HIRUK PIKUK PESERTA MURAI BATU DI PIALA GREBEG SURO 1 PONOROGO

HIRUK PIKUK PIALA GREBEG SURO 1 PONOROGO : Para Jawara Menaklukkan Tingginya Suhu Udara

Banyak Dihadiri Tokoh Kicaumania dari Pulau Jawa dan Madura, Kacer Anti Tobat Nyeri

Seribu lebih burung digantang di Piala Grebeg Suro 1 Ponorogo, Minggu (29/9/2019), mereka datang dari banyak kawasan di Pulau Jawa bahkan dari pulau garam Madura.

Dari Jawa Timur ada kicaumania dari tim PBI Probolinggo dan Madiun, sedangkan dari luar tim PBI nampak para kicaumania asal Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Trenggalek dan Surabaya seperti miss Synta dari tim 911. Dari Madura hadir Agung Mahendra dari Agung MHD Sumenep yang mengusung Murai Batu Black Magic.

GANTANG PERDANA OLEH PETINGGI DINAS PARIWISATA PONOROGO

Tokoh-tokoh gaek kicaumania se karesidenan Madiun pun nyaris semuanya hadir, seperti Mr. Mariyanto (Ponorogo), Mr. Andri Bolang - Ngawi (ketua Jalaratu), Mr. Marhaen, Wawan BRI, Budi Aserehe dan beberapa tokoh lain dari Magetan. Sementara dari Madiun nampak Mr. Sigit Brem (Tamansari BF), Mr. Wage boss Poultry 99 dan Mr. Hendra Tandyo atau yang akrab disapa Sinyo Air Club yang merupakan ketua PBI Cabang Madiun. Sedangkan dari Kediri terlihat Ir. Heri Hadi bersama timnya.

TOKOH KICAUMANIA BERKUMPUL PIALA GREBEG SURO 1 PONOROGO

Dari pantauan burungnews, lomba kali yang dibuka oleh Mr. Bambang salah satu petinggi di Dinas Pariwiasata Ponorogo, serta dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Ponorogo, Mr. Sabar Samsudin, berlangsung dalam cuaca yang cukup terik dan suhu udara yang cukup panas. Dan memang berlangsung pada puncak musim kemarau.

MR. KUN NASIKIN (KIRI) DAN MR. WAHYU PETANI MAJU (PALING KANAN BERSAMA MR. ANDRI BOLANG BOSS JALARATU DAN MR. WAWAN BRI, YANG TENGAH MENGAWAL DUTA KAPOLRES MAGETAN.

Tak ayal, banyak burung yang harus mampu bertahan staminanya saat dilombakan dalam gantangan yang menempati sisi Timur alun-alun Ponorogo itu. Nyaris semua kicaumania mengakui jika suhu udaranya cukup panas. "Benar mas, panas sekali sampai burung saya nggak kerja, cuma mangap-mangap, sepertinya memang kepanasan," ucap Mr. Marhaen di lokasi lomba.

PENYELENGGARA DAN PARA JURI DARI INDEPENDEN JALARATU DAN DEWA 99 SEBELUM LOMBA.

Jadi, tambahnya, ini pertarungan tak hanya untuk menaklukkan burung lain, tapi juga harus mampu melewati atau menaklukkan panasnya suhu. Pernyataan serupa juga disampaikan Murai Mania asal Ponorogo, Kasiyon yang kali ini beruntung beberapa kali Murai-nya masih mampu menembus tiga besar. "Iya benar, jadi ya saya sebenarnya pasrah, namun syukurlah New Bima Sakti (Murai andalannya) masih bisa menembus tiga besar," tandasnya.

Pertarungan sengit memang terjadi di kelas Ocehan seperti Murai Batu yang cukup besar, bahkan hanya menyisakan sekitar 7 slot gantangan saja di kelas utama demikian pula saat digelar kelas kedua. Sedangkan kelas Cucak Hijau Di sesi perdana atau kelas utama bertiket Rp 200 ribu juga diikuti lebih dari 40 peserta, sedangkan di kelas kedua full peserta.

LANGSUNG PANTAU, JUARA 1 MURAI BATU MILIK GAVIN BREM, SAAT DIPANTAU MR. ANDRI BOLANG (KIRI)

Beberapa Burung yang sukses "menaklukkan" panasnya suhu dan tuntas di posisi puncak seperti di kelas Murai Batu ada Black Magic milik Agung Mahendra dari Agung MHD Sumenep juara 1 di kelas Murai Batu Raden Katong, sedangkan Naruto milik Ring Gavin dari Tamansari BF berhasil unggul dari Black Magic saat keduanya "duel" di kelas kedua yakni Murai Batu Wengker. Sementara saat turun di kelas ketiga yakni Murai Batu Joyo Dipo, posisi Ring Gavin tergeser oleh Puja Kesuma milik H. Kurniawan.

Di kelas Kacer Wengker, Anti Tobat milik Mr. Adi dari Panglima SF sukses menundukkan rival-rivalnya dan berhasil menduduki posisi 1. Tak puas juara di kelas utama, Anti Tobat kembali juara di kelas Kacer Joyo Dipo yang berarti Anti Tobat sukses double winners juara 1.

MBAH DOGLENG MILIK ERRY LASSO (CIKRAK MAWON) PERAIH JUARA KELAS ANIS MERAH

Selain Anti Tobat, di kelas Cendet juga terjadi pencetakan double winners, kali ini berhasil dicetak oleh Master, Cendet milik Mr. Kiwil. Gaya khas dipadu kualitas materi tembakan membuat rival-rivalnya harus puas dengan gagal mengisi podium puncak. Master juara 1 di kelas Cendet Wengker dan Kelas Cendet Joyo Dipo.

Keberhasilan tim yang digawangi Mr. Kun Nasikin dalam menghelat Piala Grebeg Suro 1, menurut sang penggawa ini nampaknya bakal berlanjut, meski belum tentu tahun depan digelar di tempat yang sama. "Yang pasti keinginan saya, dua even besar Ponorogo, yakni Ponorogo Bangkit dan Piala Grebekg Suro ini harus berlanjut, jangan cuma berhenti sampai disini," paparnya.

Tak lupa, Mr. Kun Nasikin pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh kicaumania yang hadiri baik dari dalam maupun luar kota hingga even ini bisa berlangsung lancar tanpa kendala berarti. "Dan tak lupa saya mewakili teman-teman juga mohon maaf jika ada kekurangan selama gelaran, dan semoga bisa diperbaiki pada gelaran berikutnya," pungkasnya.

KATA KUNCI: piala grebeg suro ponorogogrebeg suro cuplomba burung ponorogoindependnen jalaratu

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp