PEDOK SISI TENGGARA YANG ROBOH
MALANG SATU TITIK, #13
Fakta Robohnya Pedok Hingga Salah Satu Burung Mati, Royal Merapi Sampaikan Terima Kasih Atas Perhatian dari Panitia
Salah satu hal yang viral dari event Malang Satu Titik, adalah kejadian datangnya angin kencang yang merobohkan sebagian pedok peserta. Kejadiannya hanya sebentar saja, tapi memakan korban. Satu burung anis merah Super Duper milik Royal Merapi Klaten mati karena tertimpa pedok.
Siang hari, antara jam 12-13, angin kencang datang ke sisi selatan lapangan Kostrad Divif 2 Singosari, Malang, tempat digelarnya event akbar Malang Satu Titik. Satu pedok di sudut lapangan sisi barat daya roboh, separuh tenda militer yang dipasang kuat tepat di sisi selatan pun roboh separuh.
Pada kejadian pertama ini, belum ada korban. Neo dan Sulis Gypsum yang mengawal jagoan milik Royal Merapi Klaten dan awalnya berada di tenda militer, lantas memindahkannya ke pedok sebelahnya di sudut tenggara.
PEDOK SISI BARAT DAYA ROBOH LEBIH DULU, SEPARUH TENDA MILITER JUGA SUDAH MIRING
Anis Merah Super Duper digantung. Saat ditinggal hendak persiapan ngechas untuk kelas utama tiket satu juta, angin kencang datang lagi.
Nahas rupanya tak bisa ditolak. Pedok tempat Super Duper digantung sempat terbang dan terbalik. Super Duper pun ikut terbang sebelum terbanting keras ke tanah dan langsung tertimpa palang besi pedok.
Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.
Super Duper langsung mati di tempat dengan kondisi yang mengenaskan. “Saya langsung lemes, tak bisa lagi fokus mengikuti kelas-kelas berikutnya. Sedianya Super Duper disiapkan ikut kelas 1 juta, terpaksa diganti dengan Starling,” ujar Neo yang diiyakan oleh Sulis Gypsum.
SUPER DUPER SETELAH TERTIMPA PEDOK, BANYAK YANG MENGABADIKAN
Beberapa waktu setelah kejadian, Neo mengaku belum melapor ke bos. “Nunggu tenang dulu, nata ati dulu. Masih serba bingung dan gugup ini,” imbuhnya dengan muka sembab.
Namun pada akhirnya berita seperti ini tentu cepat tersebar. Banyak kicaumania lain yang langsung memposting vidio beberapa saat setelah pedok roboh hingga foto Super Duper yang sudah mati. Pada jam 16.00, manajer Royal Merapi lewan akun Eyang Kanjeng Bodronoyo pun sudah memposting berita lelayu tersebut.
Super Duper sebenarnya bukan jago yang baru-baru amat. Namun, belakangan ini terus meningkat penampilannya ditangani oleh mekanik Sulis Gypsum.
“Sebenarnya ini belum 100 persen, ini masih dalam proses berkembang, kami yakin masih bisa digeber lagi penampilannya, optimis sekali pada penampilan puncaknya mampu bersaing dengan burung-burung jawara level nasional,” ujar Sulis Gypsum.
SEBAGIAN KRU ROYAL MERAPI
Sudah barang tentu, posisi saat ini Super Duper sedang jadi burung kesayangan, baik oleh duo mekanik Sulis dan Neo, maupun oleh pak bos Paul. “Tidak hanya kami berdua yang kebetulan hampir tiap hari memegangnya, pak bos Paul dan semua kru Royal Merapi pun jadi sedih sekali tentu saja,” imbuh Neo.
Sebelum Super Duper mau tampil, Royal Merapi lebih mengandalkan dua jago lainnya yaitu Starling dan Nameera. “Super Duper memang burung yang lebih mewah, namun belum mau tampil. Baru dalam tiga pekan terakhir saya pegang dan mulai tampil bagus, terus menunjukkan peningkatan,” terang Sulis lagi.
SEBAGIAN KRU ROYAL MERAPI
Diturunkan di beberapa event regional langsung tampil bagus dan meraih juara, seperti di gantangan Niten Yogyakarta (RI), hingga BnR Langit Yogyakarta.
Bukan semata karena juara, tapi melihat perfoma yang terus stabil dan meningkat, show teler dan materi mewah, membuat Sulis dan Neo begitu semangat dan pede membawa jauh ke Malang Satu Titik.
Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.