SYAWALAN ANISER JOGJA, HASILKAN REKOMENDASI UNTUK GAIRAHKAN ANIS MERAH

SYAWALAN ANISER’S JOGJA

Beragam Upaya Menggairahkan Anis Merah, Kas Aniser’s Siap Digelontorkan Untuk Tambah Kuota Juara

Jumat malam 12 Mei 2023, puluhan kicau mania yang tergabung dalam Aniser’s Jogja merapat ke kediaman Pak Priyanto, Ketua Aniser’s. Undangannya, syawalan. Bukan sekadar makan-makan loh, ada juga obrolan soal cara menggairahkan kembali anis merah, khususnya di Yogyakarta.

Para Aniser’s sudah merasakan dan mengamati, belakangan ini, ada penurunan atau penyusutan peserta anis merah di berbagai Latber-Latpres di seputar Yogyakarta. Mereka pun mencoba mencari tahu, kira-kira sebabnya apa, lalu solusinya bagaimana.

 

SAMBUTAN KETUA ANISER PRIYANTO

 

Ada beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab. Pertama, harga tiket Latber-Latpres yang sempat dinaikkan dari biasanya. Hal ini sudah dikomunikasian dengan pihak EO, dan kini harga sudah kembali seperti semula.

Kedua, cuaca yang tidak menentu. Terkadang, khsususnya bagi peserta yang agak jauh dari gantangan, sudah bersiap berangkat tapi langit mendung, akhirnya tidak jadi berangkat.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Ketiga, di beberapa EO, pelaksanaan sering mundur atau molor dari jadwal yang sudah ditentukan. Selain membuat persiapan atau setingan harus diubah, burung yang awalnya dianggap siap, akhirnya tidak mau tampil. Agenda lain dari peserta juga jadi berantakan. “Pernah pulang sampai rumah jam 19an atau Isya, kayak lomba besar luar kota saja,” ujar salah satu Aniser’s.

Keempat, di beberapa Latber-Latpres, pernah dijumpai ada peserta baru di luar komunitas, atau yang belum dikenal, menurunkan burung betina. Menurut Edy Rudal, kepada mereka perlu dilakukan pendekatan secara khusus, sebab dari beberapa kasus, itu memang pemula yang belum paham.

 

SEKRETARIS ANISER MEMBAWAKAN ACARA

 

“Jadi jangan kita marahi, atau diusir. Kita beritahu dengan cara yang baik, boleh jadi bukan karena kesengajaan, tapi pemula yang memang tidak tahu. Kalau kita tahu ada orang baru seperti ini, justru perlu dibimbing dan dirangkul jangan sampai malah jadi takut. Keculai kalau sudah yakin bila pelakunya memang sengaja mau ngacau.”

Masalah penjurian, oleh banyak aniser’s ternyata juga dianggap jadi salah satu sebab merosotnya peserta. “Mohon maaf, selain dari hasil pengamatan langsung, saya juga sempat ngobrol dengan beberapa juri, mereka mengakui memang memberikan keistimewaan atau perhatian lebih pada burung-burung dari komunitas. Alasannya, kekawatiran kalau tidak diperhatikan, tidak diemong, nanti kelas anis merah jadi sepi,” ujar Joko, anggot Aniser’s yang lain.

 

 

Padahal, keberadaan dan maksud dari komunitas seperti Aniser’s bukanlah untuk meminta supaya diistimewakan. Hal ini juga ditegaskan langsung oleh Ketua Aniser’s Pak Priyanto. “Sebenarnya tidak pernah ada terucap kita dari Aniser’s minta supaya lebih diperhatikan. Padahal, ke EO itu pesannya, jangan main-main dengan komunitas, kalau mau tetap ramai. Maksudnya ya apa adanya saja. Kalau memang layak, ya pilihlah, kalau kurang, ya jangan dipaksakan.”

Menurut Priyanto, mungkin memang ada beberapa EO yang karena merasa punya hutang budi atau semacamnya, karena komunitas secara langsungg atau tidak langsung telah membantu memobilisasi massa sehingga lomba atau gantangan mereka jadi lebih ramai, ya mereka maunya membantu. Ngemong. “Soal ini nanti kita komunikasi lagi dengan para EO atau gantangan. Intinya, kalau sudah ke penjurian, kita minta apa adanya saja sesuai fakta dan pakem yang berlaku. Tidak ada pengistimewaan kepada siapa pun, termasuk kepada anggota komunitas, apakah itu Aniser’s atau lainnya.”

 

BENDAHARA ANISER MENYAMPAIKAN LAPORAN

 

Para Aniser’s, akhirnya menyepakati akan menambahkan kuota juara atau peringkat atau nominasi (bila memakai nominasi) pada Latber. Sementara, program akan diterapkan untuk hari Sabtu di Taman Kuliner.

“Jadi misalnya peserta 20an, dari panitia mengambil juara 1-4, kita akan minta ke EO supaya menabah apresiasi 3, sehingga jadi 1-7. Peringkat 5-7 itu tetap ada uang pembinaan nominal harga tiket, diambilkan dari kas Aniser’s. Ini akan kita uji coba dulu di Taman Kuliner khusus kelas A, selama satu bulan atau 3 kali, setelah itu dievaluasi apakah cara ini bisa membuat kelas anis merah semakin ramai lagi,” begitu Wawan Ndut mengerucutkan usulan.

Rencana dukungan dan kehadiran Aniser’s ke event, mulai dari Tirtomartani Cup di Kalasan Yogyakarta (14/5), Piala Pariwisata 2 Magelang (21/5), hingga Piala Pakualam Yogyakarta (11/6). [maltimbus]

 

 

SUASANA SYAWALAN ANISER JOGJA

 

SEBAGIAN ANISER DI SYAWALAN, SISI KIRI

 

SEBAGIAN ANISER DI SYAWALAN, SISI KANAN

 

 

BROSUR PIALA PARIWISATA 2 MAGELANG:

 

BROSUR PIALA PAKUALAM YOGYAKARTA:

 

BROSUR DAN AGENDA LOMBA LAINNYA, KLIK DI SINI

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

KATA KUNCI: syawalan anisers jogja aniser jogja priyanto anto ketua aniser jogaj priyanto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp