MBAH CHENGOH DAN HANS POINT

KACER GONDHO MAYIT

Burung Klangenan Mbah Chengoh Ini Akhirnya Dipinang Hans Point, Persiapan Hitam Putih Cup

Namanya ngeri-ngeri sedap, Gondho Mayit. Bagi Mbah Chengoh, ini bukan burung sembarang burung, ia pun memberinya nama yang unik. Diklaim sebagai klangenan, Mbah Chengoh pun selalu mengelus-elusnya, banyak yang menginginkan, ia selalu mencoba untuk mempertahankan.

Mbah Chengoh, lama dikenal sebagai penggemar berat kacer. Ke mana ada lomba kacer, ia berusaha mendatangi. “Selama masih dalam batas jangkauan saya, ke mana pun akan coba saya datangi. Kadang menurunkan burung, termasuk Gondho Mayit ini, terkadang hanya sebatas main, nonton, ketemu dengan sesama kacer mania lainnya. Sesederhana itu.”

 

Hati-hati, makin gencar beredar produk PALSU! Pastikan anda mendapatkan produk SUPER-N asli. Jangan ragu memastikan kepada kios/toko, minta ditunjukkan kardus yang ASLI adalah seperti di bawah ini. Perhatikan juga warna, bentuk, dan ciri BOTOL SUPER-N yang asli.

 

Mbah Chengoh juga dikenal sebagai salah satu tokoh kacer, menjadi bagian atau malah salah satu pendiri beberapa komunitas kacer, hingga rutin menggelar event khusus kacer yang kini menjadi salah satu acuan lomba kacer secara nasional, Hitam Putih Cup. Event ini akan segera digelar bulan Juni ini, memasuki jilid ke-5.

Terakhir, Mbah Chengoh bersama para tokoh kacer nasional, turun menginisiasi berdirinya Kacer Mania Nusantara (KMN), yang diresmikan bersamaan dengan event Jogja Istimewa (12/2/2023). Keberadaan KMN ini banyak dirasakan dampaknya, membuat kelas Kacer langsung menggeliat dan bergairah lagi.

Dengan rekam jejaknya dalam mencintai kacer, tentu tak sembarang kacer yang menjadi koleksinya. Salah satu burung yang begitu disayanginya hingga jadi klangenan, yaitu Gondho Mayit. Mungkin tidak sepopuler atau seterkenal beberapa jago yang belakang ini viral.

“Ya memang bukan burung yang lagi ngetop sekali untuk saat ini, tapi saya mengatakan ini burung klangenan, tentu banyak alasan kenapa saya begitu jatuh hati pada Gondho Mayit.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Mbah Chengoh mengaku, sebenarnya sudah banyak sekali yang ingin meminang Gondho Mayit. Sejauh ini, Mbah Chengoh selalu berusaha mempertahankannya, dengan segala daya yang ia miliki. “Bagaimana ya, ini soal hati, namanya klangenan. Rasanya kok berat sekali mau melepas.”

Beberapa rekan sampai menyebut mbah Chengoh itu tipe orang yang tak mudah tergiur dengan uang, apalagi  demi sesuatu yang menjadi idealismenya. “Saya sebenarnya kicaumania biasa saja, manusia biasa, bukan bos apalagi sultan. Dibilang tidak tergiur dengan uang, sebenarnya juga butuh, mau, dan ingin. Tapi bagaimana ya, hati ini berat sekali. Saya pikir, dalam ukuran tertentu, saya masih bisa cari uang dengan cara lainnya, ya cukuplah untuk kicaumania seperti saya.”

 

 

Selain itu, Mbah Chengoh juga mengaku bila dirinya bukan bakul burung, sehingga jarang sekali, atau hampir tak pernah menjual burung. “Mohon maaf, bukan bermaksud sombong, saya memang bukan tipe yang suka beli burung dengan perhitungan bisa segera menjual lagi, begitu ada margin lalu dilepas, kemudian cari lagi. Meski ada peluang seperti itu, kalau saya tidak sreg sekali dengan burung itu, ya tidak saya beli. Kalau saya benar-benar suka, selagi harganya masih dalam jangkauan saya, ya saya berusaha sekuat mungkin untuk beli, buat dipakai dan dinikmati sendiri, bukan dengan maksud sebagai komoditi dagangan.”

Belum lama, sekira 10 hari yang lalu (31/5), Mbah Chengoh memberi tahu, ia akhirnya tak kuasa menahan rayuan dari Hans Point, sahabatnya sesama penggemar kacer dari Semarang. Setelah sekian lama kesengsem, pemilik kacer Megaloman ini akhirnya bisa “masuk” pada waktu dan tempat yang tepat, hingga membuat Mbah Chengoh luluh.

 

 

“Ada beberapa alasan yang membuat saya tidak kuasa menahan keinginan Hans. Pertama, ia jelas sahabat lama, kami bergaul sudah lama sekali, tahu pahit getir dan suka duka masing-masing. Kedua, sama-sama tinggal di Semarang, jadi misal sewaktu-waktu ingin melihat, bisa cepat sampai. Ketiga, saya yakin Gondho Mayit berada di tangan yang tepat, pasti akan terawat dan terjaga dengan baik, bahkan bisa lebih baik daripada ketika masih saya pegang. Itu sebagian yang bisa saya jelaskan,” ujar Mbah Chengoh.

Baik Mbah Chengoh maupun Hans, menolak untuk menyebut nilai nominalnya. Sumber yang dekat dengan keduanya, menyebut nilainya cukup tantastis, di atas rata-rata transaksi kacer yang terjadi belakangan ini.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

“Berapa nilai nominalnya biar saya, om Hans, dan Tuhan saja yang tahu persis. Buat ukuran saya, ini nilai yang sangat besar memang. Tapi bukan itu yang jadi alasan utama saya mau melepas ke Hans. Nilai yang sama, bahkan mungkin lebih besar, belum tentu saya lepas missal yang ambil orang lain. Jadi secara relasi, antara saya dan om Hans memang cukup spesial. Itu saja sih, cukup sederhana sebenarnya, meskipun kalau harus menjelaskan sedara detil juga tidak mudah, he he he.”

Hans hanya menyebut, take over Gondho Mayit adalah bagian dari rencana untuk memperkuat amunisi turun di Hitam Putih Cup 5, 25 Juni yang akan datang. “Semoga burung juga cocok dengan tangan saya, mau tampil maksimal syukur bisa lebih garang lagi ketimbang sebelumnya. Asal penampilannya maksimal, saya sih optimis akan mampu bersaing dengan burung-burung top yang datang dari seluruh wilayah di tanah air.” [maltimbus]

 

 

BROSUR HITAM PUTIH CUP 5:

 

Bagi Anda yang punya jago handal di luar kacer, yuk merapat ke Road Show Poros Tengah di gantangan Ngebong Boyolali, hanya 15-20 menit dari Solo.

 

BROSUR AKARUMPUT FIESTA FEAT LAS VEGAS SIMO BOYOLALI:

 

KATA KUNCI: kacer gondho mayit mbah chengoh hans point hitam putih cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp