KH 85 DAN PLATINUM 51 REBUT JUARA 1 DAN 2 KALAS UTAMA ANIS MERAH

20th PIALA RAJA 2019, #18

Bawa Satu Anis Merah Buat Tentengan, Sapta Nugraha Raih Juara 1 Kelas Utama

Juara di Piala Raja, apalagi kelas utama, jelas jadi keinginan semua orang. Pun dengan Sapta Nugraha, ketua umum Kambing Hitam Indonesia. Ia datang lebih untuk jaga stan KHI, nenteng satu burung sekadar buat pantes-pantes. Malah tampil edan dan juara 1.

Di Piala Raja 2019 ini, Kambing Hitam Indonesia (KHI) membuka stand. “Kami kumpulkan pengurus, kita siapkan stand dengan konsep bisa buat kumpul-kumpul teman-teman kicaumania. Intinya, buat memperkenalkan apa itu KHI, termasuk produk-produk yang mulai kita rilis berupa sangkar,” jelas Sapta.

Dari dua burung yang awalnya disiapkan, ternyata hanya satu yang siap. “Jadi, ini beneran. Saya berangkat bareng istri dan anak. Kebetulan istri saya kali ini ikut suport penuh terutama untuk membantu mengurus stand. Kepadanya, saya juga bilang sama sekali tak berharap bisa menang. Pokoknya ini agendanya mau jalan-jalan, senang-senang, having fun pokoknya,” imbuhnya.

 

 

DUKUNGAN PENUH KELUARGA, MEMBAWA BERKAH

 

Apalagi burung yang siap itu burung baru, dapat dua pekan sebelumnya dari Jawa Timur. “Minggu lalu kita coba turun di Asha Solo Award, dua kali juara 3.”

Sapta menyadari event yang diikuti sebelumnya di Solo, tak bisa dibandingkan dengan Piala Raja. “Tentu saya tahu diri di Piala Raja lawannya jauh lebih berat ketimbang di Solo pekan lalu. Karena kami juga buka stand, masa sih tidak bawa burung. Satu jago yang siap akhirnya kita bawa, benar-benar ini ibaratnya tentengan saja buat pantes-pantes.”

Turun di sesi awal, burung sudah tampil. Namun belum masuk. “Ya seperti saya sebutkan di atas. Dari awal niatnya lebih jalan-jalan, ketemu banyak teman di sini, sembari memperkenalkan KHI beserta produknya. Jadi kalah menang kita harus tetap bahagia. Ini agenda having fun pokoknya," ujar Sapta kembali menegaskan.

 

 

Tibalah saat kelas utama Prameswari yang main di lapang A sesi ke-14. Sapta kembali menurunkan KH 85. Kali ini tampilnya lebih bagus. Gayanya sangat mewah, teler ndlosor sampai ke bawah, buang kanan-kirinya juga sampai mentok. Beberapa pengamat pun mulai memperhatikannya, dan membandingkanya dengan beberapa lainnya yang dianggap tampil menonjol, termasuk Platinum 51 milik koleganya Iwan Platinum.

Menjelang akhir penilaian, pilihan mulai mengerucut. Ada yang lebih menjagokan KH 85, ada pula yang mengaku lebih suka dengan Platinum 51.

 

Sakit, kondisi drop, bisa mengenai burung Anda, kapan saja dan di mana saja. Jangan kawatir, sekarang ada LEMAN'S sudah terbukti dan teruji mampu mengatasi beragam penyakit. Hubungi nomor di baner di bawah ini, atau langsung ke Bukalapak / Tokopedia.

 

“Saya kira cukup berimbang, tinggal selera juri saja. Kalau saya sebagai orang lama pilih yang Platinum 51 karena dari sisi lagu menurut saya lebih enak didengar. Saya amati kicaumania muda-muda cenderung lebih suka pada gaya, sepertinya pilih yang KH 85. Dari penampilannya, itu yang KH 85 memang punya gaya lebih enak dilihat. Ya kita lihat saja nanti pilihan para juri,” ujar Hartono Sragen, pengawas senior PBI yang ikut memantau dari pinggir lapang.

Akhirnya, para juri lebih memilih KH 85, sementara Platinum 51 yang di kelas sebelumnya sudah menjadi juara 1, harus puas sebagai runner up. Sapta bukan kepalang girangnya. Sementara Iwan Platinum mengaku bisa menerima hasil ini, dan secara umum mengaku puas.

 

 

“Selamat buat ndan Sapta. KH 85 memang tampil edan. Mungkin ini memang lagi jadi hari-nya KHI. Burungnya pada menang,” ujar Iwan.

Selain KH 85 dan Platinum 51, satu jago lain yang ikut bergabung dengan KHI juga menang, yaitu murai batu milik Hendra Jepang. Namanya Pecut, meraih juara 1 di kelas Jogja Istimewa C.

 

SUASANA STAN KHI. PERKENALKAN KHI DAN PRODUK SANGKAR

 

“Hari ini kami senang sekali. Banyak teman-teman yang menyempatkan diri mampir ke stand kami. Banyak yang suka dengan produk sangkar KHI. Sementara jago kami juga bisa menang. Sungguh, kami dari KHI di sini main secara apa adanya, sportif dan fairplay. Itu sesuai slogan KHI yang selalu kami kampanyekan, soal fairplay dan sportivitas yang jadi harga mati. Kalau kami dari KHI gelar lomba mengedepankan fairplay, pas jadi peserta juga sama, harus dengan cara fairplay juga. Itu bagian dari attitude yang menjadi dasar bagi kami para punggawa KHI.”

Sapta pun merasakan, bila sukses kali ini merupakan rejeki yang didapat berkat dukungan penuh dari sang istri. “Sejak awal sekali, partisipasi ke Piala Raja memang sudah kita rancang bareng. Ya berbagi peran lah. Istri membantu urusan logistik stand dan segala ubo rampe lainnya. Dia kan lebih paham apa yang diperlukan dan disukai kicaumania milenial biar sudi mampir dan betah di stand kita. Biar semakin banyak yang tahu tentang KHI. Ya sekali lagi, dukungan dan restu keluarga dalam hal ini istri, ternyata memang kuat sekali pengaruhnya.”  

 

KETUA PBI PUSAT H. BAGIYA BERKENAN MAMPIR KE STAND KHI

 

Akhirnya, Sapta dan kawan-kawan KHI pun mengucapkan selamat kepada Panitia Piala Raja 2019 dan PBI. “Secara umum, kita angkat topi. Ini even yang sukses baik secara jumlah peserta maupun penyelenggaraan. Penjurian secara umum juga sudah banyak kemajuan. Paling tidak, itu kita rasakan sendiri pada kelas-kelas yang burung kami ikut main di dalamnya."

Apa yang mulai dikampanyekan pak Ketua PBI H. Bagiya Rakhmadi bahwa PBI semakin siap menggelar lomba yang Berkualitas dan Bertabat, rupanya mulai menemukan bentuknya.

"Bahwa masih ada beberapa titik lemah, itu tentu masih dalam batas wajar. Begitu banyak peserta hari ini, tentu sangat sulit untuk memuaskan semuanya. Harapan kita, pertahankan yang sudah baik, perbaiki kekurangan yang ada. Insya Allah sebagai sesama EO, kami juga siap saling memberikan dukungan yang maksimal," tandas Sapta di akhir perbincangan.

 

 

JUARA PIALA RAJA KELAS ANIS MERAH PRAMESWARI (LAP A), KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL PIALA KETUA DPR RI, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: piala raja 2019 sapta nugraha kambing hitam indonesia anis merah kh 85 anis merah platinum 51

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp