PELEPASAN BURUNG SEBAGAI TANDA DIBUKANYA PIALA KERAJAAN KEDIRI 2.

PIALA KERAJAAN KEDIRI 2, #3

Dihadiri Anggota Dewan DPR dan DPR-RI, Targetkan Pelestarian dan Peningkatan UMKM

Lomba burung berkicau bertajuk Piala Kerajaan Kediri 2 yang berlangsung di Pelataran Gua Selomangkleng, Kediri Kota, dihadiri oleh pejabat tinggi Negara serta kicaumania dari berbagai daerah di seluruh Nusantara.

Piala Kerajaan Kediri 2 gawe dari PBI Cabang Kabupaten Kediri Pimpinan Pak Erick dan Dwi Jalu terasa spesial dengan hadirnya petinggi dari PBI Pusat, Pengda Jatim, serta perwakilan dari pemerintahan yang diwakili oleh anggota Dewa dari Wakil Ketua DPR Kabupaten Kediri dan anggota DPR-RI dari Dapil wilayah Kediri-Tulungagung-Blitar.

 

 

TAMU VIP IKUT MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA DAN MARS PBI PADA SEREMONI PEMBUKAAN PIALA KERAJAAN KEDIRI 2.

 

Salah satu lomba burung kolosal di Jawa Timur Piala Kerajaan Kediri dibuka oleh ketua PBI Pusat H Bagya Rahmadi SH yang didampingi oleh Ketua PBI Pengda Jatim, Heri Soegihono, SH, MH, H Sarmuji Anggota DPR-RI Dapil 6; H Sarmuji, serta Wakil KEtua DPR Kabupaten Kediri; Sigit Sosiawan, Ketua PBI Cabang Kabupaten Kediri; Erick LM, Ketua Pelaksana; Dwi Jalu serta jajaran dari PBI Pusat dan Pengda Jatim.

Ketua PBI Pengda Jatim, Heri Soegihono menyampaikan pesan kepada seluruh fungsional baik IP, Korlap, dan juga juri yang bertugas untuk bekerja dengan maksimal demi kesuksesan Piala Kerajaan Kediri 2. “Saya tekankan kepada seluruh petugas fungsional yang bertugas untuk bekerja dengan baik untuk menyeimbangi kinarja panitia yang sudah maksimal sampai Pak Erick dan Pak Dwi Jalu tidak bisa tidur supaya lomba bisa terlaksana. Carilah burung juara yang berkualitas sesuai dengan kinerjanya jangan menilai siapa orang yang punya burung tersebut. Supaya peserta yang datang juga bisa tersenyum meski burungnya tidak masuk nominasi juara,” ujarnya dalam sambutan pembuka.

 

BARU ...  TOPSONG  PREMIUM , mengandung enzim serangga alami, burung lebih tampan, daya tahan lebih tinggi. Tersedia  TOPSONG PREMIUM RED ANIS ,  MURAI BATU ,  HWAMEY  ( PREMIUM EMAS ) ,  LARK / BRANJANGAN ,  MINI pelet ,  BEO .

Dapatkan segera di kios langganan Anda, buktikan bedanya.

 

Heri Soegihono berharap, lomba burung berkicau Piala Kerajaan Kediri 2 tidak hanya sukses dalam hal perlombaan saja, tapi juga bisa meningkatkan UMKM yang ada di sekitar wilayah Kediri. “Saya juga berharap dukungan dari pejabat pemerintahan, karena lomba ini bisa menjadi simbiosis mutualiseme antara UMKM dan kicau mania. Contohnya pedagang pangkringan kayu asem, kalau tidak ada lomba burung berkicau harga seribu saja susah terjualnya, tapi dengan adanya lomba burung berkicau harganya bisa naik sekitar 10 ribu hingga 25 ribu,” terangnya.

H Sarmuji, anggota Dewan dari DPR-RI anggota Dapil 6 sangat kagum dengan dengan lomba burung berkicau Piala Kerajaan Kediri 2. “Ini adalah pertama kalinya saya hadir pada lomba burung berkicau, meski pertama kali hadir bisa membuat saya kerasan karena suasananya, persaudaraannya dan ini sangat luar biasa,” ujarnya.

 

UMKM YANG BERTEBARAN DI LOMBA BURUNG BERKICAU PIALA KERAJAAN KEDIRI 2.

 

Tidak hanya kagum dengan lomba burung berkicaunya, semangat untuk melestarikan alam dan satwa juga membuatnya berdecak kagum. “Saya kira PBI adalah Persatuan Burung Indonesia, ternyata Pelestari Burung Indonesia. Saya berharap PBI bisa menjaga keseimbangan dan meningkatkan program pelestarian,” harapnya.

H Sarmuji seakan teringat masa kecilnya dulu, dimana suasana merdu dari suara burung manyar, prenjak, sikatan diatas pohon. “Saya sangat merindukan suasana seperti dulu dan PBI bisa mewujudkan impian saya bahkan semua orang. Karena suasana itu sudah sangat langkah,” tambahnya.

 

TWISTER GOLD , salah satu yang disebut pakan burung paling cocok untuk  burung murai batu, hwamey, anis merah, kacer  dengan kicau yang sudah mencoba dan kemudian terus menggunakannya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Ada juga  RUMPUT LAUT TWISTER, ANTI STRES, MASTER , dan  TWISTER TROTOLAN  untuk pemakan serangga dan  TWISTER BUBUR  untuk pemakan biji-bijian.

INGAT ! Kini tersedia kupon/gift voucher langsung tanpa voting dalam kemasan semua varian  TWISTER  (kicau burung, lovebird, merpati, merpati) dan/atau  NICE  (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, LCD TV,  SEPEDA MOTOR , hingga  MOBIL  baru. Berlaku hingga 31 Desember 2021. (Kupon yang diterima setelah 31 Desember tetap berlaku, hadiah dapat diatur melalui kios/agen tempat pembelian makanan)

 

Sebelum membuka jalannya lomba dengan melepaskan burung sebagai seremoni pembuka, Ketua Umum PBI Pusat, H Bagya Rahmadi, SH, sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan Piala Kerajaan Kediri 2. “Mudah-mudahan apa yang dirancangkan bisa berjalan dengan baik dan selamat berlomba dan Piala Kerajaan Kediri 2 Resmi saya buka,” terangnya.

Ketua Panitia dan juga ketua Pelaksana Piala Kerajaan Kediri 2, Erick LM dan Dwi Jalu memohon maaf kepada seluruh peserta atas berubahnya venue lomba yang dadakan. “Kami mohon maaf bila pelaksanaan kali ini ada perubahan tempat lomba menjelang lomba berlangsung. Intinya kami ingin Piala Kerajaan Kediri 2 bisa berjalan sukses meski ada pergantian tempat lomba,” ujarnya. Diakhir lomba, panitia Piala Kerajaan Kediri 2 memberikan penghargaan kepada BC dan SF terbaik. Duta Piala Kota Udang Cirebon ditahbiskan sebagau juara umum BC dan Saber SF menjadi juara umum SF.

 

DATA JUARA PIALA KERAJAAN KEDIRI 2, KLIK DI SINI

AGENDA & BROSUR LOMBA TERDEKAT, KLIK DI SINI

 

 

 

TIM JURI PBI DI PIALA KERAJAAN KEDIRI 2.

 

BAGYA RAHMADI, SH.

 

H SARMUJI.

 

HERI SOEGIHONO, SH, MH.

 

DUTA PIALA KOTA UDANG CIREBON SABET GELAR JUARA UMUM BC.

 

SABER SF SURABAYA MEREBUT JUARA UMUM SF.

 

PERTAMA  di Surabaya dan Jawa Timur, kompetisi ini menyediakan  DUA MOBIL UNIT ! Siapkan jagoanmu,  tiket A dan B @ hanya 2,5 juta (36-G) . Untuk brosur lengkapnya,  KLIK DI SINI .

 

 

KATA KUNCI: piala kerajaan kediri 2 pbi cabang kediri pbi gua selomangkleng kediri saber bc duta piala kota udang cirebon

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp