MR. D 024 BF SEMARANG. GARUDA JAYA MONCER DI RADJA CUP
MR. D 024 BF SEMARANG
Hasil Kandang Breedingnya Moncer di Radja Cup 2, Siap Tambah Kandang dan Indukan
Melihat murai batu hasil kandang sendiri moncer di event sekelas Radja Cup 2 tentu sebuah kebanggaan bagi penangkar seperti Mr. D 024 BF Semarang. Pencapaian itu ternyata membuatnya makin termotivasi untuk mencetak anakan berkualitas lainnya dengan menambah indukan baru.
Laga kelas Murai Batu Ring di Radja Cup 2 menjadi ajang pembuktian bagi burung-burung hasil kandang penangkaran. Sebagian besar gaco yang turun adalah murai batu-murai batu muda yang di kaki-kakinya tersemat ring identitas penangkar dan APBN.
GARUDA JAYA IN ACTION
Salah satu gaco muda yang berhasil mengukir prestasi di lomba kali ini adalah Garuda Jaya, amunisi milik Mr. D 024 BF Semarang. Membawakan seabreg materi lagu isian, Garuda Jaya sukses mencuri perhatian juri dan diganjar koncer A di kelas Murai Batu Ring DPW Jabodetabek.
“Alhamdulillah, hari ini poin di kelas Murai Batu Ring DPW Jabodetabek tiket satu juta, poin satu, Garuda Jaya,” ungkap Udin Mr. D 024 BF. Tak sekedar membawa pulang piala dan hadiah, Udin mengaku bangga karena Garuda Jaya merupakan hasil kandang sendiri anak dari Garuda yang menempati kandang nomor delapan. Setelah ini, Garuda Jaya akan dipersiapkan untuk turun di Piala Pasundan dan Presiden Cup.
MB GARUDA JAYA DIGANJAR KONCER A DI KELAS RING DPW JABODETABEK
Ini bukan prestasi pertama bagi Garuda Jaya karena di gelaran sebelumnya (Klaten Vaganza), murai batu yang menggunakan ring APBN gold platinum series di kaki-kakinya ini berhasil finish di urutan ketiga. Hal ini menjadi bukti kalau Garuda Jaya memang memiliki kualitas nyata dan bertanggung jawab.
Istirahat setelah Klaten Vaganza, Garuda Jaya telah dipersiapkan secara matang agar tampil maksimal di Radja Cup 2 ini. “Persiapan untuk Radja Cup kali ini benar-benar matang, rawatan tetap seperti biasanya dua hari sekali masuk umbaran. Rawatan termasuk mudah, karena burung nggak pakai serangga, paling jangkrik pagi satu sore satu, nggak pakai kroto, main umbaran saja,” jelasnya.
Baru tiga empat tahun terakhir main dan menangkar murai batu, salah satu kunci kesuksesan Mr. D 024 BF adalah pemilihan indukan yang tepat. “Dulu awal-awal saya main burung, pertama saya ambil contoh dari Mr. G, setelah saya pakai buat main, main, main, saya kok tertarik untuk breeding, setelah itu keluar anakan juga kupakai buat main juga. Awal-awal itu belinya trotol, setelah dua sampai tiga tahun, burung sudah juara, juara, juara, baru saya masukkan ke kandang ternak,” jelasnya.
Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.
“Semua indukan dari Mr. G. Saya dulu ngambil betina juga dari Mr. G, setelah itu gacoan saya masukkan kandang tangkar, sebagian lagi dari bedhol kandang. Kalau yang saya alami selama ini misal burung saya bedhol di awal bulan, minim 2 atau 3 minggu sudah bertelur,” lanjutnya.
Meski gaco-gaco miliknya saat ini masih muda seperti Garuda Jaya, namun penawaran demi penawaran terus mengalir ke kandang Mr. D 024 BF. Tidak hanya dari Semarang saja, anakan kandang Mr. D 024 BF telah melalang buana ke berbagai kota. “Kalau anakan-anakan yang pakai ring APBN itu burungnya pasti masih muda-muda, mungkin baru sekitar satu setengah tahun. Permintaan anakannya luar biasa sampai kewalahan,”.
Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.
