ASYIKNYA MAIN BARENG JALAK KEBO, TAK PERLU JAUH-JAUH.

KISAH KIMPEN SI RAJA ANIS MERAH (+ VIDEO)

Pilih di Rumah Mainan Jalak Kebo daripada Lombakan Anis, Ada Apa Ya...

Kimpen, nama yang tak asing lagi bagi para kicaumania. Ia pemain kawakan, dianggap memiliki kuping emas, hingga dijuluki Raja Anis Merah. Ia mengaku mulai malas lomba, apalagi beli burung lagi. Lebih asyik di rumah mainan jalak kebo. Hmmm, mau tahu kenapa?

Kimpen memang spesialis anis merah. Sudah ikut merasakan lomba sejak awal-awal ada lomba burung, dekade 90-an. Puluhan burung anis pernah ia orbitkan jadi juara. Semangatnya turun ke lapangan memang sempat naik turun, namun bisa dikatakan ia tak pernah benar-benar mundur dari dunia hobi burung berkicau, khususnya anis merah. Paling-paling karena jagonya lagi pada tak siap.

Ia kerap menjual jagoannya dengan harga yang fantastis, namun juga tak ragu untuk membeli lagi jago dengan harga yang harus menguras kantong dalam-dalam. Tentu, semua itu asal setara dengan materi dan kualitas. Nah omateri dan kualitas anis merah, Kimpen bisa dibilang suhunya, masternya, bisa disebut mustahil orang lain bisa “minteri” dia.

 

 

 

Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada 8 Agustus 2018, Kimpen mengirim video kepada burungnews.com melalui WA. Beberapa nukilan video saat ia bermain-main dengan jalak kebo yang sudah jinak. Burung itu di lepas, Kimpen lantas melempar pakan ke atas, si jalak pun terbang mengejar ke atas, lantas turun di pundak. Pada segmen lainnya, setelah burung di lepas ke jalan, Kimpen lantas  lari dan si jalak terbang mengejar, kemudian nempel di pundak. Kimpen tampak girang sekali.

Belum lama, pada 26 Desember, Kimpen kembali mengirimkan video. Tetap bersama jalak kebonya. Kali ini, tampak kimpen sedang dimasukkan ke dalam sangkar, terus mengelus si jalak. Kemudian ia mundur sekitar 5 meter. Tangannya menepuk memanggil,  jalak  pun keluar, terbang, dan nempel ke pundaknya. Kimpen lantas teriak “Masuk” sambil sambil salah satu tanganya menunjuk pada sangkar. Si Jalak pun terbang dan kembali masuk ke sangkar. Begitu diulang-ulang beberapa kali.

 

Berikut video momen Kimpen saat bersama jalak kebonya:

 

 

Kimpen pun menceritakan perihal jalak itu. Dia membelinya dari anak kecil. “Waktu itu sudah jinak, sudah mau nempel di pundak, lalu kita latih lagi pelan-pelan, sampai akhirnya sudah mau kita suruh-suruh ke luar dari sangkar, mau ngejar sampai jarak 10 meteran, kemudian mau disuruh untuk balik lagi ke sangkar.”

Main dengan jalak kebo yang jinak dan sudah seperti jadi teman sendiri, membuatnya sangat bahagia. “Malam-malam juga tetap bisa bermain-main, senang pokoknya. Sekarang buat bikin hati senang tidak perlu jauh ke mana-mana, di sekitaran rumah saja cukup, ha ha ha.”

 

Mau burung selalu tampil maksi di tahun 2019? Berikan asupan QUATTRICK, sudah banyak yang mencoba dan terbukti hasilnya. Burung sakit juga tak perlu kuatir, ada LEMAN'S yang siap menjadi solusi.

 

Kimpen lantas mulai bercerita, bila sekarang sudah mulai malas dan jenuh ikut lomba burung kicaumania. “Bukan karena saya tak lagi suka sama anis, tapi kalau lomba jaman sekarang memang sudah tak seperti dulu lagi, sudah terlalu banyak permainan. Kita tahu lah banyak para pemain itu pada main mata sama juri. Kalau pun punya burung yang paling bagus baik kualitas maupun penampilannya pun, belum tentu bisa juara 1. Paling-paling juara 2 dan 3. Sepanjang pengalaman ikut lomba dalam beberapa tahun terakhir, itu merata di mana-mana, apa pun EO-nya sama saja. Jadi saya tidak menunjuk pada lomba tertentu, atau EO tertentu, sama lah semuanya eui.”

Kimpen lantas menambahkan, bahwa jaman dulu pun permainan ada, tapi tidak sekasar sekarang. “Dulu permainan bukannya tidak ada sama sekali, tapi juri tetap memertimbangkan betul kualitas. Kita bicara burung yang sama-sama kerja maksimal ya. Sama-sama kerja, kualitasnya setara, juri mungkin masih berani katrol burung.”

 

KIMPEN DIAPIT KIKI HOKI DAN LILI. PRIMADONA JUARA DI GALAMEDIA CUP XV.

 

Hal seperti itu, kata Kimpen, beda betul dengan lomba sekarang. Jelas kualitasnya beda kelas, ya tetap saja berani menangkan burung sana. Memang sih, mainnya juga cukup cantik. Misal dari 6 juri, tak semuanya mutlak A ke burung sana.

“Biasanya paling kalah bendera B, misal kebagian A2 B1, sementara burung sana bisa A3. Kacau eui. Ini yang bikin saya malas. Apalagi beli burung baru lagi, penginnya malah mau jual saja itu si Primadona. Kalau sudah laku, mau istirahat dulu eui. Di rumah saja, mainan sama jalak kebo ini juga sudah bikin saya girang sepanjang hari kok. He he he. Sambil lihat situasi, kalau sudah ada perbaikan, ya bisa turun lapang lagi.”

Nah, Anda mungkin tertarik dengan si Primadona, anis merah andalan Kimpen yang baru saja merebut juara 1 dan 2 di Galamedia Cup, 23 Desember yang lalu. Soal kualitas dan materi, tak perlu ragu lah dengan kupingnya Kimpen. Mumpung lagi jenuh, siapa tahu bisa miring harganya.

 

Punya masalah dengan kesehatan burung Anda? Mriang, kurus / nyilet, serak, tidak keluar suara, mata kena snot dan lainnya? Simak pengalaman sejumlah kicaumania mengatasi burungnya yang sakit. Tak semuanya mulus, sampai akhirnya ketemu solusi yang cespleng. Baca selengkanya, KLIK DI SINI.

 

KATA KUNCI: kimpen raja anis merah anis merah primadona kuping emas

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp