HERI MENUNJUKKAN PROSES (INSET: BETINA MEMET)

KISAH HERI PURNOMO BANJARNEGARA

Tiga Kali Mencetak Love Bird Konslet, Hanya 'Kebetulan'?

 

 

 

Apakah love bird konslet itu terlahir secara kebetulan atau bisa dicetak dan direncanakan? Kita bisa berdebat panjang. Inilah fakta menarik, 3 burung konslet yang sekarang sangat tenar, ternyata pernah menjalani ritual proses yang sama di tempat yang sama!

Kita bisa saja mengatakan itu hanya kebetulan. Tapi kalau kebetulannya berulang-ulang? Begitulah yang terjadi pada 3 burung asal Banjarnegara yang sekarang begitu tenar karena perfoma konsletnya, hingga nyaris tak terkalahkan ketika diturunkan di berbagai arena lomba.

Keberadaan burung konslet ini, langsung atau tidak langsung juga telah membuat nama Banjarnegara kian berkibar di blantika “persilatan” love bird nasional. Apalagi, burung yang kini dimiliki oleh orang berbeda, sepertinya juga sudah mulai koordinasi agar diturunkan di lomba berbeda, sehingga tidak saling mengalahkan. Hasilnya, di hari yang sama semua bisa memborong juara di tempat berbeda.

 

 

Yang pertama adalah Gandring milik Ari Bejo. Ari Bejo sebelumnya sudah memiliki jago konslet lainnya dan sudah kerap menang di even nasional, yaitu Robot Gedek. Robot Gedek ini tak berhubungan dengan 3 burung konslet yang akan dibahas di sini.

Setelah Gandring, menyusul nama Gendewo milik duet kakak beradik Irfan-Ady yang sering memakai nama PRC SF. Gendewo pun terus eksis di papan atas dengan aksi borong juaranya.

Terbaru, muncul nama Condet milik Darsono Fortuna BF yang sukses 6 kali juara 1 di Piala Canting 2 Pekalongan pada 16 Juli 2017 lalu. Kemenangan yang mengagetkan banyak orang, mengingat baik burung maupun pemiliknya benar-benar baru pertama kalai turun di even besar.

 

DARSONO DAN HERI P. BERSAMA CONDET DI PIALA CANTING, TAMPIL GAGAH DIBALUT SANGKAR RADJA

 

Tiga burung di atas yaitu Gandring, Gendewo, dan Condet ternyata awal mulanya berasal dari Heri Purnomo. Siapa Heri Purnomo? Tidak ada yang mengenal, benar-benar antah berantah, sampai nama Condet meroket dan kebetulan juga nyerempet-nyerempet namanya.

Kepada burungnews yang belum lama nyambangi ke kediamannya di Binorong, kecamatan Bawang, Heri Purnomo memang mengaku masih pemula. Burungnews juga mendapat penjelasan kenapa dirinya bisa meraih “kebetulan” yang berulang-ulang.

“Mungkin ini kebetulan saja, lha wong saya ini benar-benar pemula dan merasa tidak bisa menyeting love bird untuk lomba. Gaco saya ya Memet, alhamdulillah sering nyantol juara,” ucap pemilik kios burung yang bernama BBS (Budiarti Bird Shop) di daerah Mrican, Banjarnegara.

Sejujurnya, 3 kali mencetak love bird konslet sudah barang tentu sudah bisa disebut bukan “kebetulan” lagi. Istilah ini (dengan menambahkan tanda kutip) tetap dipakai, untuk menghindari kesan berlebihan. Anda tentu saja boleh setuju atau tidak.

 

 

PROSES SAMA YANG DILEWATI GANDRING, GENDEWO, DAN CONDET

Pada mulanya, Heri hanya memiliki love bird yang bernama Memet, yang sering ia lombakan. Memet merupakan love bird betina yang figther dan memiliki durasi bunyi panjang. Di seputaran lomba Banjarnegara, Memet sudah sering meraih prestasi.

Suatu saat, Heri memperoleh informasi ada love bird jantan yang mempunyai durasi bunyi panjang. Dengan maksud ingin dijodohkan dengan Memet, love bird tersebut pun dipinangnya.

Sebelum dijodohkan dengan Memet, love bird yang akhirnya diberi nama Gandring itu coba diseting untuk dilombakan. Begitu Gandring dikrodong, ternyata pagi harinya mengalami proses cabut bulu.

Setelah cabut bulu, Heri punya inisiatif untuk meredakan birahi Gandring dengan memasukan ke kandang ternak yang berisi sekitar empat pasang. Di kandang ternak, Gandring hanya digantung di antara kandang ternak, tanpa dikrodong.

 

HERI PURNOMO BERSAMA MEMET DI DEPAN KANDANG BREEDING

 

Proses ini dilakukan selama dua minggu sampai Gandring benar-benar tenang. Dalam waktu dua minggu, Gandring beberapa kali di jemur sebentar lalu dimasukkan lagi ke kandang ternak. “Alhamdulillah, Gandring sudah tidak cabut bulu lagi,” tutur Heri.

Setelah dirasa tenang dan tidak terpengaruh oleh love bird yang berpasangan di kandang ternak, Gandring lalu dimasukkan ke dalam kandang ternak yang berisi love bird berpasangan selama tiga hari dengan proses pengawasan yang ketat.

Apabila Gandring dihajar oleh love bird pasangan yang merasa terganggu oleh kehadirannya, dan dianggap berbahaya maka Gandring diambil dari kandang ternak. Proses ini, dilakukan berulang kali.

Setelah itu, Gandring dipisah dan digantang sendirian. Kalau sudah mau bunyi panjang, gacor, dengan jeda sebentar, selanjutnya Gandring dicarikan pasangan untuk dijodohkan.

 

 

Gandring lalu dijodohkan dengan Memet. Namun proses ini gagal atau tidak jodoh, karena Memet terus menyerang Gandring. Karena proses perjodohan tidak berhasil, Gandring dipisah lalu dimasukkan ke kandang sendiri.

Posisi sendiri, ternyata Gandring tambah gacor dan bunyi terus. Heri lalu menurunkan Gandring di lomba, dan langsung meraih juara satu. “Awal hingga akhir lomba, Gandring terus bunyi. Di rumah kalau sendiri, bunyi terus. Harus dipasangkan biar tidak bunyi,” tutur Heri.

Setelah berhasil membuat Gandring konslet, Heri lalu mencoba proses yang sama pada burung lainnya. Hsl itu dilakukan pada Condet dan Gendewo, keduanya jantan dan memiliki durasi bunyi panjang. Proses yang diberlakukan pada Condet dan Gendewo, sama persis dengan perlakuan pada Gandring.

Condet dan Gendewo juga coba dijodohkan dengan Memet. Seperti halnya Gandring, keduanya juga ditolak oleh Memet. Lalu, sampai kita akhirnya tahu, baik Gendewo maupun Condet sekarang juga kita kenal sebagai burungg konslet.

 

CALON KONSLET. SIAP DIMASUKKAN KANDANG BREEDING

 

Dari rentetan cerita yang lumayan banyak diketahui oleh rekan-rekan love bird mania di Banjarnegara, akhirnya banyak yang menyimpulkan, Memet-lah si biang keladi bikin burung jadi konslet.

Heri mengaku tidak pakai jamu atau ramuan khusus baik selama memproses maupun menyeting untuk lomba. Menu pakan standar-standar saja, cukup milet putih.

Saat ini, Heri masih punya 1 love bird yang sedang proses dikonsletkan. “Ini sedang mencoba satu lagi, mudah-mudahan bisa konslet,” imbuh Heri. Nah penasaran kan, akankah “kebetulan” juga akan kembali terjadi pada jago yang keempat”

 

TERKAIT:

LOVE BIRD CONDET. PERTAMA TURUN DI EVEN BESAR, LANGSUNG BORONG 6 KALI JUARA 1, KLIK DI SINI

CONDET, GENDEWO, & GANDRING JUARA DI PIALA CANTING, LB DARI BANJARNEGARA BERJAYA, KLIK DI SINI

MR. DARSONO & HERI P. MULAI BUKA RAHASIA KONSLETKAN LOVE BIRD, KLIK DI SINI

 

BELI SANGKAR GRATIS TIKET SOLO VAGANZA & PIALA RAJA, HUB. 0813.8755.3177

 

 

KATA KUNCI: konslet heri purnomo darsono banjarnegara gandring gendewo condet memet

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp