JUARA KELAS MURAI BATU A

DEWA 99 JOMBANG

Lomba Tanpa Teriak Tanpa Kompromi, Melanggar Ditindak

Aturan lomba tanpa teriak yang dijalankan Dewa 99 patut diacungi jempol. Setelah diberi peringatan lisan tidak digubris, maka bendera peringatan langsung ditancapkan. Masih bisakah gaco itu dapat juara?

Lomba tanpa teriak punya banyak kelebihan. Relatif lebih fairplay karena baik juri maupun penonton bisa jitu membidik gaco berkualitas tanpa terganggu teriakan suporter. Seperti yang diterapkan di gantangan Dewa 99 Jombang di jalan Madura nomor 47 Jombang. Asalkan tidak hujan, gantangan Dewa 99 Jombang akan diserbu para pemain.

 

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

Mengambil keputusan menjalankan lomba tanpa teriak, tidak boleh dilakukan dengan serampangan. Karena, tentu harus ada konsekuensi yang wajib dilakukan EO agar lomba tanpa teriak berjalan mulus dan kondusif.

Mulai dari leader yang kompeten menjaga kelangsungan lomba tanpa teriak serta formasi juri dan kualitas pengetahuan juri pada burung yang mumpuni. Ini yang utama. Untuk dua tuntutan ini Dewa 99 mampu memenuhi.

 

JUARA KELAS CUCAK HIJAU A

 

Tidak mudah untuk masuk jajaran Tim juri Dewa 99, karena ada diklat dan seleksi yang ketat. "Paling tidak untuk menjadi juri tetap Dewa 99, harus menjalani training selama enam bulan. Kalau selama itu bisa memenuhi kualifikasi, maka akan diangkat menjadi juri tetap. Tetapi bila tidak, akan dibina lagi dalam kurun waktu tertentu. Dan bila tidak ada perkembangan maka akan dilepas. Untuk juri tetap Dewa 99 pun ada jenjangnya, yakni juri muda, mady adan utama," ungkap Bambang, Dewan pembina Dewa 99.

Syarat lain untuk menjalankan lomba tanpa teriak adalah memiliki jumlah juri yang cukup. Dewa 99 Jombang minimal menerjunkan 12 orang juri di gelaran Latber, dan bisa sampai 14 orang juri untuk gelaran Latpres seperti pada gelaran Rabu, 3 April 2019.

 

JUARA DI KELAS KENARI

 

Di Latpres ini, di kelas Murai Batu A, ada kontestan yang ditancapi bendera peringatan, setelah beberapa kali diingatkan agar tidak berteriak, tapi tetap saja bandel. Gaco itu ada di nomor tertentu. Apakah dengan bendera peringatan itu, lantas menggugurkan kesempatan gaco untuk bisa juara? "Tidak!" tegas Bambang.

"Kontestan tadi memang saya tancapi bendera peringatan. Apabila si pemilik tetap teriak, maka akan ditancapi bendera diskualifikasi. Karena tadi baru bendera peringatan, maka kesempatan untuk bisa juara dan mendapat koncer A, B atau C masih terbuka. Sayangnya, gaco tadi tampil di awal bagus, tapi kemudian nakal di pertengahan dan tidak kerja di akhir. Jadi gaco tadi tidak juara bukan karena bendera peringatan, tapi karena durasi kerjanya yang belum maksimal," terang Bambang.

 

 

Di kelas Murai Batu A, gaco yang sukses menarik simpati para juri adalah jagat Satria milik Tompel RF dari Kwaron. Gaco ini mampu meredam kehebatan Musafir andalan ATC SF dan Zeus yang dikawal Andik Pom dari JK Sangkar. Di kelas Murai Batu B, giliran Rengganis orbitan Diki dari Sidomulyo yang berhasil meretas prestasi teratas.

Di kelas Cucak Hijau A, Sahara orbitan Ragil dari Toys SF tampil stabil dari awal hingga akhir, dan layak diberi koncer A mutlak. Podium dua menjadi milik Bonex 53 andalan Tholib dari SBC yang mengungguli aksi Martil yang dikawal Hendra dari Gentilang BC.

 

JUARA KELAS LOVE BIRD M2 A

 

Di kelas Kenari, alunan suara Tokichi milik Bagus dari Candi yang luwes dan ditunjang durasi panjang membawanya ke podium puncak, mengalahkan Gamblis andalan Mbah Wo dari No Crew.

Pertarungan sengit terjadi di jenis burung paruh bengkok atau love bird. Di kelas M2 A, Zilong yang digantang di nomor 36 berhasil mencatat poin 160, mengungguli poin Kunthul andalan Zen Triaz Kumis yang ada di nomor 03 dengan nilai 142. Dinabol andalan Adi Susanto dari Kandang Galvalum mengunci podium tiga dengan nilai 107.

 

CENTIL ANDALAN EKO PASAR MONCER DI KELAS LB FIGHTER A

 

"Alhamdulillah, Kunthul sudah mau kerja lagi. Melihatnya sudah rajin ngekek, itu sudah sesuatu banget. eh, ternyata masih dapat koncer B. terimakasih tim juri Dewa 99," kata Zen Trias Kumis dari tim Laskar Jombang.

Di kelas Love Bird Fighter A, lagi-lagi Centil andalan Eko Kenari dari Pasar Tunggorono Jombang berhasil melejit ke puncak. Centil meraih poin 392, jauh meninggalkan Nacha andalan Hafiz dari Sawiji yang meraih juara II dengan nilai 178. Mirna andalan Koko dari Doremi SF harus menerima podium tiga karena tertinggal 2 poin saja dari poin milik Nacha.

 

 

Di kelas Love Bird A, Maisyaroh andalan H Toji dari Ababil SF yang sudah punya durasi mewah sejak usia balibu, kembali memboyong tropi utama. Posisi runner up direbut Siva andalan Rama Jr dari RT 201 SF dan podium tiga diisi KRC andalan Yusron dari Curahmalang.

Di kelas Love Bird Poin A, Miranda memimpin dengan poin 84, diikuti Putri Salju andalan H Bidin dari Toys SF dengan nilai 78. Siro debutan Irul mengunci podium tiga dengan nilai 74. "Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman kicaumania dan love bird lovers yang hadir di Dewa 99 Jombang," kata Dicky, Ketua Dewa 99 Korwil Jombang di akhir gelaran.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

ABABIL SF JUARA KELAS LOVE BIRD A

 

JUARA KELAS LOVE BIRD POIN A

 

 

 

KATA KUNCI: dewa 99 jombang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp