SUASANA TUGU BOTO BERKICAU

TUGU BOTO KARANGANYAR #1

Terapkan Penilaian Sistem Bendera di Kelas Love Bird

 

 

 

Penilaian love bird dengan sistem bendera makin banyak diterapkan. Dianggap lebih fairplay, lebih terpantau, dan transparan. 

Gantangan Tugu Boto Berkicau (TBBC) di Bendungan, Klodran, Colomadu, Karangnyar baru berumur dua bulan. Dilaunching pada awal Desember tahun lalu, gantangan ini diminati oleh peserta karena menerapkan penilaian sistem bendera di kelas lovebird.

Berawal dari banyaknya pemuda daerahnya yang gandrung pada burung kicauan mendorong Ari dan Radiyanto membuka gantangan TBBC. Meski berada di tengah pemukiman penduduk, namun kehadiran gantangan baru ini mendapat sambutan baik dari warga.

 

RADIYANTO. KETUA PANITIA

 

Radiyanto, ketua panitia mengungkapkan bahwa kehadiran gantangan TBBC turut membantu roda perekonomian warga. Selain adanya warung di seputaran gantangan, Karang Taruna juga dilibatkan dalam pengelolan parkir para peserta.

Berada di area perbatasan tiga kota, TBBC menggunakan juri-juri dari Solo, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar. Penggunaan juri dari berbagai kota diharapkan memberikan penilaian yang fair dan berimbang.

TBBC hanya membuka kelas love bird dan kenari. Sedang menjadi daya tarik dan favorit kicaumania, kelas love bird memang selalu ada dan rata-rata paling banyak kelasnya di semua EO. Kelas kenari dibuka untuk mengakomodir peserta lokal yang umumnya menjadi breeder.

 

PENILAIAN LOVEBIRD DENGAN SISTEM BENDERA

 

TBBC menerapkan penilaian love bird dengan sistem bendera. Pemberian bendera didasarkan pada durasi kekekan, masing-masing bendera memiliki nilai poin sendiri baik untuk warna putih, kuning, maupun merah. Penentuan juara dihitung berdasarkan total poin yang didapat.

Bendera putih dengan poin 10 untuk ngekek panjang selama 13-20 detik. Bendera kuning dengan poin 5 untuk ngekek sedang selama 6-12 detik, sementara bendera merah dengan poin 1 untuk ngekek pendek dengan durasi 2-5 detik.

 

MR. KANCIL. KORLAP LOMBA

 

Mr. Kancil, korlap lomba menuturkan bahwa selain sistem bendera, penjurian juga mengadopsi sistem blok. “Satu juri menilai enam burung, tidak ada rolling juri sehingga burung tidak takut atau  kaget,” ujarnya.

Mahendra, pemilik Papa Muda SF yang hadir di lapangan mengakui bahwa sistem penilaian di TBBC memang memudahkan dalam memantau burung. “Karena tidak ada rolling juri, burung yang sedang bunyi tidak kaget. Bunyi pendek-pendek pun tetap dapat poin,” ujarnya.

 

MR. MAHENDRA. HADIR KE TUGU BOTO

 

Namun, perbedaan persepsi durasi ngekek dan bendera yang diberikan antara juri yang satu dengan yang lainnya masih menjadi catatan tersendiri. “Sistem ini akan lebih sempurna apabila persepsi juri satu sama lain sudah sama,” pungkasnya.

TBBC Karanganyar akan menggelar kontes rutin tiap hari Rabu mulai pukul 12.00. Untuk gantangan malam digelar setiap Minggu pukul 19:00. Bagi kicaumania Solo Raya jangan lewatkan piala Solo Kota Budaya yang akan digelar Minggu, 19 Februari 2017. 

 

 

 

KATA KUNCI: tugu boto radi yanto mahendra

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp