FERRY KURNIA BANJARNEGARA & LB JONI DEP

FERRY YONG KURNIA BF BANJARNEGARA

Joni Dip, Hasil Kebun Sendiri Yang Siap Gantikan Peran Opium

 

 

Bagi love bird lovers, nama Opium sudah pasti banyak yang mengenalnya. Hampir 3 tahun kiprahnya di kancah perlombaan, namun masih terus eksis menuai prestasi. Dari lomba skala kecil hingga lomba nasional, prestasi puncak sering digenggam Opium.

Tak hanya sekali dua kali juara di satu even, aksi borong juara sering dilakukan Opium. Berkat prestasi yang diraih Opium, nama Ferry Yong pemilik breeding dengan nama farm Kurnia BF Banjarnegara terus melambung hingga kini.

Pria murah senyum, ramah, dan mudah bergaul ini, mengaku beruntung memiliki Opium yang diperolehnya dari Gus KM Jakarta. Tak hanya memiliki Opium, sederet nama LB yang ikut mengharumkan nama Kurnia BF seperti Jibaku, Dollar, Tembak Mati, Montana, & gaco lainnya.

 

FERRY YONG & OPIUM SAAT MERAIH MAHKOTA RAJA

 

Tak hanya eksis lomba, Ferry Yong juga terus menekuni breeding love bird yang sudah lama dijalaninya sebelum turun lomba di basik suara. “Sebelum lomba basik suara, saya terlebih dahulu lomba basik warna sambil menekuni breeding LB,” ucap Ferry Yong.

Setelah namanya terkenal di basik suara, breeding love birdnya yang dulu basik warna sedikit demi sedikit dirombak menjadi basik suara dengan indukan pilihan dan trah jawara. Alhasil, produk Kurnia BF sekarang sudah mulai moncer di lomba dan laris manis terserap oleh pecinta LB dari berbagai kota. Saking tenarnya nama Opium, Ferry Yong memberanikan diri untuk menggunakan nama Opium sebagai nama produk pakan dan vitamin dari Kurnia BF.

 

Usia 5 Bulan, Joni Dip Mampu Masuk Peringkat Tiga Di Even 3 Star Semarang

Hadirnya love bird jawara dan love bird konslet dari berbagai kota di even 3 Star Semarang pada Minggu 6 Agustus 2017 lalu, tak menyurutkan nyali Ferry Yong untuk menurunkan Joni Dip mendampingi seniornya Opium.

Walau usia baru 5 bulan, Joni Dip tetap digelandang ke Semarang. Bermodalkan prestasi di kelas Paud dan melihat rekam jejaknya di lapangan, Ferry Yong optimis terhadap kemampuan Joni Dip. “Sudah saya pantau kinerjanya dan menurut saya mampu main di kelas dewasa,” ucap Ferry Yong.

Joni Dip yang dari usia dini dimaster dengan Opium, mampu menunjukkan tajinya di tengah-tengah kepungan love bird jawara. Durasi bunyi 50 detik up, dan tingkat kerajinan selama digantang yang super gacor dipertontonkan oleh Joni Dip.

 

 

Dengan gaya sujud saat bunyi dan ekor bergetar, di penampilan perdana kelas dewasa ini, Joni Dip sukses masuk peringkat 3 kelas Bellator D. Walau belum ganti bulu piyik, volume Joni Dip sudah di atas rata-rata volume love bird pada umumnya.

Prestasi ini, membuat Ferry Yong merasa lega karena sudah menemukan pengganti Opium sebagai maskot dari Kurnia BF. “Rasanya bangga bisa moncer dari hasil kebun sendiri, semoga setelah ganti bulu, volume dan durasi bisa nambah,” imbuh Ferry Yong yang berencana menjadikan Opium sebagai indukan setelah pensiun nanti.

 

JONI DIP, USIA 5 BULAN. DI RUMAH JARANG BUNYI, SAAT DI LOMBA SUPER GACOR

 

Kasus Joni Dip turun di lomba nasional, jadi teringat akan pengalaman Jibaku yang turun di Plaza Cup 3 Semarang pada 18 Januari 2015 lalu. Saat turun di Plaza Cup, Jibaku juga masih berumur 5 bulan dan sukses menjadi runner up kelas Brumbungan 2.

Di Plaza Cup 3, Ferry Yong sukses meraih juara satu melalui Opium di kelas Plaza dan Dollar di kelas Plampitan. Di even inilah, nama Ferry Yong mulai terangkat dan melambung di kancah nasional sebagai pemilik love bird jawara.

 

TERKAIT:

DATA JUARA 3 STAR SEMARANG 6 AGUSTUS 2017 LIHAT DI SINI

 

 

 

 

KATA KUNCI: ferry yong love bird opium love bird joni dip

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp