2 AMUNISI ANDALAN MILIK ALVIN SUKSES MENDOMINASI

ROAD TO KOPDAR RMI JATIM 1 – SURABAYA, #1

Dua Aminisi Milik Alvin, MB Piala Raja dan Cendet 340 KUHP Sukses Mendominasi di Kelasnya

Dua Amunisi milik Alvin, yaitu MB Piala Raja dan 340 KUHP sukses mendominasi pada kelasnya di gelaran Road To Kopdar RMI Jatim 1 Surabaya, hari Minggu (10/9). Berkat kesuksesan dua gacoannya, Alvin sukses membawa pulang banyak tropi.

Kita bahas awal di kelas murai batu, yaitu MB Piala Raja milik Alvin dari AW SF sukses tampil apik pada sesi murai batu A. Kesuksesannya dalam membawakan tembakan gereja tarung dan cililin membuat para kicau mania terkagum. Apalagi ditambah dengan power yang sangat dasyat, hingga membuahkan bendera koncer A yang membuatnya menjadi jawara di kelas murai batu A.

 

 

Kembali turun di kelas utama, MB Piala Raja kembali suguhkan performa memukaunya. Kali ini, ia suguhkan tembakan gereja tarung, lovebird, dan tembakan burung kecil-kecil secara powerfull. Tak hanya itu, salah satu gaco andalan milik Alvin ini juga berhasil suguhkan performa stabil yang membuatnya menjadi runner up di kelas utama.

“Alhamdulillah, amunisi yang saya bawa berhasil tampil memuaskan. MB Piala Raja dan cendet 340 KUHP berhasil mengukir prestasi lagi. Saya berharap, semoga terus tampil stabil dikedepannya, “ ujar Alvin sang pemilik.

 

MB PIALA RAJA SUKSES MENJADI JAWARA DI SESI MURAI BATU A

 

Tak puas disitu, MB Piala Raja kembali diturunkan di kelas murai batu B. Pada sesi ini, MB Piala Raja masih tampil cukup stabil seperti sesi-sesi sebelumnya dan mempertahankan posisi jawara di kelas murai batu B. Berkat performa apiknya itu, MB Piala Raja sukses membawa pulang 2 tropi jawara dan 1 tropi runner up di ketiga sesi yang diikutinya.

Pada saat awal beli, MB Piala raja selalu ngukluk di saat wakgu penjurian berlangsung. Namun pada saat waktu penjurian hampir selesai, ia baru memulai memberikan performa apiknya dengan memberikan variasi tembakan andalannya. Hal ini cukup membuat Alvin sang pemilik harus memikirkan cara agar MB Piala Raja mau tampilkan performanya pada saat penjurian berlangsung.

 

340 KUHP BERHASIL MENDAPAT BENDERA KONCER A SECARA MUTLAK DISUSUL DENGAN ADVOKAT DI POSISI RUNNER UP

 

“Dulu waktu pertama beli dan saya bawa ke gantangan, burung ini cukup unik. Pada saat dinaikkan, ia selalu ngukluk. Namun, pada saat waktu penjurian hampir selesai ia baru memulai mengeluarkan tembakan demi tembakannya, “ sambung dari Alvin.

Untuk mengatasi masalahnya, akhirnya Alvin mencoba setingan baru. Untuk hariannya, MB Piala Raja di taruh didalam tenggaran. Pada mandinya, di dalam tenggaran diberi bak air untuk mandinya.

 

 

Hal ini ternyata cukup efektif, pada saat pertama dibawa digantangan langsung berikan berforma apik di saat awal dinaikkan. Kalo soal extra foodingnya, MB Piala Raja cukup diberi 5 ekor jangrik di pagi dan sore hari. Pada malam sebelum lomba, MB Piala raja dipindahkan ke dalam sangkar yang akan dipakai untuk berlomba.

Kita beralih ke kelas cendet, 340 KUHP milik Alvin dari AW SF juga suguhkan performa yang tak kalah apik. Salah satu amunisi milik Alvin yang sudah banyak mengukir prestasi ini berhasil suguhkan penampilan nagen dan tembakan gereja tarung andalannya. Tak hanya itu, 340 KUHP adalah cendet yang suka memberikan tembakan yang sama dengan lawan sampingnya.

 

PEROLEHAN PRESTASI DARI MB PIALA RAJA

 

Pada sesi cendet A, performa 340 KUHP cukup apik hingga membuatnya mendapat bendera koncer A secara mutlak disusul dengan gaco satunya yaitu Advokat diposisi runner up. Tak cukup disitu, kembali turun di sesi cendet B, ia masih mempertahankan performa miliknya hingga mendapatkan bendera koncer A lagi. Berkat kestabilannya yang tak diragukan lagi, 340 KUHP sukses menyapu bersih kelas cendet di gelaran Road To Kopdar RMI Jatim 1. [NS]

BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

DATA JUARA ROAD TO KOPDAR RMI JATIM 1 – SURABAYA, KLIK DI SINI

 

PEROLEHAN PRESTASI 2 CENDET MILIK ALVIN

 

 

KATA KUNCI: road to kopdar rmi jatim 1 surabaya alvin mb piala raja cendet 340 kuhp

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp