MAKAN SIANG BERSAMA. SUASANA KEBERSAMAAN BENAR-BENAR TERASA

PIALA REKTOR MALAHAYATI III

Tembus 1.281 Peserta, 2 Jam Break Makan Siang Bersama, Rampung Jam 17.30

Lomba burung era milenial harusnya seperti ini: kelasnya tidak perlu banyak, rampung masih terang benderang, tanpa mengurangi kemeriahan dan prestis. Silaturahmi dan kebersamaan dikedepankan. Begitulah pada Piala Rektor Malahayati III di Bandar Lampung, Minggu 27 Januari 2019.

Lomba yang dimulai tepat jam 09.30 itu kemudian dibreak istirahat untuk makan siang bersama. Acara makan siang bersama ini memang terasa spesial sekali. Begitu waktu istirahat tiba, satu team khusus langsung bekerja cepat dan tangkas. Kursi-kursi di bawah gantangan dibersihkan, lantas digelar karpet. Nasi dan lauk ditata di atas daun pisang. Untuk keperluan ini, Kadafi menyembelih 5 ekor domba.

 

 

SUASANA SILATURAHMI DAN KEBERSAMAAN DIKEDEPANKAN

 

Suasana pun berubah seperti kenduren atau bancakan. Semua yang hadir dipersilakan ikut makan bersama, mulai panitia, team juri, hingga semua peserta dan tamu lainnya. Semua terlibat makan bersama sambil ngobrol santai. Tidak ada ketergesa-gesaan, hingga break makan siang ini berlangsung sekitar 2 jam.

Lomba yang hanya membuka 20 kelas itu berakhir jam 17.30, waktu yang di Lampung masih terang benderang. Kalau tidak dibreak dengan acara makan bersama, lomba sudah berakhir antara jam 15-16 sore.

 

DOA & SUMPAH JURI. MEMOHON KELANCARAN ACARA

 

Even yang digagas oleh H. M. Kadafi ini sejak gelaran pertama, ke dua, dan kali ini yang ke tiga memang tidak pernah mentargetkan peserta, tetapi target rampung sebelum gelap. “Kalau saya mah dari dulu tidak mau bikin lomba sampai malam. Sebisa mungkin sebelum magrib sudah kelar semuanya,” ujarnya kepada burungnews.com

Konsep itu lantas diwujudkan dalam gelaran yang cukup 20 sesi saja. Toh secara keseluruhan peserta sangat ramai dan meriah. Sebagian besar full 72 peserta, paling kosong beberapa gantangan saja. Tak heran bila secara keseluruhan, peserta tembus di angka 1.281. Artinya, kalau dirata-rata tiap sesi diikuti lebih dari 64 burung!

 

Pastikan jagoan Anda tampil maksimal, stabil, dan siap tarung di segala kondisi dan cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S cukup satu tetes setiap hari, bisa dicampur dalam minuman atau oleskan pada EF. Coba dan buktikan, sudah terbukti oleh yang lain. Jangan sampai ketinggalan.

 

Bagi Kadafi, gelaran ini memang lebih untuk menjalin silaturami. Maka kelas tidak perlu banyak-banyak, justru break makan siang yang dibuat panjang. Lomba lain istirahat dibatasi sekitar 15 menit, ini malah diulur sampai dua jam!

Ngobrol santai sambil bersantap makan bersama, adalah hal yang sudah jarang dijumpai, bahkan mungkin juga dalam keseharian di rumah kita. Semua disibukkan oleh urusan sendiri-sendiri. Padahal saat itulah dimungkinkan proses interaksi yang berkualitas. Kadafi pun ingin menerapkannya di lomba yang ia gelar. Ini jadi semacam otokritik buat kita semua.

 

SEMUA KELAS NYARIS FULL, TEMBUS 1.281 PESERTA

 

Sebagai sarana silaturami, Piala Rektor Malahayati sangat fantastis. Banyak peserta jauh yang datang ke Lampung. Mulai dari Surabaya di ujung timur pulau Jawa, hingga Aceh di ujung utara Sumatera atau barat Indonesia. Bang Boy, pendiri dan ketua Yayasan BnR juga ajeg hadir ke sini, ada pula Culix penggede Ronggolawe Nusantara, ada H. Rico penggede Oriq Jaya Indonesia, dan para tokoh lainnya.

Kepada burungnews, Bang Boy menyatakan kesannya yang mendalam pada even ini. “Lomba semacam ini yang saya harapkan untuk BnR ke depannya. Maksimal 25 sesi lah, kalau semuanya bisa lancar jam 17 sudah rampung. Lomba sampai malam sudah saatnya pelan-pelan kita tinggalkan, karena saya kira tidak ada yang diuntungkan.”

 

 

Sementara itu, Culik yang juga Pemimpin Redaksi Mediaronggolawe.id mengaku sangat terkesan dengan gelaran yang terlihat sekali dipersiapkan dengan matang. “Sistemnya berjalan rapi sekali. Aturannya dilaksanakan secara konsisten, seperti BnR Line untuk mencegah saling tunggu, lampu timer, peserta juga tertib dan mematuhi aturan yang diterapkan. Itu yang membuat lomba bisa lekas rampung, terlepas dari kelas yang memang tidak banyak. Tidak ada waktu terbuang dan bertele-tele, misalnya karena saling tunggu, atau tertunda karena banyak protes. Yah, sangat cocok dan sesuai dengan tajuknya, Piala Rektor, lokasinya di dalam kampus ternama di Lampung. Semua yang ada di sini, seperti terhipnotis untuk jadi orang terpelajar.”

 

Mengakses burungnews.com lebih praktis dan cepat, donwload APPS-nya di PLAY STORE (android) atau GOOGLE PLAY (Apple/Iphone/IOS).

 

Kesan yang sama juga ditangkap oleh H. Rico, tokoh kicauan nasional asal Lampung yang kini berkiprah di Oriq Jaya Indonesia. “Saya terkesan dengan acara makan siang bersama, yang betul-betul melibatkan semua yang hadir. Kegiatan semacam ini kan biasanya hanya digelar oleh kelompok atau komunitas tertentu untuk mereka sendiri. Lah ini untuk semuanya. Suasana kebersamaan dan silaturahmi benar-benar terasa sekali. Apalagi waktunya juga seakan tidak dibatasi, sampai dua jam. Rasanya memang seperti lagi ikut kenduren atau bancakan. Mungkin harus menunggu tahun depan lagi saat gelaran yang ke-4 untuk merasakan hal yang sama.”

 

 

GALERI FOTO-FOTO DI PIALAA REKTOR UNIVERSITAS MALAHAYATI III:

 

SAMBUTAN M. KADAFI DAN BANG BOY

 

BNR LINE. LEBIH RAPI, TERTIB, TIDAK ADA SALING TUNGGU

 

PENYERAHAN HADIAH

 

BERSAMA PARA TAMU

 

BERSAMA PARA TAMU

 

WAJAH GEMBIRA PARA PESERTA

 

WAJAH GEMBIRA PARA PESERTA

 

KATA KUNCI: piala rekto universitas malahayati lampung m kadafi bang boy h rico culik ronggolawe

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp