WAHYU EKO UTOMO, PENDIRI BAROMETER INDONESIA

DATA JUARA SAHABAT BAROMETER PART 1

Bisakah Jadi Tolok Ukur Kualitas, Integritas, Kapabilitas, & Loyalitas?

Dunia perburungan semakin berwarna dengan hadirnya Barometer Indonesia. Wahyu Eko Utomo yang menjadi nahkoda, menggebrak dunia lomba dengan memperbaiki sistem yang terbuka, supaya lebih nyata dan apa adanya.

Dengan pengalamannya yang cukup panjang selama menjadi juri di PBI, kemudian juga ikut serta membidani EO dengan gantangan terbatas lainnya, Wahyu memang diakui cukup kompetern hingga keberadaan Barometer Indonesia pun cepat mendapatkan perhatian bahkan kepercayaan yang luas.

 

TIO, WAHYU & NANDA

 

Hal itu dibuktikan pada gelaran perdananya yang bertajuk Sahabat Barometer Indonesia Part 1, Minggu 6 November 2022 di Gelanggang Olahraga Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat.

Event dengan jumlah gantangan terbatas, penilaian terbuka, tanpa korlap, juri langsung menuliskan ajuan dan diperlihatkan pada peserta, kemudian langsung menancapkan koncer, memang bukan yang pertama. Justru dari itu Wahyu dengan Barometer Indonesia ingin mempersembahkan yang lebih baik dari yang sudah ada.

“Kita datang belakangan, berarti sempat memantau dan belajar dari yang lainnya, apa yang kita persembahkan ini tentunya harus bisa lebih baik, apakah itu dari sistem dan teknisnya, tentu tak boleh dilupakan soal integritas juri juga hal yang sangat penting. Sebaik apa pun sistem, kalau integritas jurinya tidak beres, hasilnya juga akan berantakan.”

 

 

 

Banyaknya kicaumania papas atas yang hadir ke gelaran ini, membuktikan bila mereka memang cukup percaya dengan apa yang “ditawarkan” oleh Wahyu.

Sistem terbuka sebagaimana dijanjikan, benar-benar diterapkan. Ketertiban dan kenyamanan peserta juga dijaga benar. Dua hal itu menjadi modal peserta nantinya bisa ikut menikmati jalannya lomba, memantau burung secara keseluruhan sehingga hasilnya pun bisa diterima.

Sepanjang jalannya lomba dari awal sampai akhir, tidak terlihat ada yang komplain. Beberapa hanya menanyakan tentang pakem yang berlaku secara lebih detil.

 

JURI MENULISKAN DAN MENUNJUKKAN AJUAN MENTOK, SEBELUM MENUSUKKAN KONCER

 

Paham bahwa banyak peserta yang dari awal sampai menjelang akhir seperti menahan keinginan untuk berteriak, Wahyu lantras mengijinkan peserta untuk berteriak sepuasnya di sesi terakhir. “Silakan kalau dari pagi mungkin ngampet, sekarang boleh mengekspresikan diri dengan treriak sekeras-kerasnya, sepuas-puasnya.”

Inilah yang terlihat setelah juri mengakhiri sesi pamungkas. Tepuk tangan riuh peserta terdengar menutup gelaran. Wajah-wajah bahagia baik dari peserta, panitia, dan team juri terlihat jelas.

Apa adanya tanpa ada yang direkayasa. Itulah yang ingin ditunjukkan di gelaran perdana Barometer Indonesia. “Semua murni hasil temuan dan pilihan juri. Tidak memakai Korlap, jadi tidak ada ajuan balik yang bisa saja membuat juri ragu dari keputusan awal dan akhirnya mengubah pilihannya. Di Barometer Indonesia, hal seperti ini tidak akan terjadi.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Dari 25-G yang dan 18 sesi yang tersedia, tidak ada satu pun nomor gantangan yang kosong. Beberapa slot yang masih menyisakan beberapa hari sebelum lomba, akhirnya terisi juga.

Wahyu pun mengatakan “Inilah Barometer Indonesia. Apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi atau rekayasa. Juri menilai dan ngasih mentok, ya itulah apa adanya. Kemasan lomba, terutama menyangkut hadiah, sesuai yang tertera dalam brosur. Tidak ada yang dilebih-lebihkan, apalagi dikurangi, ya apa adanya saja.”

Gelaran perdana sudah bisa menggambarkan moto Barometer Indonesia, “Dare To Be Fair”. Berani adil sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

 

PESERTA SELALU FULL 25 GANTANGAN

 

Tidak berlebihan jika Barometer Indonesia diharapkan bisa menjadi tempat untuk mengukur kualitas, integritas, kapabilitas, dan loyalitas. Apakah itu burung, juri, dan kicau mania itu sendiri. Itu pula yang yang diungkapkan Wahyu selepas acara kepada awak media yang hadir meliput gelaran ini.

“Semua yang terjadi di gelaran ini membuat saya dan tim sangat puas serta bangga. Apalagi melihat kicau mania bisa menerima dan menikmati sistem penilaian yang kita suguhkan. Selanjutnya tidak ada target yang berlebihan, yang paling penting kicau mania mania puas dan nyaman dengan kehadiran Barometer Indonesia.”

Menurut Wahuyu, hal ini sudah sejak lama ia damba-dambakan. “Sudah lama ingin bisa memberi warna di dunia perburungan di Indonesia. Alhamdulillah, biar itu mungkin masih kecil, tapi sudah nyata. Terima kasih banyak atas kehadiran rekan-rekan kicau mania semuanya, semoga selalu diberikan kesehatan agar bisa bertemu kembali di even Barometer berikutnya.” [denny, maltimbius, terimakasih ikrom trend kicau].

 

TROPI WCLUSIVE BAROMETER

 

 

 

JURI BAROMETER INDONESIA

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

 

 

BROSUR BALEKAMBANG KUMANDANG:

 

BROSUR  DIRAJENAD CUP BANDUNG:

 

KATA KUNCI: barometer indonesia

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp