UMI MENYIARKAN LANGSUNG JALANNYA LOMBA NEW SMN

NEW SMN DI MATA UMI KASUM

Nah, Ini Baru Benar-Benar Juri Tanggung Jawab!

Hadir dan menyaksikan langsung jalannya lomba New SMM – Dirgahayu ke-20 SPP.PWK di Cilacap (14/5), membuat Umi Kasum terang-terangan mengaku takjub. Ini benar-benar penilaian yang real terbuka, bukan hanya namanya semata.

Juri tidak hanya mengajukan bendera mentok yang ditulis di papan kecil dan diperlihatkan kepada peserta / penonton. Ajuan juri juga langsung menunjuk pada koncer A, B, dan Cadangan. Barulah ajuan itu kemudian direkap.

 

SUASANA PENJURIAN DI NEW SMN DIRGAHAYU KE-20 SPP PWK

 

Bila ada ajuan A, B, atau Cadangan sendirian, sistem akan mencoret atau membuangnya. Bagi juri yang ajuan A atau B sendirian, tidak ada temannya, koncer tersebut wajib ditinggal atau tidak ditancapkan.

Semua terbuka, diketahui semua peserta / penonton sejak proses penulisan ajuan. Juri memang tidak boleh salah dalam menancapkan bendera. Misalnya, salah menancap tidak sesuai yang dia ajukan entah karena ngebleng atau tiba-tiba berupah pikiran untuk mengikuti pilihan rekannya, atau kebalik antara A dan B. Kesalahan seperti akan ketahuan penonton.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Banyak EO pada dasarnya paham sistem ini. Apa yang diterapkan New SMN saat ini, sesungguhnya juga bukan yang benar-benar pertama. Hanya saja, sebagian EO memang tidak atau belum berani melakukannya, dengan alasan jurinya belum siap, atau untuk “menyelamatkan” muka juri. Bila pun ada kesalahan, hanya juri yang bersangkutan dan pihak rekap yang tahu, yang kemudian menegur dan mungkin memberikan sanksi, tidak sampai diketahui oleh peserta / penonton.

Semakin banyak EO menggelar event dengan pola 14-G atau jumlah lain yang terbatas, mengklaim ajuan terbuka, tanpa korlap, tapi detil teknis pelaksanaannya memang tidak sama persis. Sebagian juri hanya menuliskan ajuan di papan penilaian, tidak diperlihatkan ke penonton/juri. Setelah direkap, para peserta baru paham apakah burungnya diajukan atau tidak, berapa juri yang mengajukan, hingga akhirnya masuk nominasi atau tidak.

 

MC TAVIN, HIDUPKAN SUASANA, JAGA KONDUSIVITAS

 

Ajuan koncer, banyak yang tidak ditunjukkan kepada peserta. Hanya ditulis di kertas kecil, diserahkan ke panitia bagian rekap. Jadi, yang tahu hanya si juri dan bagian rekap saja. Ada pula ajuan koncer yang yang hanya menulis dua nomor saja, memang ditunjukkan ke peserta, tapi A dan B-nya jadi rahasia masing-masing juri, dan secara sistem juri boleh mengubah atau membalik dua ajuan utama itu pada detik-detik akhir.

Ada yang juri benar-benar menyimpan ajuan koncer di dalam hati. Jadi, hanya si juri dan Tuhan yang tahu apakah yang kemudian ditancapi koncer itu memang sesuai ajuan awal atau tidak.

 

 

Mengapa New SMM memilih teknis yang sangat terbuka, teknis yang memberikan beban begitu berat pada team juri yang bertugas?

Juni, salah satu juri yang ikut terlibat dalam membuat konsep penjurian, menjelaskan beberapa hal. Sebelum mengajukan usulan konsep yang kemudian bisa diterima dan diterapkan di New SMN, ia melakukan semacam survei ke sejumlah event yang telah lebih dulu menerapkan ajuan terbuka.

“Beberapa kali ke SMM Surabaya. Tentu, kita harus akui karena bagaimana pun SMM adalah yang jadi inspirasi utama banyak event yang sekarang menerapkan format ajuan terbuka tanpa korlap, seri G terutama 24-G atau jumlah lain lain tapi tetap terbatas, bisa lebih sedikit, bisa lebih banyak.

 

JUNI, BERDIRI, BERSAMA TEAM JURI NEW SMN

 

Kedua, Juni mengaku sangat tertarik dengan konsep yang diterapkan di Solo Fair Faktor 1, yang kemudian diperbaiki lagi di Solo Fair Factor 2. Ini adalah event yang digagas Itok Solo, Rimba, dan kawan-kawan.

“Dari SMM, kita belajar bagaimana alur rolling juri, burung seperti apa yang kemudian dianggap layak jadi juara. Pada detil teknis, bagaimana bila ada ajuan A atau B hanya sendirian, tidak ada temannya, maka koncer tidak ditancapkan, alias juri yang bersangkutan tidak menancap bendera koncer, apakah itu A, B, atau malah keduanya.”

 

 

Selanjutnya, dari SFF baik pertama maupun kedua, Juni mencoba mengadopsi teknis juri menuliskan ajuan langsung ke papan kecil yang kemudian ditunjukkan kepada para peserta / penonton, termasuk langsung menuliskan ajuan A, B, dan C.

“SFF pertama, juri nulis A dan B langsung tusuk tanpa proses rekap. Mau A sendirian pun bisa, tanpa ada “kontrol” atau disaring lebih dulu. Saya lihat, misal ada burung dapat A sendiri saja, setidaknya bisa juara 3. Kalau dapat 2 A, berpeluang juara 1, minimal juara 2. Mungkin dari sini, Itok dan kawan-kawan lantas memperbaikinya di event berikutnya.”

 

KOLOM AJUAN JURI, LANGSUNG A, B, DAN CADANGAN

 

Pada SFF ke-2 ajuan langsung A, B, dan C, tapi direkap dulu. Ajuan sendirian dicoret, tapi juri tetap harus nusuk koncer. Misalnya, ajuan A sendirian dan dicoret, tapi ada ajuan lain yang masuk nominasi, mungkin B atau C, ke situlah koncer ditancap secara menurun. Bila benar-benar ajuan dicoret semua, barulah beralih ke ajuan juri lain.

“Ini agak ribet, tidak semua juri mudah memahami secara benar, apalagi ketika harus membuat keputusan secara cepat. Makanya kami pilih ala SMM, ajuan yang hanya sendirian ya koncer ditinggal, lebih sederhana. Secara konsep juga lebih masuk akal dan mudah diterima,” tandas Juni.

 

 

Pada akhirnya, ajuan juri yang diterapkan di New SMN memang tidak hanya 3 seperti di SFF, tapi ditetapkan 5, lebih mengacu ke SMM (meski di SMM bisa lebih dari 5 bila memang juri bisa menemukan lebih) dan beberapa EO lainnya. “Maka ada penyesuaian, di sini juri langsung menuliskan ajuan A, B, dan sisanya 3 ajuan berikut sebagai Cadangan. 3 burung yang diajukan sebagai cadangan itu, punya bobot atau nilai yang sama,” imbuh Juni.

Dengan cara seperti ini, ajuan cadangan atau tambahan, meskipun bisa saja diajukan oleh semua juri (ajuan 4), tidak akan mungkin dapat koncer A atau B, hanya sebagai tambahan nilai untuk menentukan urutan kejuaraan. Dengan cara ini, peserta bisa lebih mudah memahami, kenapa yang dapat ajuan 4, bisa kalah dengan ajuan 3 atau bahkan 2, selama burung-burung itu masuk nominasi.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Ini adalah hal yang dalam pantauan burungnews, paling sering ditanyakan oleh para peserta, ketika juri hanya menuliskan ajuan mentok/nominasi. Para peserta yang masuk nominasi dan kebetulan di grade tertinggi (diajukan oleh 4 atau 3 juri) bingung kenapa bisa kalah dengan ajuan di bawahnya (ajuan 3 atau 2). Bahkan ada yang lebih ekstrim, dapat ajuan 4, tapi pada akhirnya malah tidak dapat koncer.

Dengan sistem seperti di New SMN, mereka seharusnya lebih mudah mengerti, kenapa kalah dengan ajuan di bawahnya, atau bahkan tidak kebagian koncer, karena sebagian atau semua juri, hanya mengajukan burungnya sebagai cadangan atau tambahan.

 

JUARA CUCAK HIJAU DI NEW SMN

 

Mengetahui pakem hingga teknis penjurian di New SMN, Umi pun memberikan acungan jempol. “Ini baru benar. Dengan cara ini, juri benar-benar harus bertanggung jawab dengan pilihan dan keputusannya. Tidak ada lagi pihak lain yang bisa pasang badan untuk membantu membelanya, bila sampai dianggap tidak tepat pilihannya. Dari banyak event dan EO yang pernah saya ikuti, ini yang paling berani, benar-benar real (paling) terbuka.”

Umi pun yakin, dengan sistem dan teknis seperti ini, dengan berjalannya waktu para juri semakin tertempa, semakin meningkat kemampuannya. Lebih penting lagi, semakin mendekati sama pemahamannya, maka New SMN akan lebih banyak diterima oleh kicaumania di kalangan yang lebih luas.

“Saya pun tertarik pengin menggelar lomba dengan pakem dan teknis seperti ini. Tadi sudah sounding-sounding sama teman-teman Pertamina, khususnya SPP.PWK, sudah dapat ijin. Insya Allah besuk Desember ya, gelar lomba lagi di lokasi ini, langsung dua lap. Saya akan undang teman-teman dari luar pulau, Insya Allah siap datang ke Cilacap.”

 

 

Selain disampaikan Juni, punggawa New SMN lain, seperti Ghony, kemudian Wakil Ketua H. Yunus juga menambahkan, sebenarnya banyak pihak yang sudah meminang untuk membuat gelaran bersama New SMN.

“Tadi teman-teman dari SPP.PWK Indramayu juga minta kita buat di sana, terus dari Danlanal Cilacap, ada juga dari Jakarta, dan banyak daerah lain. Mohon maaf, memang permintaan itu, dengan berbagai pertimbangan, belum semuanya bisa kita penuhi. Insya Allah terdekat yang sudah bisa dijadwalkan adalah event di Banjarnegara,” terang H. Yunus Putra Sirip. [maltimbus]

 

 

BROSUR GARASI ARENA CUP:

 

BROSUR PIALA PAKUALAM:

 

BROSUR ROAD TO POROS TENGAH:

 

 

KATA KUNCI: new smn umi kasum

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp