IRWAN DKK COKRO SF SOLO, CENDET SAJADAH JUARA 1 DAN 3

SOLO FAIR FACTOR 2

Jarang Turun di Blok Tengah, Cendet Sajadah Rebut Juara 1 dan 3

Irwan dan kawan-kawan begitu riang, cendet andalannya yang diberi nama Sajadah bisa pulang dengan tropi juara 1 dan 3. Peserta nyaris penuh 24, dan burung-burung lawan yang relatif berat berasal dari blok timur dan tengah.

Meski tinggal di Solo, Irwan yang mengibarkan bendera Cokro SF sebelumnya mengaku lebih sering turun di event-event nasional dan regional di seputar Jawa Timur. “Burung dapatnya dari Madura, setelah itu lebih sering turun di Jawa Timur, termasuk di event  Dewa 99. Nyaris selalu bisa nyantol juara di area Jawa Timur,” ujarnya.

 

SUPREMASI SAJADAH DI SFF #2

 

Di SFF, Irwan pun tertantang untuk turun di kota sendiri, Solo. “Biar tidak dikiria hanya bisa juara di Jawa Timur, makanya ini kita turun di Jawa Tengah. Syukurlah, ternyata bisa juara juga di sini.”

Meski kelas cendet baru diumumkan sekitar sepekan sebelum hari – H, sebagai pengganti anis merah, antusiasmenya cukup tinggi. Terbukti dua kelas tersebut relaif penuh, hanya kosing satu dua gantangan dari kuota 24. Banyak yang datang jauh dari Jawa Timur, selain seputar Jawa Tengah.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Sejak awal, Irwan mengaku bila sudah mendapat informasi event ini akan menggunakan sistem ajuan juri yang sangat terbuka. Ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Kita sudah lomba ke mana-mana, dengan sistem atau pekem berbeda. Tetap bisa juara juga, selama burung kita mau tampil maksimal dan kualitasnya memang masuk, tentu didukung team juri yang netral dan bagus juga.”

 

 

Irwan pun mengapresiasi pakem dan sistem yang dikembangkan Itok, Rimba, dan kawan-kawan di SFF. “Sangat terbuka, terang benderang, kita bisa tahu ajuan tiap juri. Kalau misal ada yang menurut kita salah, juga ketahuan juri yang mana. Jadi benar-benar memang butuh juri yang paham kualitas burung dan bermental kuat. Layak untuk dilanjutkan sistem seperti ini,” imbuh Irwan.

Di sesi awal kelas cendet Sondokoro, Sajadah harus puas berada di peringkat ke-3, di bawah Titanium milik Jhoni Gembluk Sarangan dan Awas Strom milik Aji Wibowo Sragen. Pada penampilan kedua, Sajadah tampil lebih baik hingga mampu revans, menyisihkan semua lawan-lawannya.

 

 

Hasil ini jelas membuat Irwan dan kawan-kawan Cokro SF semakin pede untuk berlomba di mana saja tanpa perlu pilih-pilih EO. “Asal burung siap, pada prinsipnya siap turun di mana saja, apa pun EO-nya. Asal burung lawan burung, rasanya kita siap bersaing. Kalau nemu yang menggunakan sistem terbuka, ya malah lebih seneng.”

Irwan akan kembali menyiapkan Sajadah turun di Balekambang Solo pada 21 Agustus ini, sebelum jalan-jalan jauh ke Surabaya pada awal September. “Pokoknya mau yang dekat mau jauh, kita selalu fight. Mohon doa dan dukungannya supaya Sajadah tetap mau tampil stabil.” [maltimbus]

 

DATA JUARA SOLO FAIR FACTOR #2, KLIK DI SINI

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

BROSUR FESTIVAL MURAI BATU – BUPATI NGAWI FEAT ANDRI BOLANG:

 

BROSUR BENZ WIRA CUP 2 PURWOREJO:

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

KATA KUNCI: solo fair factor 2 cendet sajadah

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp