BUDI BOGEM DAN ISTRI MENGAWAL BETET. MESKI NYERI BETET JUGA BISA DIKALAHKAN.

KAPOLRES MOJOKERTO KOTA CUP II

Konin 300 Ribu Kuasai Podium, Betet Pun Bisa Dikalahkan

Kelas kolibri ninja di gelaran Kopolres Mojokerto Kota Cup II full peserta. Tapi, siapa sangka pemenangnya adalah konin berharga Rp 300 ribu. Sementara Betet milik Budi Bogem yang ditakuti, meski sempat juara 1 di dua kelas, di kelas yang lain ia bisa dikalahkan.

Kelas konin di gelaran Kapolres Mojokerto Kota  Cup II, Minggu (3/6) tidak hanya diikuti para konin mania dari Mojokerto. Para pecinta konin dari Jombang, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan juga ikut meramaikan gelaran yang diadakan di Mapolres Kota Mojokerto tersebut.

 

 

BIDUAN. KONIN SEHARGA 300 RIBU KUASAI PODIUM KELAS A.

 

Menghadapi serbuan para konin mania dari berbagai daerah, ternyata konin dari Mojokerto berhasil mempertahanakan harga dirinya. Di kelas konin A, juara 1 justru dikuasai konin bernama Biduan milik Puthut dari Mojokerto All Star. Puthut sang pemilik konin mengatakan bahwa burungnya sudah beberapa kali menjuarai kelas latber/latpres di beberapa gantangan di Mojokerto dan sekitarnya.

“Di Mojokerto susah mencari latber/latpres yang ada kelas konin. Kadang untuk mencoba burung kami, terpaksa pergi ke gantangan yang jauh di luar Mojokerto,” ujar Juned, anggota  Mojokerto All Star yang mendampingi Puthut. Puthut, Juned, dan anggota lain yang berjumlah sekitar 8 orang boleh dibilang maniak konin. Ke Pasuruan pun pernah ia datangi untuk bisa mengaduh burung andalannya.

 

Pastikan gaco Anda selalu dalam kondisi terbaik. Berikan Moncer1, asupan paten para juara. Dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

“Di Pandaan dan Kota Pasuruan banyak pengemar konin, kami terkadang ke sana untuk mengaduh burung kami,” imbuh Juned. Juned mengaku bahwa Biduan yang dimiliki Mojokerto All Star  adalah burung pasaran, yang harganya murah. Bisa juara karena mendapatkan perawatan yang baik dan mungkin pula keberuntungan sedang berpihak kepada mereka. Ketika didesak berapa harga burung itu saat beli, ia mengatakan bahwa harga belinya hanya Rp 300 ribu.

Gelaran yang banyak didatangi ngekekmania dan kicaumania asal berbagai daerah itu, dimulai di kelas lovebird A Kasat, yang mana di kelas ini mempertemukan lovebird-lovebird yang selama ini dikenal mahal dan ditakuti. Dikatakan mahal sebab burung ini belinya seharga mobil. Sementara dikatakan ditakuti sebab burung ini di gelaran setingkat latber/latpres tidak boleh ikut main karena dianggap bukan kelasnya.  

 

H. JADDAB MENGAWAL BALARAMA YANG MENJINAKKAN BETET DI SALAH SATU KELAS.

 

Lovebird Betet adalah salah satu burung yang ditakuti itu. Di kelas ini Betet besutan Budi Bogem asal Nganjuk ini sukses merebut tropi juara 1. Betet masih menunjukkan sebagai burung yang ditakuti di kelas lovebird A Kabag yang mana ia berhasil menjadi juara 1 dan nyeri.

Dewi fortuna tidak terus berpihak pada Betet, di kelas lovebird B, ia  tak lagi bisa menguasai jalannya perlombaan sebab ada Balarama milik H. Jaddab asal Kedungmulya SF yang sukses menjinakkan Betet dengan  mengumpulkan 2125 poin sehingga ia bertengger di posisi 1. Sementara Betet di kelas ini tidak terlihat berada di posisi tiga besar.

 

MOJOKERTO ALL STAR KAWAL BIDUAN TERKADANG SAMPAI KE BLOK TENGAH DAN BARAT.

 

Kekalahan Betet di kelas lovebird B, meski ia sempat nyeri di kelas sebelumnya, dan juga tidak terlihatnya LB Suro milik Tanoshii SF yang juga ditakuti di beberapa gantangan,  membuktikan bahwa lovebird-lovebird itu sejatinya bisa dikalahkan.  

H. Arifin, pemain burung kawakan yang punya stand di Pasar Burung Empunala pernah mengatakan bahwa tidak ada burung yang terbaik. Yang adalah burung dalam kondisi terbaik. Artinya, burung yang ditakuti, sering menang, dan stabil pun, jika dalam kondisi kurang fit, karena ngurak, mabung atau sebab lain, ia akan bisa dikalahkan.

 

 

“Ketika burung-burung itu bermain di kelas latber/latpres, seharus para pemain pemula, yang burungnya belum berprestasi tidak takut dan gentar menghadapi burung-burung itu. Justru pemilik burung-burung mahal dan ditakuti itu yang seharusnya khawatir  burungnya akan jatuh pamornya sebab bisa saja kalah di kelas latberan,” pungkas H Arifin.

Hal senada juga pernah diungkapkan Tigor GNR, yang pernah punya LB andalan seperti Ladies dan Angeli kini telah berpindah kepemilikan, yang pernah mengalahkan Betet atau Suro. “Saya tak pernah gentar menghadapi Betet atau pun Suro. Saya juga pernah mengalahkan lovebird-lavebird mahal dan ditakuti itu, tidak percaya silakan cari datanya di setiap perlombaan yang kebetulan diupdate data juaranya,” ujar lelaki yang saat ini merawat  lovebird Chi Chi milik Ibnu Elektronik tersebut.

 

SUASANA LOMBA KAPOLRES MOJOKERTO KOTA CUP II.

 

Nah, masih takut menghadapi Suro atau Betet? Terima saja kedatangan lovebird-lovebird bintang ini main di latber atau lapres, siapa tahu kita bisa mengalahkan mereka.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: bnr mojokerto kopolres mojokerto kota cup ii

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp