BANG BOY. NOMINASI TERBUKA AKAN DIGANTI AJUAN TERBUKA

BANG BOY BERENCANA MENGHAPUS NOMINASI TERBUKA DI BnR

Aku yang Mulai, Aku yang Mengakhiri

Beberapa kali berbincang dengan Bang Boy, beberapa hal menarik pun tercetus, mulai dari latar belakang nominasi terbuka, menerapkan bendera pelanggaran, hingga yang terakhir rencana menghapus nominasi terbuka dan menggantinya dengan ajuan terbuka.

Latar belakang membuat nominasi terbuka, menurut Bang Boy, berawal dari hasil pantauan bila juri BnR ternyata banyak yang kurang lurus saat bertugas. “Jujur ya, waktu itu aku melihat banyak kebrengsekan dari para juri. Aku pun berpikir, hingga tercetus ide harus dengan sistem terbuka.”

Ide ini awalnya banyak yang menentang. “Para juri senior banyak yang menentang dengan alasan ini itu. Setelah diskusi mentok, dead lock, aku sebagai pendiri pun menggunakan kewenangan untuk mengambil keputusan tegas, BnR akan menggunakan sistem nominasi terbuka.”

Dalam perjalanannya, ada beberapa perubahan kecil, seperti peran IP dan Korlap. Terakhir, ajuan juri tidak boleh dicoret, jurilah pembuat keputusan siapa yang berhak dan layak jadi juara. “Kewenangan yang besar pada juri itu juga melekat tanggung jawab yang besar. Kalau ada komplain, juri harus siap bertanggung jawab penuh dengan keputusan yang dia ambil.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Apa yang berlaku di BnR ini, kemudian banyak diikuti oleh para EO lainnya. Model nominasi terbuka pun jadi semacam trend. Banyak EO memilih ikut nominasi terbuka, berdalih karena terbukti banyak disukai kicaumania.

Aturan berikut yang setelah berjalan juga banyak diadopsi oleh EO lain, adalah menerapkan bendera pelanggaran atau kelemahan pada burung. Ada yang namanya bendera peringatan, hingga bendera diskualifikasi.

Meski banyak kontroversi, toh penerapan bendera pelanggaran masih banyak diberlakukan oleh banyak EO lainnya. “Banyak yang nyinyir, aku dikatakan mengajari mencari-cari kelemahan burung, bukan mencari kualitas burung. Cara mudah mencari juara tanpa perlu paham kualitas burung.”

 

 

Padahal, lanjut Boy, yang sebenarnya tidak seperti itu. “Banyak EO lain, atau sekadar pengamat dan komentator itu, yang gagal paham. Mereka hanya melihat dan meniru kulitnya saja, tanpa paham latar belakang dan filosofinya.”

Menurut Boy, penerapan bendera pelanggaran sesungguhnya hanya buat sementara saja, sebagaimana juga penerapan nominasi terbuka. “Aku kan ada rencana jangka panjang. Orang suka dan buru-buru nuduh Boy itu sewaktu-waktu atau setiap saat bisa ubah pakem penilaian seenak hatinya saja. Mereka tidak pernah mau bertanya, atau kerennya semacam tukar pikiran dulu. Baru mendengar dari jauh, belum lagi melihat secara langsung, eh sudah komentar, sudah jadi status di media sosial. Makin terkenal saja aku, ha ha ha.”

Lebih lanjut, Boy menjelaskan bila penerapan bendera pelanggaran itu, adalah cara dia “mengajari” para juri BnR bila durasi itu menjadi hal yang harus dipertimbangkan juga, tidak hanya melihat volume dan materi lagu saja. “Kenapa burung melanggar atau punya kelehaman perlu ditandai, sebagai pengingat kepada para juri BnR yang secara umum belum terbiasa.”

 

 

Boy mengklaim, nantinya bila para juri dianggap sudah terbiasa, secara “bawah sadar” sudah bisa paham burung yang melakuan pelanggaran, apakah itu masih ditoleransi, apakah masih bisa juara atau dapat koncer atau tidak, penerapan bendera pelanggaran juga mau  dihapus. Tapi belum sekarang, masih akan dilihat dulu bagaimana kecepatan para juri BnR dalam belajar.

“Salah satu sumber salah paham para kicaumania, sebenarnya lebih karena beberapa EO meniru atau mengadopsi begitu saja, mungkin dengan sejumlah penyesuaian, tanpa tahu latar belakang kenapa BnR membuat aturan semacam itu,” terang Boy.

Secara pribadi maupun kelembangaan BnR, Boy menyebut tidak kebaratan bila ada EO lain yang merasa cocok dan kemudian mengikuti aturan yang dibuat dan diberlakukan BnR. “Anggap saja itu bagian dari sumbangsih BnR untuk kemajuan kicaumania. Tentunya akan lebih baik lagi bila mereka juga mau mempelajari serta memahami masalah secara utuh.”

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Beberapa waktu lalu di media sosial, Bang Boy sempat juga membuat wacana menerapkan ajuan terbuka, kemudian permisi minta ijin satu dua kelas di Bandung Lautan Api akan dijadikan uji coba. Ajuan yang dibuka bukan semata ajuan nilai mentok atau calon nominasi, tapi langsung ajuan koncer A dan B.

Hal ini ternyata memang benar-benar diuji coba di salah satu kelas. Dalam obrolan di tengah-tengah rehat lomba, Boy mengaku puas dengan hasil dan jalannya uji coba ini. “Lebih praktis, proses rekap cepat dan tepat, jalannya lomba secara keseluruhan juga lebih cepat. Aku pikir ini adalah ajuan terbuka yang benar-benar sangat dan paling terbuka, dibandingkan dengan model di tempat lain yang masih sebatas ajuan mentok atau ajuan nominasi. Di sini juri harus langsung menuliskan ajuan koncer A dan B-nya.”

Penetapan atau keputusan juara yang benar, menurut Boy, adalah yang dipilih oleh para juri, bukan karena ajuan balik atau masukan atau bisikan dari Korlap atau IP. “Aku katakan, penjurian yang benar adalah ketika 1.000 persen juaranya diputuskan oleh para juri, bukan Korlap atau IP. Itulah yang ke depan akan diterapkan BnR.”

 

Om Abenk Ya Pance Dede bingung, kenapa banyak sekali yang penasaran dengan Sangkar RMI?

HUBUNGI RETNO 0896-2802-0195 UNTUK MENDAPATKAN SANGKAR RMI

 

Boy bahkan sudah berani memastikan penerapan ajuan terbuka ini sudah bisa diberlakukan di Presiden Cup VI, 18 Desember yang akan datang. Ajuan terbuka ini bakal diterapkan di semua kelas, termasuk yang full 72-G. “Bedanya, kita pakai juri 5 orang, harus ganjil, tidak boleh genap, untuk menghindari tos. Intinya kita mau yang benar-benar sangat terbuka, juri harus menunjukkan ajuan koncer, bukan hanya ajuan nilai mentok.”

Boy lantas “membocorkan” soal lomba BnR selama ini. “Sebenarnya, dari nominasi terbuka selama ini, asal para juri BnR itu sudah mau menerapkan pakem secara benar dan lurus, baik ajuan nominasi maupun ajuan koncer, pasti mengerucut pada nomor gantangan atau burung yang sama kok. Kalau sampai ada yang berbeda, itu pasti juri ada kepentingan atau masalah lainnya. Pun di ajuan terbuka besuk, kalau juri mau menerapkan pakem dengan benar, memilih dengan hati nurani, aku pastikan pilihan akan mengerucut pada burung yang sama.”

Apakah kali ini Boy atau BnR yang latah meniru apa yang sudah dilakukan oleh EO lain dalam menerapkan ajuan terbuka. “Tidak, seperti sudah aku katakan di awal, BnR itu sudah punya rencana jangka panjang, menerapkan pakem dengan aturan teknis yang dirubah atau dikembangkan secara berjenjang, seperti penerapan nominasi terbuka, bendera pelanggaran, hingga pada waktunya setelah para juri kita anggap punya kemampuan yang cukup. Level teknisnya juga kita naikkan, seperti penerapan ajuan terbuka. Kalau pakem seperti apa burung juara, secara prinsip tidak berubah, hanya teknisnya saja yang terus dikembangkan.”

Penasaran dengan sistem ajuan terbuka ala BnR? Sudah memesan tiket Presiden Cup secara online di bnrtiket.com?  [maltimbus]

 

 

BROSUR B90 CUP BANDUNGAN:

 

LIHAT LOKASI LOMBA B90 CUP BANDUNGAN YANG WOW...:

 

BROSUR PMM FEAT 4WD TEGAL:

 

BROSUR DANDIM CUP SRAGEN:

 

BROSUR BALEKAMBANG KUMANDANG:

 

BROSUR PRESIDEN CUP VI:

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

KATA KUNCI: bang boy presiden cup vi bandung lautan api cup nominasi terbuka bendera pelanggaran ajuan terbuka dengan 5 juri

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp