PANJI DAN PAMAN DICKO MENGUNDANG BUKBER, SYUKURAN KEMENANGAN DEWA RUCI

SMM FEAT SKMN ROAD TO PIALA SULTAN DELI, #8

Terungkap, Paman Dicko Mengaku Melakukan “Pengkondisian” Sebelum Dapat Hadiah Mobil

Dalam bincang-bincang santai seusai berbuka bersama dalam rangka syukuran kemenangan kacer Dewa Ruci, Paman Dicko Aprianto kepancing hingga keceplosan mengatakan kalau sebelumnya melakukan “pengkondisian”. Lewat siapa dan bagaimana caranya, baca sampai tuntas!

Minggu 26 Maret, duo kepercayaan Dwi Sampit Panji Wiguna dan Paman Dicko mengundang sejumlah sahabat kicaumania berbuka bersama di West Lake Resto. Sekitar 30 orang hadir, seperti Teddy BKS, Damar Aji, Ari Krupuk, Mr. Jombang, Pak Antok Kalasan, Reedy Indra Lesmana, Giri Prakosa, VJ Brandy, dan banyak lainnya.

Setelah selesai berbuka, Paman Dicko pun diminta untuk bercerita perihal seluk-beluk kemenangan Dewa Ruci, termasuk perisiapan dan juga membagikan tip-tipsnya. Sambil bergurau, beberapa pun terus memancing Paman untuk membuka rahasia non teknis.

 

 

“Pakai pengkondisian tidak itu Paman,” ujar Damar ditimpali tawa rekan-rekannya.

“Ya iyalah, mana bisa tanpa itu,” ujar Paman sambil tertawa lepas.

“Lewat siapa Man itu pengkonsiannya,” celetuk lainnya.

Saat hendak menjawab pertanyaan ini, buru-buru mimik Paman berubah menjadi serius. “Lewat siapa… emmm, jangan mikir yang aneh-aneh ya, ini mengkondisikan burung loh maksudnya.”

Toh jawaban ini juga tetap diikuti dengan derai tawa lepas dari yang hadir.

 

PANJI WIGUNA DAN PAMAN DICKO. UNSUR HOKI TAK BISA DIABAIKAN

 

Paman Dicko kemudian melanjutkan ceritanya. Kali ini benar-benar serius. “Jadi, untuk juara, modal burung bagus dan catatan prestasi yang apik sebelumnya saja memang tidak cukup. Sebelum lomba, kita perlu melakukan kerja serius, menyiapkan atau mengkondisikan burung dengan baik, tujuannya supaya saat digantang mau tampil maksimal. Itu yang pertama.”

Setelah kerja keras atau upaya yang benar-benar serius, menurut Paman juga harus diikuti dengan doa. “Doa itu akan lebih afdol kalau tidak sendirian, makin banyak yang mendoakan dengan tulus, saya kira akan lebih baik. Kita saat mau melangkah juga jadi lebih mantap dan percaya diri. Makanya saya bilang, dukungan dan doa dari kawan-kawan itu juga benar-benar telah kita akui andilnya. Berbuka bersama dalam rangka syukuran kali ini, adalah salah satu bentuk nyata bila berdoa itu penting, baik sebelum maupun sesudah. Doa sesudah juara, yang kita sebut bersyukur seperti yang kita lakukan saat ini.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Unsur lain yang tak boleh diabaikan begitu saja, adalah hoki atau keberuntungan. “Saya kira sudah banyak contohnya. Kalau kita mau ngomong pada Dewa Ruci dan SMM, ya seperti  pada sesi pertama, saya benar-benar deg-degan, melihat penampilannya sangat optimis mau juara, apalagi didukung dengan saya amat para juri juga sering memperhatikan Dewa Ruci. Ternyata akhirnya malah hanya ikut tos buang karena hanya diajukan oleh dua juri, tidak masuk nominasi, ikut tos  akhirnya bisa masuk peringkat 4. Saya katakana pada kasus ini kita kurang hoki.”

Pada penampilan di sesi berikutnya, Paman Dicko mengaku lebih bisa lepas, tak lagi deg-degan. “Los dan tenang, lihat burung kerja, tapi tidak mau terlalu berharap. Termasuk di kelas utama. Jujur, sempat kaget juga ketika ternyata malah jadi satu-satunya burung yang dapat ajuan dari 4 juri. Itulah yang saya maksud dengan hoki. Bagaimana pun, hoki itu tetap buah dari kerja keras mengkondisikan burung, plus doa baik dari kami maupun para sahabat.”

 

 

Di kelas Kacer SKMN, Dewa Ruci yang menempati nomor gantangan 08, akhirnya mendapatkan 3 koncer A dan satu koncer B. Bendera yang cukup mutlak untuk tidak tergeser dari gelara juara 1.

Dewa Ruci akhirnya mempersembahkan hadiah utama 1 unit mobil Daihatsu Ayla. Mobil ini setelah diurus administrasinya, kemudian dikirim ke Sampit. “Pak bos Dwi Sampit ingin menjadikannya sebagai kenangan yang sangat indah. Tentu kita juga paham, untuk bisa seperti ini lagi, sangat tidak mudah, belum tentu bisa terulang lagi,” jelas Panji Wiguna.

Selain hadiah mobil, tropi, piagam, Dwi Sampit sebagai pemilik juga berhak atas Golden Ticket untuk bertarung di kelas Utama Piala Sultan Deli, yang rencananya akan digelar pada bulan Agustus tahun ini. Menurut Panji dan Dicko, Dwi Sampit akan kemnbali hadir, menurunkan lagi Dewa Ruci.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Golden Ticket adalah hak prioritas bisa mendapatkan tiket kelas utama. Dari dua event Road to Piala Sultan Deli di Medan dan Surabaya, ada 10 pemilik burung yang mendapatkan Golden Tiket. Dwi Sampit adalah salah satunya, lewatt kemenangan Dewa Ruci di kelas Kacer SKMN yang berhadiah mobil.

Sementara itu, Cinta Buta, yang kini sudah menjadi milik Clio Rahmat dari Lampung namun burung tetap dipercayakan kepada team Panji Wiguna – Dicko, juga akan turun ke Piala Sultan Deli. Seusai Jogja Istimewa, Cinta Buta memang istirahat total karena memasuki masa mabung. [maltimbus]

DATA JUARA SMM FEAT SKMN ROAD TO PIALA  SULTAN  DELI, KLIK DI SINI

 

 

 

 

KATA KUNCI: kacer dewa ruci dwi sampit panji wiguna dicko bimo aprianto dicko gembul golden ticket skmn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp