SEBAGIAN PUNGGAWA KHI BERSAMA H BAGIYA

PAKEM PENILAIAN OCEHAN DAN LB DI ANNIV. ANISER AWARDS

KHI Tetap Kedepankan Kualitas, Love Bird Pakai Stik

Memilih burung juara, pada dasarnya adalah karena keunggulan dan kualitas si burung, bukan mencari-cari kelemahannya. Konsep ini dipegang teguh oleh Kambing Hitam Indonesia (KHI), termasuk di event Anniversary ke-3 Aniser Jogja Award. Pesanan yang sudah transfer hampir tembus 900.

“Secara umum, konsep KHI dalam menilai burung adalah mencari kualitas. Karena itu penerapannya adalah mencari keunggulan burung, bukan mencari lalu menghitung kelemahan burung. Burung lompat, burung turun, nabrak, dalam batas tertentu masih bisa ditolerir, sepanjang di sisi lainnya memang menunjukkan kualitas yang istimewa,” jelas Sapta Nugraha, Ketua Umum KHI.

 

 

PAKEM PENILAIAN ANIS MERAH, KHI

 

Prinsip dasar ini akan diterapkan di gelaran Anniversary ke-3 Aniser Jogja Award, Minggu 6 Oktober 2019. Karena yang punya gawe adalah komunitas anis merah, wajar bila kelas ini menjadi unggulan.

Dari semula main 4 kelas / sesi, karena tiket langsung habis, ditambah 2 kelas lagi. Itu pun dalam beberapa hari kembali ludes. 6 kelas itu terdiri dari 5 kelas umum dan 1 kelas bursa, masing-masing berisi 72 gantangan.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Agar penilaian bisa berlangsung optimal dan memuaskan para peserta, pihak Aniser pun terus melakukan koordinasi dengan KHI, yang ditunjuk untuk melakukan penilaian. Berbagai masukan dari para aniser pun coba diakomodir.

“Tentu kami sudah menerima banyak masukan, setelah dipilah beberapa yang memang bagus coba akan diterapkan. Misalnya, ada jeda 2 menit sejak burung digantang sampai semua peserta meninggalkan lapang, baru para juri keluar melakukan penilaian,” ujar Kuncoro Atmaja, ketua penyelenggara.

 

PAKEM PENILAIAN LOVE BIRD, KHI

 

Durasi penilaian antara 10-13 menit. Selain 6 juri yang akan menggunakan format nominasi tertutup, juga akan dibantu oleh 4 orang korlap. “Kami dari Aniser juga dari KHI benar-benar berharap hasilnya bisa optimal, teliti, dan tentu saja fairplay,” imbuh Kuncoro.

Kelas-kelas lain seperti murai batu, cucak hijau, kacer, cendet, hwamey, kenari pun yang dicari adalah keunggulan atau kualitas. “Burung-burung yang unggul dan menonjol yang akan ditandai oleh juri kami, bukan malah sibuk mencari kelemahan burung,” jelas Sapta.

 

Cocok mengobati beragam penyakit kenari, mau nyekukruk, kurus, tidak mau bunyi, hingga snot. Formula + vitaminnya membuat burung selain sembuh juga segera pulih dan gacor lagi. Bisa didapatkan di Bukalapak dan/atau Tokopedia.

 

Sementara itu, untuk penilaian love bird, akan menerapkan aturan yang baru. KHI akan menggunakan stik, tetapi tetap ada sistem roling juri. “Konsep mencari burung kualitas juga tetap berlaku pada love bird, kendati menerapkan sistem stik,” tandas Sapta.

Untuk juri, satu lapangan akan diisi 20 juri, 4 korlap. 1 juri akan menilai 3 burung. Dalam satu blok diisi 2 juri, yang dalam periode tertentu akan diroling / geser ke blok lain.

Karena konsep KHI adalah mencari kualitas, maka semua kelas love bird di event KHI tidak akan menerapkan batasan poin. Semua los poin.

Hingga berita ini diturunkan, pesanan terus membubung. Selain anis merah yang benar-benar ludes, kelas lain pun sudah terpesan rata-rata di atas 80 persen. "Yang sudah transfer hampir 900 tiket, yang belum pesan atau belum transfer mohon disegerakan, batas waktu terakhir akan kita coret dan diserahkan pada yang lebih membutuhkan." ujar Gendut Muntilan, bagian reservasi tiket. [maltimbus]

 

BROSUR DAN JADWAL ANNIVERSARY ANISER AWARD FEAT KHI, KLIK DI SINI

 

SISTEM ROLING JURI LOVE BIRD DI KHI

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event berikut ini. Terima sampelnya, coba dan buktikan, berikan respon lewat HOTLINE 08112663908.

KATA KUNCI: aniser jogja kambing hitam indonesia anniv aniser jogja ft kambing hitam award pakem penilaian khi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp