ANTONI YR, BURUNG LAWAN BURUNG, JUARA 1 DAN 2 DI HANDAYANI BC

MERAH PUTIH HANDAYANI BC GK, #1

Antoni YR Merasa Asyik Lomba di Sini, Peserta Ramai dan Sungguh-Sungguh Burung Lawan Burung

Antoni Nugroho, atau lebih dikenal sebagai Antoni Yellow River yang tinggal tak jauh dari Kali Kuning itu benar-benar dibuat penasaran setelah membaca artikel burungnews.com terkait event Merah Putih Handayani BC. “Saya pun memutuskan untuk merapat ke sana.”

Antoni yang dulu dikenal sebagai pemain anis merah, belakangan ini lebih sering tampak menggantang cendet, dari satu gantangan ke gantangan lain yang ada di Jogja dan sekitarnya.

 

 

 

“Di artikel yang terbit sebelum event itu, kan disebut kelas cendet bakal ramai karena mempertemukan cendet mania dari DIY, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Selain itu juga suasana lomba yang digambarkan santai, damai, penuh dengan nuansa persaudaraan, belum lagi juga kangen dengan kuliner khas gunung kidul. Terus, sudah lama juga tidak silaturahmi dengan kawan-kawan di Handayani BC yang sudah seperti saudara sendiri. Sekumpulan alasan di atas membuat saya semakin mantap meluncur ke kota Wonosari pada Minggu 23 Agustus kemarin,” begitu Antoni menceritakan kisahnya kepada burungnews.com.

Setelah sampai dan lomba berlangsung, Antoni menyebut apa yang digambarkan dalam artikel itu memang benar adanya. “Asyik lombanya, benar-benar bisa santai.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Ini juga hal yang penting dan Antoni merasakan betul suasana lomba jaman dulu, keakraban sesama kicaumania atau peserta, padahal sebenarnya mereka juga saling bersaing. “Sekarang sulit ditemui sebuah lomba, bukan Latber ya, yang bisa rampung sebelum jam 17.00. Pokoknya sepanjang hari kami merasa ceria terus.”

Hal lain yang membuatnya semakin puas, Si Tole, jago cendet yang ia bawa, bisa merengkuh hasil yang membanggakan, juara 1 dan 2. Antoni mengaku sudah cukup lama berteman dengan teman-teman di Handayani BC. Tetapi ketika datang sebagai peserta, ia memilih mengikuti prosedur standar, membeli tiket, kemudian menggantangkannya.

 

 

“Tidak ada lantas membisikkan nomor gantangan, terus titip minta supaya (lebih) dipantau. Apa adanya saja. Saya rasa secara umum teman-teman peserta lainnya juga melakukan hal yang sama. Saya merasa yang terjadi dalam lomba di Handayani BC kemarin itu, benar-benar burung lawan burung. Kami sebagai pemilik atau penggantang, sama sekali tidak ikut cawe-cawe, tidak ikut bertarung.”

Antoni pun berharap beberapa hal yang tampak sederhana di gelaran Handayani BC, bisa diikuti oleh EO lainnya. “Tidak ada yang tampak muluk-muluk dan berlebihan di sana, mulai dari kemasan, cara penyelenggaraan lomba, semua serba bersahaja. Tetapi teman-teman benar-benar menyapa kami dengan penuh kehangatan tanpa dibuat-buat. Itu benar-benar sesuatu banget, sangat berkesan.”

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Hal bersahaja itu juga tampak dari jumlah kelas yang secukupnya saja, tidak perlu terlalu banyak. Dengan para peserta ikut mengembangkan sikap santai dan santun, tidak perlu saling menunggu terlalu lama saat hendak menggantang, juga tidak perlu berteriak sampai berlebihan, jalannya lomba pun jadi mengasyikkan, bisa ikut memantau dan menikmati indahnya suara burung, penilaian secara umum bisa maksimal, dan lomba bisa rampung saat hari masih terang benderang.

“Saya juga cocok dengan pakem yang dikembangkan Cak Parno dan kawan-kawan, mendidik para juri untuk lebih fokus mencari kualitas, bukan malah sibuk mencari dan menandai kelemahan burung.”

 

 

Lalu, siapa Si Tole yang merebut juara 1 dan 2 di event ini? Di kalangan penggemar cendet khususnya Jogja dan sekitarnya, sepak terjang Si Thole cukup mendapat pengakuan.

"Si Tole sebenarnya juga sudah cukup lama dipantau dan diminati Komandan KHI Ndan Sapta. Lamaran juga sudah diajukan, tapi belum cocok maharnya, he he," ungkap Antoni.

Kini, Antoni bahkan sudah kembali menyiapkan pelapis untuk Si Tole, yaitu The Doctor. "Bentar lagi juga siap jalan bareng dengan seniornya Si Tole. Kalau lombanya bisa benar-benar burung lawan burung seperti di Handayani BC kemarin, pasti apa pun hasil akhirnya akan membanggakan semuanya." [maltimbus]

 

 

KATA KUNCI: merah putih handayani bc antoni yr cendet si tole cendet the doctor handayani bc

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp