SELALU MEMBANGGAKAN SANDI ENGGAN LEPAS GARDA

KONTES SUBDENPOM BC JEMBER

Sekali Tarik 4 Kali Bunyi, Puyuh Garda Jadi Rebutan, MB Sakau dan Landro Berbagi Podium

Ada yang menghebohkan arena Subdenpom BC saat digelarnya kontes rutin Rabu (9/1). Dimana waktu  puyuh naik, ada yang sekali tarik 4 kali bunyi. Dia adalah Garda milik Sandi dari SSF Jember. Begini cara perawatannya agar bisa gacor.

Sandi yang sejatinya  adalah pemain love bird, kali ini mencoba sensasi di kelas yang sedang viral yaitu puyuh. Sehubungan dengan beberapa gaco love birdnya mengalami mabung secara bersamaan, pria muda ini mengisi waktunya dengan menggantang puyuh. “Ikut-ikutan saja sebenarnya, mumpung di Jember sekarang sangat ramai kelas puyuh,” ujar Sandi saat ditemui burungnews di arena Subdenpom BC.

 

 

BELAJAR HOBI KICAUMANIA BERAWAL DENGAN MAIN PUYUH

 

Pada kesempatan ini, Sandi membawa salah satu gaco puyuhnya yang bernama Garda. Saat tampil di sesi A, Garda langsung unjuk kebolehannya dengan bunyi sekali tarik 4 kali bunyi alias quarted. Selain itu, Garda juga tampil sangat aktif berbunyi dari dobel, tripel dan quarted. Tak ayal di sesi puyuh A, Garda tampil paling mendominasi sehingga berakhir dengan koncer A.

Dengan kemampuannya ini, Garda sempat menjadi buah bibir para pecinta puyuh yang memang selalu berkumpul di arena Subdenpom BC. Bahkan ada beberapa pecinta puyuh yang berani membuka harga di atas 500 ribu untuk meminang jenis unggas ini. Tapi Sandi enggan untuk melepas Garda yang selalu membuatnya bangga disetiap penampilannya.

“Sempat tertarik tadi dengan sodoran maharnya. Tapi saya masih eman. Karena dulu waktu belum ada kelas puyuh, saat love bird pada rewel saya libur total ke arena gantangan, jadinya jenuh. Tapi semenjak ada kelas puyuh, lumayan lah gak terlalu jenuh saat gaco love bird butuh istirahat untuk dilombakan,” alasannya menolak mahar yang cukup fantastis untuk seekor puyuh.
 

Burung perlu sehat, dengan begitu bisa dinikmati sepenuhnya, apakah itu dari suaranya, atau postur dan kecantikannya. Pastikan Anda memiliki paket lengkap LEMAN'S, SNOTGO, dan QUATTRICK.

 

Sebenarnya Sandi tidak hanya mempuyai 1 ekor puyuh saja di rumahnya. Ada 5 ekor puyuh yang Ia pelihara untuk mengisi kandang bekas koloni love birdnya dulu. Saat ditanya mengenai perawatannya agar puyuh bisa gacor dan nafas kuat, ternyata Sandy merawatnya seperti ayam. Menurut Sandy, pada dasarnya puyuh masuk kekategori unggas. Jadi tidak perlu dirawat yang spesial. Yang terpenting dijaga kebersihan kandangnya agar tidak mudah terserang penyakit.

Untuk Garda yang memang puyuh andalannya, kesehariannya berada di kandang umbaran bekas ternakan love bird koloni. Di dasar kandang, diberi pasir dan serbuk bata merah. Tujuannya untuk memperlancar pencernaan pada puyuh. Pakan yang Sandy berikan untuk para puyuhnya, adalah vour yang dapat didapatkan di kios-kios pakan ternak. “Ada 5 puyuh dirumah. Perawatannya semuanya sama. Alhamdulillah semuanya bisa gacor. Untuk Garda sekali tarik kalau gantang malam pernah sampai 6 kali bunyi,” ceritanya.

 

NZR INDONESIA CUP 1MINGGU 27 JANUARI 2019 DI LAPANGAN RAMPAL MALANG. 2 Lapang, tiket terjangkau mulai 50 ribu, hadiah utama mobil, semua kelas hadiah UTUH TANPA POTONGAN, banjir doorprise super menarik. Pesanan tiket sudah mengalir deras, terlambat Anda bisa gigit jari karena tidak kebagian. KLIK BROSUR DI SINI. Pesan tiket hubungi Mr Yanto (WA) 0817.0454.012.

 

Semakin ramainya kelas puyuh khususnya di arena Subdenpom BC Jember, memang kualitas gaco peserta semakin meningkat. Dimana awal mula dibukanya kelas puyuh, jarang sekali ada puyuh bunyi dobel, bahkan untuk bunyipun sangat jarang. “Sekarang jurinya kewalahan, banyak yang gacor dan tadi ada yang sampai bunyi 4 kali dalam satu kali tarikan,” kata Zulhan salah satu juri Subdenpom BC Jember.

Di kontes kali ini, kelas murai batu terlihat nyaris full gantangan. Kelas burung ekor panjang ini memang semakin menujukkan perkembangan di kota Jember. Dengan begitu, otomatis persaingan semakin ketat dan sengit. Dua gaco yang sama-sama ekor hitam, saling bertarung sengit untuk membuktikan siapa yang terbaik.

 

LANDRO KEMBALI SIAP PERPANAS DUNIA MURAI BATU

 

Di sesi A, Landro gaco lawas milik Riyanto berhasil menghipnotis sang pengadil lapangan dengan melantunkan lagu bertipikal roll tembak. Memiliki beragam materi isian yang dibawakan dengan volume lantang, Landro sukses menjadi kampiun di ikuti oleh Sakau polesan Hartanto di podium ke dua.

Landro yang baru saja selesai mabung, memang sudah sering langganan juara di arena yang berlokasi di Markas CPM Jember ini. Dipenampilan pasca nguraknya, kualitas serta keganasan Landro semakin meningkat. “Seiring bertambahnya usia, Landro tadi saya lihat menunjukan perkembangan yang pesat,” pungkas sang empu Riyanto.

 

MASIH MUDA MB SAKAU TAK GENTAR LAWAN YANG SENIOR

 

Saat kembali turun di sesi B, Landro harus merasakan apa yang dirasakan Sakau di sesi A. Sebaliknya, kini Sakau yang memaksa Landro mencicipi podium di bawahnya. Kedati sama-sama berjenis ekor hitam dan mahir memikat perhatian juri, Sakau adalah pendatang baru yang masih berusia belia. Usianya berkisar 8 bulanan. Tapi dari segi kualitas dan aksinya di atas lapangan, Sakau tak sedikitpun gentar bersaing dengan yang lebih tua umurnya.

Menurut pengakuan sang pemilik yaitu Hartanto dari RR MDR, Sakau sudah berprestasi sejak usianya 6 bulan. “Dulu perdana gantang selesai ganti bulu anakan, Sakau langsung berprestasi. Bakatnya sudah kelihatan. Hingga saat inipun masih dijalur prestasi, tapi dengan catatan mengatur jadwal gantang,” kata Hartanto.

Sedangkan di kelas cucak hijau,  Jatayu milik AR dari Kalimas, memberikan aksi terbaiknya di sesi B yang berakhir penacapan berdera koncer A. Sebelumnya saat turun di sesi A, Jatayu kurang greget sehingga harus puas di podium 4.

 

CH JATAYU KEMBALI MONCER

 

Berbekal gaya trokbul dengan rajin menggelontorkan materi burung-burung kecil serta tembakan kasar sepert kapas tembak, Jatayu berhasil menarik perhatian juri. “Masih mencari titik setingan yang pas. Kalau sudah ketemu, Jatayu siap turun di M1 bulan depan. Sudah kangen raih prestasi di gelaran M1,” ujar AR.

Nyi Ronggo andalan Nanang Naga Jawa, kembali membuat para penonton terpukau dengan durasinya. Kali ini sebutan O7 (over 7), diperagakan love bird betina warna josan ini saat trun di sesi C. Sukses berkat lepas durasi panjangnya, Nyi Ronggo menjadi penghuni podium puncak. Tapi rekor ngekek terpanjang hingga sebutan Bintang 3 yang dicetak sendiri love bird Nyi Ronggo pada 16 Desember 2018, masih belum bisa terpecahkan.

Di akhir acara, panitia mengucapkan terimakasih untuk kicaumania yang setia mengikuti gelaran di arena Subdenpom BC Jember. “Jangan lupa hari Minggu Subdenpom BC tetap membuka kontes rutin dengan tiket 30 ribu dan 20 ribu,” kata Teno selaku MC di arena Subdenpom BC lewat pengeras suara.[Vilman K-conk]

 

REKOR NYI RONGGO BELUM TERGUSUR

 

 

SANGKAR KOTAK RADJA, BARU! Perhatikan KUALITAS dan STYLE-nya, BINTANG LIMA. Harga? KAKI LIMA. Segera miliki, karena akan jadi standar dan trenseter di banyak lomba. Hubungi Hotline 0821.2959.4199.

 

KATA KUNCI: subdenpom bc

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp