HALIM MEDAN & ISAN PEKANBARU, BERKUNJUNG KE KEDIAMAN H SIGIT WMP

H. SIGIT WMP KLATEN

Kalau Dulu Semua Pakai Burung Sendiri, Tak Terhitung Kusumo Antar Juara SF

Kamis, 02 Januari 2020 - PROFIL

Di masa jayanya, love bird Kusumo kerap memborong juara. Tapi, hanya beberapa kali saja menjadikan empunya H. Sigit WMP juara SF. Kalah sama pemain SF yang mainnya keroyokan pakai burung milik banyak orang.

H. Sigit mengisahkan hal ini sambil tertawa, saat disinggung tahun 2020 sudah ada EO yang akan mewajibkan Juara SF harus burung milik sendiri. Andai dulu orang juga hanya memakai burung sendiri, tentu sudah tak terhitung lagi juara SF yang diraih H. Sigit hanya mengandalkan seekor burung bernama Kusumo.

H SIGIT DAN KUSUMO

“Pernah Kusumo punya juara 1 sampai 7 kali, bahkan lebih. Tapi ya tidak juara SF. Ada pemain lain yang poinnya lebih banyak ternyata. Lha wong sana main keroyokan entah burung milik berapa orang digabung.”

Tapi waktu itu kubu H. Sigit WMP sama sekali tidak mempermasalahkan. Meskipun tahu pemain lawan minjam poin sana-sini mendadak di lapangan. Yang dapat koncer A terus dikejar diminta poinnya.

“Bahkan beberapa kali poin Kusumo juga diminta. Tapi kalau diminta buat SF anak-anak tidak mau. Anak-anak hanya ngisi struk yang milik sendiri saja, dan atas nama sendiri. Apa adanya saja. Sama sekali tidak kepikiran minjam-minjam poin milik orang lain. Kalau bergabung dengan BC atau Duta, mungkin masih mau,” imbuhnya.

H. Sigit sendiri secara prinsip setuju yang namanya juara SF ya burung milik satu orang. “Ya memang seharusnya begitu. Lucunya, seringkali namanya SF, tapi nama pemiliknya masih beberapa orang. Tidak rapi secara administrasi. Kita sih melihatnya tertawa saja. Tapi ya biar saja, mungkin memang baru sebatas itu pemahamannya.”

Problemnya, memang bagaimana memastikan itu burung benar-benar milik sendiri. “Jadi, ya memang kembali pada kejujuran masing-masing. Secara sistem, masih banyak celah yang bisa dimainkan agar bisa memasukkan atau mendaftarkan burung milik orang lain seakan-akan milik satu orang.”

Namun, H. Sigit mengaku mendukung kalau ada EO yang setidaknya sudah punya niat dan mencoba membuat rambu-rambu. “Lebih bagus lagi kalau yang diatur jangan hanya SF. BC juga perlu dibuatkan rambu-rambu agar jangan minjam-minjam atau nyewa burung yang sebenarnya bukan anggota BC atau Team tersebut dong. Jadi juga harus murni burung milik anggota BC atau Team itu.”

Sampai sekarang, Kusumo masih dianggap sebagai legenda love bird. Kehadirannya juga menjadikan inspirasi bagi banyak love bird mania lainnya. Apalagi, H. Sigit juga dikenal terbuka kalau ditanya soal rawatan dan tips lainnya.

Ia mau menjelaskannya dengan rinci dan runtut. Kapan saja, seakan tak mengenal waktu. Ada yang melalui pesan SMS, BBM, juga inbox facebook (jaman belum familiar dengan whatsapp), beberapa pemain luar kota bahkan ada yang datang langsung ke rumahnya. Semua dilayani dengan baik.

H. Sigit misalnya, secara terbuka mengaku rajin memberikan asupan Moncer1 produksi dari Super Kicau Group. Kini, resep ini juga masih diteruskan oleh para koleganya, termasuk Samsudin “Ompong” dalam menangani Peterson dan jago-jago lainnya.

KATA KUNCI: love bird kusumo h sigit wmp juara sf wajib burung sendiri