PENILAIAN DI KELAS LOVE BIRD PAKAI STICK DAN SEBUTAN LEBIH TRANSPARAN

KONTES DEWA 99 JOMBANG

Penjurian Transparan, Jadi Ajang Transaksi

Dewa 99 Jombang yang masih baru masuk di Kota Jombang, mulai dijadikan destinasi para pemburu gaco. Alasannya, penjurian di Dewa 99 lebih transparan. Benarkah? Siapa saja yang beropini?

Dewa 99 Jombang untuk kali ketiga menggelar even di arena GBC yang ada di Jalan Madura, Geneng Gang 2 Jombang pada Rabu, 21 November 2018. Di kontes kali ini, peningkatan jumlah kontestan terasa signifikan.

 

 

TANPA TERIAK, KELAS LOVE BIRD BERLANGSUNG TERTIB

 

Ini tidak lepas dari nama besar Dewa 99 yang sudah dikenal sebagai EO yang menjunjung tinggi fairplay penilaian. Sejumlah pemain yang ditemui Burungnews.com tidak ada satupun yang memberi nilai minus buat tim juri Dewa 99.

"Kalah karena dicurangi juri, sakitnya tuh di sini. Tapi kalau dicurangi pemain lain yang melakukan intervensi ke juri, khususnya di kelas baby, rasanya lebih sakit lagi. Untuk penilaian di Dewa 99 ini saya sangat puas. Meskipun kali ini gaco saya belum bisa koncer, tapi saya sangat puas. Sukses buat Dewa 99," kata Danny Gundul, pengorbit love bird baby dan balibu masa depan.

 

MENGAKU KEBETULAN, CIMOT RAIH JUARA 1 KELAS LOVE BIRD A

 

Benny Prima Diesel, sosok pemain lawas yang belakangan kerap blusukan ke berbagai gantangan juga mengapresiasi tim juri Dewa 99 yang turun di Jombang Rabu ini.

"Semua juri ada plus minusnya. Di manapun, pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Karena tidak semua peserta akan puas dengan hasil penilaian. Kalau menang pasti bilang terimakasih juri, tapi kalau kalah, banyak yang ngamuk dan mencaci juri. Tapi di sini, saya belum menemukan orang yang kecewa dengan kinerja juri. Dari pengamatan saya sendiri, juri Dewa memang bagus. Jempol empat buat Dewa," katanya.

 

 

Tak sedikit pemain yang sudah militan ke Dewa 99, menjadikan gantangan Dewa 99 sebagai destinasi berburu gaco. Seperti yang dilakukan salah satu pemain dari Lamongan yang datang ke Dewa 99 Jombang hanya untuk memantau gaco love bird milik Sukoco Tombo Ati.

Minggu lalu, gaco milik Koco tampil di Launching Denanyar. Ternyata ada pemain yang tidak dikenal Koco memantau gaco miliknya. "Waktu itu, dia bilang kalau dari Lamongan, tertarik untuk membeli gaco saya. Tapi dia mengajukan syarat, hari Rabu minta dibawa ke gantangan Dewa 99 di GBC. Saya sih oke saja, karena memang ada rencana turun ke Dewa," kata Sukoco menceritakan proses transaksi gaco miliknya.

 

JANOKO MILIK DANANG KRL RAIH POIN TERTINGGI DI KELAS LOVE BIRD M2 A

 

Rabu, 21 November sore, gaco josan yang dinamai Andiana benar-benar diturunkan di Dewa 99. Tapi lagi-lagi Sukoco tidak ada firasat akan transaksi gaco. "Lho, ternyata orangnya datang. Saya kaget juga waktu ditanya harga Andiana. Saya buka 2,5 juta, langsung dibayar," kata Koco yang sampai sekarang tidak tahu nama pembelinya itu.

Sementara itu, hasil kompetisi di Kontes Dewa 99 Jombang pada Rabu kemarin, di kelas Love Bird A, Cimot andalan Santoso dari Sengon Jombang berhasil meraih juara I. Ketika Burungnews tanya rahasia prestasinya ini, Santoso cuma bilang kebetulan. "Kebetulan pas dipantau juri, jadi durasinya tercatat semua. Juri Dewa pancen oye," kata Santoso.

 

PREMAN KUASAI PODIUM KELAS LOVE BIRD BABY POIN

 

Di kelas Love Bird M2 A, juara I diraih Janoko milik Danang Cathouse dari Pulo SF yang kerap berangkat keluar kota membawa sejumlah gaco orbitannya. Janoko meraih poin tertinggi meninggalkan raihan Tayo yang diusung Ambon dari Morat Maret BC dan CB orbitan Team P2h Ksr Mjr.

Di kelas Baby Poin, Preman orbitan Bu Nia yang dikawal Ronni nyaris mendominasi podium puncak. Di kelas A, poin yang diraih Preman sampai menghabiskan stock stick yang dipakai Dewa 99. Di kelas B, kerja Preman cenderung merosot, namun nilainya masih signifikan dan parkir di podium dua.

 

PAKAI 10 ORANG JURI UTAMA, PANTAUAN LEBIH MAKSIMAL

 

Di kelas Cucak Hijau, Jagad andalan Hendro yang beberapa kali meraih tropi Liga Cucak Hijau di Kebokicak BC, berhasil nyeri juara I. Di kelas A Jagad mampu meredam aksi Sinobi dan Temon yang akhirnya parkir di posisi dua dan tiga.

Sedangkan di kelas B, Jagad menggagalkan usaha Burung Rimba dan Kotrek yang akan mengkudeta mahkota yang diraih di kelas A.

 

 

Di kelas Murai Batu, Anger orbitan Agung dari Semanding yang dominan menggelontorkan suara cililin dengan gaya sujud, berhasil membuat tim juri terpesona. Meskipun kualitas Sakera andalan Dedy dari Sutra SF tidak bisa diremehkan, namun Angger tetap yang terbaik di kontes ini.

"Terimakasih atas partisipasi dan apresiasi teman-teman kepada tim juri Dewa 99. Lewat Burungnews kami ingin menginformasikan pengumuman resmi, setiap minggu pertawa atau awal bulan, Dewa 99 akan menggelarLatpres. Dan pada bulan Januari akan menggelar Grand Launching," ujar Dicky yang ditunjuk manajemen Dewa 99 Sidoarjo menahkodai Dewa 99 Jombang.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

PENILAIAN DI KELAS CUCAK HIJAU MENDAPAT ACUNGAN JEMPOL

 

JAGAD KUASAI PODIUM PUNCAK KELAS CUCAK HIJAU A DAN B

 

DOMINAN NEMBAK CILILIN, ANGER KUASAI PODIUM MURAI BATU

 

Pengin rasakan sensasi pakan dengan kualitas terbaik, VIRALin saja!

 

 

KATA KUNCI: kontes dewa 99 jombang penjurian transparan jadi ajang transaksi cimot janoko preman

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp