GUS HUSEIN. GANTANG BURUNG PUN SELALU BERSARUNG

GUS HUSEIN MAGETAN

Malam Isi Pengajian, Siang Gantang Burung

 

 

Ada pendapat lomba burung berkicau itu berbau judi sehingga dilarang oleh agama (Islam). Gus Husain dari Magetan yang hampir tiap malam ngaji, membantah hal itu. Kyai yang satu ini tak hanya ikut lomba, tapi juga punya breeding.

“Di dalam Islam, lomba burung boleh saja, karena yang diadu kan suara dan ketrampilan. Kalau menyakiti hewan buat lomba seperti sabung ayam, itu baru haram,” ujar Gus Husein kepada burungnews.com di sela-sela lomba Gadjah Mada Cup Solo, 18 Juni.

Kehadiran Gus Husen di even ini pun memberikan warna tersendiri bagi kicaumania yang hadir di lapangan. Ia memang tampak nyenrtik di antara yang lain. Mengenakan sarung berwarna hitam, pria paruh baya ini membawa seekor murai batu untuk digantangkan.

 

MB GESANG. ANDALAN GUS HUSEIN

 

“Kalau ke gantangan selalu pakai sarung, mas. Sudah jadi ciri khas saya sebagai orang Madura,” ujar pria yang kini menetap di Magetan ini. Dalam satu tahun terakhir, pria yang memiliki beberapa pondok pesantren ini memang mulai aktif turun ke berbagai even lomba.

Meski masih ada pro-kontra di dalam Islam mengenai hukum lomba burung, ia berkeyakinan selama bermanfaat dan tidak menyakiti hewan, maka lomba burung diperbolehkan. “Sekali lagi, yang diadu suara dan keterampilan, penjelasannya ada di dalam kitab Madzarijussut karangan Imam Ahmad Al Maliki jus 5 halaman 514,” jelasnya.

Gus Husein berangkat ke Solo bersama kru Andri Bolang SF. Punggawa Lap Kelap Nemoer BF ini mengaku hadir ke Gadjah Mada Cup untuk bersilaturahmi dengan kicaumania dari berbagai kota. “Semalam habis ngisi pengajian di Sukoharjo, paginya langsung mampir sini. Bareng sama mas Franky (kru Andri Bolang - red) tadi,” terangnya.

 

BERSAMA KRU ANDRI BOLANG

 

Dijelaskannya, dalam beberapa lomba, sering bareng dengan teman-teman dari Andri Bolang SF. Setelah malam sebelumnya ngaji, esok pagi atau siangnya lomba. “Kita coba ajak dan arahin teman-teman untuk belajar beribadah sehingga sukses dunia dan akhirat,” lanjutnya.

Meski Gesang, gaco andalannya gagal mengukir prestasi, ia mengaku ikut senang karena Sengkang Baplang, gaco andalan Andri Bolang berhasil juara 2 dan 3.

Selain Gesang, pria yang telah menekuni dunia kicauan sejak tahun 1997 ini juga memiliki sejumlah murai batu yang telah meraih berbagai prestasi seperti Gagak Rimang, The Legend, Mungkar Nangkir, Mata Malaikat, Mata Iblis, Kaki Iblis, Firaun, Bayi Tabung, dan Sengkuni.

 

LOGO LAP KELAP NEMOER

 

Saat ini, ia juga menangkarkan beberapa gaco miliknya untuk mencetak anakan dengan trah jawara dengan ring Lap Kelap Nemoer dan Majass. “The Legend, Gagak Rimang, dan Kaki Iblis lagi diindukkan, total ada delapan pasang. Hasil kandang kita sudah tersebar ke berbagai daerah,” ungkapnya.

Tertarik untuk belajar penangkaran murai batu atau ingin mengkoleksi anakan dengan ring Lap Kelap Nemoer, Anda bisa berkunjung ke kandang ternak Gus Husein di Jalan Kalimantan nomor 9c RT 05 RW 01, Kepolo Rejo, Magetan atau menghubungi nomor 08125954489 atau 087858101899.

 

KATA KUNCI: gus husein magetan gesang lap kelap nemoer andri bolang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp