D'YAN SAMURAI TEGAS MENDISKUALIFIKASI PESERTA YANG MELANGGAR ATURAN

BUPATI BADUNG CUP III BALI #3

Hujan Bendera Diskualifikasi, Peserta Puas

Gelaran Bupati Badung Cup III Bali (4/11), memang menjadi even yang tegas dari segi peraturan. Sanksi diskualifikasi untuk peserta yang melanggar peraturan, seperti teriak nomor gantangan, telat gantang, dan stiker tanda sangkar, diterapkan oleh panitia dari awal sampai akhir gelaran.

Nyaris semua gelaran lomba burung berkicau, memiliki peraturan yang harus dipatuhi peserta ketika lomba berlangsung. Tapi sebagian besar peraturan tersebut hanya sebagai hiasan saja, sehingga sudah jadi tradisi aturan tersebut diabaikan oleh peserta.

 

 

FADJAR BALI KETUA PBI PENGDA BALI TURUT TERJUN KE TENGAH LAPANGAN

 

Tapi dalam gelaran Bupati Badung Cup III Bali, semua peraturan yang tertera di samping jadwal lomba, benar-benar diberlakukan di lapangan. Terjadi hujan bendera diskualifikasi di sesi-sesi awal di even yang berlokasi di lapangan PUSPEM Badung Bali ini, karena peserta mengabaikannya.

“Sebelumnya kan sudah ada di artikel burungnews.com tentang peraturan itu, di brosur, di jadwal lomba, dan di papan besar sekitar lapangan juga ada. Bahkan sebelum gelaran dimulai, MC tak henti-hentinya mengumumkan aturan itu. Jadi harus legowo jika ada burung dari peserta yang kami diskualifikasi,” jelas D’Yan Samurai selaku ketua pelaksana.

 

BARU... ini yang sudah lama Anda tunggu-tunggu, segera dapatkan dengan menghubungi nomor-nomor di bawah.

 

Kebanyakan dari burung peserta yang didiskualifikasi, karena sangkar yang dipakai ada tanda stiker identitas dari team BC/SF. Untuk mengatasinya, panitia sudah menyiapkan lakban untuk menutup tanda stiker sangkar tersebut. Selain tanda stiker yang menyebabkan burung didiskualifikasi, ada juga peserta yang gagal naik arena karena telat menggantangkan burungnya. Seperti yang terjadi di kelas murai batu.

Sanksi diskualifikasi juga diterapkan bagi peserta yang teriak menyebut nomor gantangan, menyebut nama juri dan menyebut warna serta merk sangkar. Terbukti dari awal sampai akhir, gelaran berlangsung tertib tanpa teriak. Sehingga juri yang bertugas bisa fokus menilai kinerja burung.

 

INDRA KAKIMU BC ACUNGI JEMPOL UNTUK KETEGASAN DARI PANITIA

 

Banyak dari peserta yang mengaku puas dengan diterapkannya aturan ini. Seperti yang disampaikan oleh kicaumania asal Bondowoso Indra Kakimu BC. “Saya acungi jempol buat panitianya. Kalau semua even bisa seperti ini, kicaumania pemula seperti saya pasti berani untuk ikut berpartisipasi. Tidak takut dengan burung titipan Boss.”

Kedatangan Indra ke Bali, membawa gaco love bird paudnya yaitu Maximilian. Hanya kebagian 2 tiket, gaco yang selalu meretas prestasi di setiap penampilannya ini, berhasil mencatatkan namanya sebagai podium 3 di kelas Kabupaten Badung.

 

MBAH MLATI PUAS MESKI LB CEMPUK TAMPIL KURANG MAKSIMAL

 

Apa yang disampaikan Indra, juga selaras dengan yang dirasakan Mbah Mlati dari Salah Koncer SF Situbondo. Membawa Cempluk love bird andalannya yang hanya sekali naik podium, Mbah Mlati merasa puas berlaga di even Bupati Badung Cup III Bali.

“Saya senang main di even ini, pesertanya tertib, sehingga bisa mengakui kehebatan lawan. Apalagi Cempluk memang kurang kondisi. Dua kali masuk nominasi, tapi di kelas utama kalah tos. Kalah sudah biasa, anggap saja liburan ke Bali,” kata Mbah Mlati.

 

DATA JUARA BUPATI BADUNG CUP III BALI, KLIK DI SINI

 

Waktu, adalah cara terbaik untuk membuktikan dan jadi pengadil dengan cela paling kecil. TOPSONG telah melewati waktu yang begitu panjang, sudah teruji dan terbukti menjadi kepercayaan kicaumania Indonesia, pilihan para juara. Anda juga kan?

 

TEAM SLT RAIH DOORPRIZE UTAMA MOBIL DAIHATSU AYLA

 

JURI FOKUS BERTUGAS DENGAN PESERTA YANG TERTIB NON TERIAK

KATA KUNCI: bupati badung cup iii bali

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp