dua sampai tiga kali. “Pas kita mau meloloh biasakan tiup peluit atau panggil nama.”

Begitu terus sampai umur sekitar 6 pekan, saat bulu mulai utuh dan burung sudah bisa belajar terbang. “Saat itu kita mulai latih untuk FTM atau fly to me. Burung kita panggil dari jarak tertentu untuk terbang ke arah kita.”

USIA 6 MINGGU MULAI DIAJARI FLY TO ME (FTM). DI DALAM RUANGAN

Di mulai dari jarak dekat, kemudian menjauh. Setelah tahap FTM lancar, biasanya perlu beberapa hari sampai satu minggu, terus maju ke tahap berikutnya, yaitu boomerang. “Maksudnya, burung kita lempar, terus kita panggil kembali untuk terbang balik ke arah kita.” Tahap ini pun biasanya akan lancar dalam beberapa hari atau paling lama sepekan.

Tahap berikutnya adalah jumpdown. Burung ditaruh di tangkringan yang lebih tinggi, lalu dipanggil untuk terbang turun ke bawah, ke arah kita.

Tiga tahap melatih di atas, semua dilakukan di dalam ruangan / indoor. Kalau ketiga hal di atas benar-benar sudah bisa dilakukan dengan lancar, biasanya dalam waktu dua pekan, kita baru bisa mencoba untuk menerbangkan perdana di luar ruangan, atau di alam bebas.

Carilah tempat yang luas, jauh dari rumah dan pohon. Maksudnya, supaya burung tidak terbiasa hinggap atau menclok di pohon atau rumah. Para FF mania biasa memilih di tanah lapang, atau di sawah. Lebih disukai kalau lokasinya melereng atau miring, dengan posisi melepas burung lebih tinggi.

Selama masa latihan, sebaiknya dilakukan oleh satu orang yang sama. Biasanya juga memakai pointer warna, bisa berupa topi, kaos, jaket, atau sarung tangan dengan warna yang mencolok.

“Fungsi pointer supaya burung lebih cepat mengenali ownernya.”

Hal penting lainnya, melatih hingga kelak main FF dengan love bird atau parkit harus dalam kondisi burung lapar. “Kalau kondisi burung kenyang, untuk jenis love bird dan parkit itu susah diatur atau dikendalikan, bandel.”

Kandang untuk burung FF bisa memakai sangkar kotak atau bundar / kapsul. Burung bisa sendirian / soliter tanpa diberi pasangan, juga tanpa perlu diberi glodok. Di dalam kandang cukup diberi air minum saja. Ingat, makan selalu diberikan secara langsung dengan disuap. Bahkan setelah dewasa dan makan bijian, sebaiknya juga terus diberikan bubur dengan cara spet.

Burung kecil seperti love bird dan parkit yang sudah banyak dilatih dan punya jam terbang cukup tinggi, bisa terbang bebas tanpa hinggap atau menclok lalu kembali mendarat ke tangan kita, selama 15 – 20 menit.

Rawatan harian sama dengan burung pada umumnya, perlu mandi dan jemur.  Cara mandinya cukup disemprot dalam kandang. Selain asupan bubur spet dan bijian, secara periodik juga bisa diberikan vitamin.

HARGA BURUNG FF YANG SUDAH JADI

Melatih burung sejak kecil sampai mahir terbang bebas, tentunya memiliki nilai kepuasan tersendiri. Banyak sekali penghobi yang sangat menikmati proses ini. Namun, bagi kita yang mungkin tak sabar harus merawat sejak usia dua pekan hingga dewasa, (mulai dilatih terbang sejak usia sekitar 6 pekan), bisa main lebih cepat dengan cara membeli burung yang sudah jadi.

Bagi para penghobi burung freefly, untuk jenis love bird (non klep) dan parkit, burung yang sudah dilatih dan cukup mahir FF bisa dibeli dengan harga yang tidak terlalu mahal.

GATHERING FREEFLY JATENG - DIY, OLEH JFF

Parkit yang sudah dilatih dan cukup mahir terbang bebas bisa didapatkan dengan harga mulai 150 sampai dengan 250 ribu. Tergantung jam terbang dan warna.

Ada pun untuk jenis love bird non klep yang sudah dilatih dan cukup mahir, bandrolnya mulai 250 hingga 400an ribu. Harga pun tergantung warna dan jam terbang.

Paling lama satu pekan, si pemilik baru sudah bisa menyesuaikan diri, sudah mengenal dengan baik dengan asuhannya, dan sudah bisa diajak main-main di tempat terbuka. “Semakin sering berinteraksi dengan burung, semakin cepat burung mengenali pemilik barunya. Cukup berinteraksi saja, seperti memberikan makanan, bermain-main kecil, tidak perlu melatih dari awal lagi.

TENTANG TRIE WAHYOEDI DAN JOGJA FREE FLIGHT (JFF)

Jogja Free Flight (JFF) disebutkan sebagai komunitas burung paling tua di Yogyakarta. JFF didirikan oleh Trie Wahyoedi pada 13  November 2013, atau sudah 7 tahun lebih. Ini adalah komunitas yang mewadahi pengemar FF untuk semua jenis burung.

“Waktu itu sebenarnya cuma nyari teman main freefly di Jogja. Belum banyak yang tahu apa itu free fly. Kemudian muncul beberapa komunitas yang mengkhususkan diri pada jenis burung tertentu, sementara JFF adalah komunitas freefly untuk semua jenis burung.”

Di jagad maya face book, JFF sudah memiliki anggota lebih dari 23 ribu orang, dari seluruh tanah air. Kalau anggota yang aktif di Jogja dan sekitarnya ada ratusan orang.

“Itu yang tiap hari Minggu pagi aktif kumpul untuk kopdar dan latihan bersama di Alun-Alun Lor Yogyakarta. Antara 50 – 100 orang yang rajin hadir, dengan beragam jenis burung. Kalau pas ada kontes, ya lebih banyak lagi yang datang.”

SEBAGIAN TAMU DARI KOMUNITAS FF JAKARTA

Yang datang juga bukan hanya FF mania dari Jogja dan sekitarnya saja. Seringkali juga datang tamu dari kota lain lengkap dengan burung-burungnya, atau yang sekadar mampir sendiri-sendiri karena kebetulan sedang tamasya di Jogja.

“Kami selalu rajin melakukan pertemuan atau silaturahmi, baik sesama pemain FF atau anggota di Jogja, dan secara periodik gantian kita yang main ke kota lain. Asyik lah semakin banyak teman dan saudara, bisa ngobrol santai, sampai diskusi atau tukar pengalaman. Jadi pengalaman dan ilmu kita terus bertambah.”

Menurut Trie, dari hasil ternaknya khususnya untuk jenis love bird nonklep, memang pasarnya lebih banyak diperuntukkan buat main FF dan trick. “Sekarang banyak yang beli bahan, terutama untuk pemain Jogja dan sekitarnya. Sudah banyak penghobi yang bisa melatih sendiri. Biasanya kalau sudah mencoba dan bisa, akan ketagihan dan tertantang untuk terus membeli bahan, termasuk pengin burung yang lebih besar seperti sunconure bahkan macaw, he he he. Kalau untuk pemain luar kota, lebih banyak beli yang jadi.”

Koleksi Trie untuk burung yang sudah jadi disebutnya tidak banyak. “Karena saya bisa disebut hanya melatih, setelah jadi terus dijual. Ya, penghobi, peternak, juga pada akhirnya bakul juga, he he he.”

Nah, Anda yang pengin kenal lebih dekat dengan Trie Wahyoedi, bisa menghubungi di nomor WA 0852.2872.2525, ada juga akun IG Trie Wahyoedi. [maltimbus, 0817.0251.279]

VIDIO MELATIH LOVE BIRD FREE FLY BERSAMA TRIE WAHYOEDI JFF:

SEBAGIAN PUNGGAWA JFF SAAT ANJANGSANA KE SEMARANG

TERNAK SUNCONURE. DISIAPKAN UNTUK FF, SEJAK KECIL TERBIASA DISPET.

KATA KUNCI: trie wahyoedi jogja free flight free flight love bird trick andy hoo