FKMI DAN ALUMNI AKSI 148 AKAN REUNI, SYUKURAN, DAN MENERUSKAN PERJUANGAN

RADJA CUP I 23 SEPTEMBER

Reuni FKMI, Ada Deklarasi Perangi Tangkapan Hutan

Para alumni aksi 148 akan berkumpul dan menggelar reuni di Cibubur, Minggu 23 September bersamaan dengan gelaran Radja Cup. Akan ada tumpeng untuk syukuran kicaumania terbebas dari marabahaya, deklarasi perangi tangkapan hutan, dan kegiatan lainnya.

Tidak hanya itu, setelah tiga jenis burung murai batu, cucak rawa, dan jalan suren dikeluarkan dari daftar dilindungi, FKMI juga akan meneruskan perjuangan agar jenis burung lain seperti cucak hijau, pleci, dan kolibri juga dikeluarkan dari status perlindungan.

“Jadi kita tegaskan, perjuangan FKMI belum rampung kendati tuntutan kita dari kegiatan Aksi 148 bisa dikatakan sudah dipenuhi, meski belum semuanya. Perjuangan itu antara lain juga ingin menunjukkan kami ini juga serius mendukung program konservasi, bukan hanya menuntut dikeluarkan jenis burung tertentu dari daftar dilindungi,” ujar Bang Boy, ketua FKMI.

 

 

 

Dukungan diwujudkan dalam bentuk deklarasi untuk memerangi tangkapan hutan. “Jadi kita sepakat, mulai sekarang stop tangkapan hutan. Nah, pe er-nya tinggal bagaimana mengelola burung-burung yang sudah telanjur dipelihara masyarakat dengan baik, agar sedapat mungkin juga bisa berkembang biak sehingga membantu menambah jumlah populasi burung. Seperti itu kan jauh lebih solutif dan bijaksana, bisa dikatakan win-win solustion lah.”

Ada pun usulan agar berikutnya bisa mengeluarkan cucak hijau, pleci, dan kolibri, juga sudah disertai dengan kajian yang mendalam. “Sudah lengkap, ada data penangkar dari jenis burung tersebut, dilengkapi dengan kajian sosial dan ekonominya,” tandasnya.

Dengan demikian, Radja Cup I bukan sekadar lomba burung. Di dalamnya juga banyak misi mulia yang ingin disampaikan kepada para kicaumania. “Jadi, ini bukan hanya lomba burung, apalagi kegiatan lucu-lucuan. Serius, kita semua pada dasarnya juga pengin semua burung itu bisa lestari, karena hanya dengan begitu ada jaminan kelangsungan hobi. Soal cara dan jalan, itu yang sambil jalan kan terus ada diskusi biar bisa saling memahami, termasuk dengan teman-teman yang punya latar belakang konservasi, mereka yang berpikiran burung itu harus dilepas bebas ke alam. Sementara kita-kita ini kan berpikiran memanfaatkan sumbe daya alam termasuk burung kan boleh, tentu ada rambu-rambu yang nantinya kita sepakati bersama, dengan jalan dialog, sehingga hasilnya pun lebih bisa diterima, dan lebih bisa diterapkan.”

 

 

Sejumlah kicaumania dan burung papan atas sudah menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk hadir ke Cibubur. Selain dari Jabodetabek, dari blok lain juga bakal berdatangan, termasuk luar pulau seperti Kalimantan dan paling banyak dari Sumatera.

Asep DM, panitia lainnya, antara lain mengungkapkan nama-nama seperti H. Sadat, Iqbal 707, H. Nendra, Robby Doda, H. Rifai Menara, Triyanto KWG, Bonny Jawara, H. Ridwan Soreang, H. Agus Joker, Herry IP, Heri TSI, H. Karto Cicurug, Holix Joss Lampung, dan masih banyak lagi.

“Yang luar pulau masih pada ngurus surat angkut dan karantinanya dulu. Kalau sudah beres semua, baru mau publis,” ujar Asep.

 

 

Seperti pernah ditulis di media ini, Radja Cup menawarkan kemasan yang sangat menarik, mulai dari hadiah mobil untuk kelas utama-nya. Selain itu, banyak kelas-kelas dengan tiket sangat terjangkau, dan tidak membebani peserta dengan wajib sangkar, alias di sejumlah kelas dengan tiket mulai 70 ribu – 300 ribu benar-benar dibebaskan menggunakan sangkar apa pun.

Even ini sepenuhnya akan digarap oleh BnR, dan menjadi ajang pemanasan bagi sejumlah even akbar berikutnya mulai Piala Purwakarta Istimewa (30/9), hingga puncaknya Presiden Cup V pada 28 Oktober 2018.  [ditulis dan post oleh maltimbus]

KATA KUNCI: fkmi radja cup boy bnr piala purwakarta istimewa

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp