YADI BERSAMA MB RAJA ACEH, SPESIALIS EKOR HITAM

MB RAJA ACEH MILIK YADI EKA JAYA SUMEDANG

Tebar Ancaman di Kelas Ekor Hitam, Nih... Rahasia Suksesnya

Selain punya andalan di kelas umum, murai batu Next, Yadi Eka Jaya Sumedang kini juga punya jagoan di kelas khusus ekor hitam. Usai merajai kelas murai batu ekor hitam di even bergengsi Piala Prabu 19 Kuningan (18/11), Raja Aceh, nama jagoan terbarunya ini, langsung meroket.

Tidak hanya jadi perhatian murai batu mania, Raja Aceh juga mulai diperhitungkan lawan-lawannya di kelas ekor hitam. Bahkan, Raja Aceh jadi incaran kicaumania papan atas, yang ingin menjadikannya sebagai andalan.

 

 

SANGKAR MURAI BATU RADJA, BARU! Perhatikan KUALITAS dan STYLE-nya, BINTANG LIMA. Harga? KAKI LIMA. Segera miliki, karena akan jadi standar dan trenseter di banyak lomba. Hubungi Hotline 0821.2959.4199.

 

Bagi Yadi, perjalanan murai batu yang usianya masih muda ini memiliki prospek yang panjang. Mengawali debutnya di Kuningan kemarin, Raja Aceh langsung memperlihatkan bakat istimewanya. Bisa mengalahkan murai jawara di kelas ekor hitam, bahkan dengan kemenangan mutlak, menjadi bukti bahwa Raja Aceh punya kualitas yang mumpuni dan tak perlu diragukan lagi.

“Alhamdulillah, Raja Aceh sudah memberi bukti dengan kemenangan meyakinkan di Kuningan. Selanjutnya, Raja Aceh dan andalan utama Next, siap bersaing di even-even bergengsi lainnya. Di antaranya Galamedia Cup Bandung, 23 Desember nanti,” ujar Yadi. Sebelumnya, Raja Aceh akan melakukan pemanasan di even Rajawali Indonesia, Piala Bupati Garut, 9 Desember 2018.

 

BARU... ini yang sudah lama Anda tunggu-tunggu, segera dapatkan dengan menghubungi nomor-nomor di bawah.

 

Diakui Yadi, Raja Aceh memang memiliki kualitas di atas rata-rata, dengan talenta yang luar biasa di kelasnya. Salah satu kunci suksesnya ada dalam perawatan harian dan menjelang lomba, yang perlu diikuti sesuai karakternya.

Hariannya, jangkrik 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, ditambah kroto. Mandi setiap hari dan jemur mulai jam 7 sampai jam 10 pagi. Menjelang lomba, Jumat dan Sabtu porsi jangkrik ditambah jadi 15 ekor pagi dan 15 ekor sore.

 

 

Kendati begitu, seperti jago-jago milik Yadi lainnya, tetap diberikan asupan utama dengan voer Topsong.  “Sabtu burung tetap mandi-jemur. Setelah itu, di lapang tinggal ditambah ulat Hongkong saja,” tandas pencetak murai batu handal asal Sumedang ini.

Di tahun 2019, Yadi juga ingin melurug ke luar blok, seperti menurunkan jagoannya ke Jogja Istimewa (nama baru untuk Valentine) pada 17 Februari, sebelum pada bulan April kembali ke Bandung mengikuti kontes akbar dan prestis Piala Pasundan 3.

 

BROSUR GALAMEDIA CUP XV BANDUNG, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: yadi eka jaya sumedang murai batu raja aceh

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp