H BUDI ANTASARI KEDIRI. BERHARAP KACER BISA RAMAI LAGI

BUDI ANTASARI KEDIRI

Sedih Kelas Kacer Sepi, Tahu Sebabnya Tapi Tak Berdaya

Beberapa tahun lalu, kacer adalah kelas yang begitu prestise. Blok timur dan tengah, menjadi kandang macannya. Pemenangnya jelas bangga. Sekarang, lomba kurang ramai. Pemilik kacer  jadi kurang bergairah membawa jagoannya ke lomba. Sebab dan solusi?

Begitulah curhat yang dipublish oleh H. Budi Antasari melalui akun facebooknya, pada Selasa 9 Oktober 2018 tengah malam. Budi adalah salah satu penggemar berat kacer yang dipercaya mengurus sejumlah jago milik H. Bayu Kediri. Jago-jagonya begitu disegani, seperti Hard Rock dan Batman.

Beberapa tahun lalu, H Budi, beberapa di antaranya juga dikawal langsung oleh H. Bayu, sering ngelayap sampai ke blok tengah. Dalam sebulan bisa beberapa kali. Sekarang jarang sekali, dalam setahun bisa dihitung dengan jari, hanya di even-even tertentu saja.

 

Mau lomba jauh atau dekat, lomba regional atau lomba akbar nasional, pastikan burung selalu dalam kondisi dan siap tarung maksimal. Burung lagi kurang fit dan sulit nampil? Jangan kuatir. Selalu ada solusi bagi yang mau konsultasi ke 0857.4811.5758, 0811.3010.789. Jangan tunda-tunda untuk menemukan solusi yang paten.

 

“Habis, dulu jauh-jauh ke blok tengah tidak terasa lelah. Kalah menang puas karena pertarungannya seru, apalagi kalau jago tampil oke dan menang. Sekarang mau datang mikirnya sudah berat. Sudah jauh, paling pesertanya sedikit, itu-itu saja. Kalau pun menang hampir pasti hadiahnya sudah dipotong-potong. Mainnya sudah sore, lalu nunggu sesi berikutnya lama, mainnya sudah malam. Sudah tidak nyaman dulu. Jadi sudah malas duluan.”

Budi pun mengaku kerap mengamati lomba-lomba jaman sekarang, lalu di beberapa kesempatan mengobrolkannya dengan sesama kacer mania sambil ngopi-ngopi di pinggir lapangan. Ternyata kesimpulannya kenapa kelas kacer jadi kurang peminat hampir sama.

“Dalam lomba yang kelasnya (terlalu) banyak ini, jadwal kacer seakan dianaktirikan. Dulu main pertama di sesi awal, katakanlah sesi 2-4. Sekarang main pertama saja ditaruh di sesi tengah, misalnya antara 9-12, itu mainnya sudah sore loh, jam 15an mungkin kalau lomba biasanya mulai jam 11. Jadinya lomba serasa ikut latber sore.”

 

 

Kalau sebuah even memainkan kacer main 2-3 kelas, jelas sesi ke dua apalagi ke tiga akan diturunkan setelah malam hari, karena kebanyakan sudah ditempatkan di sesi 20 ke atas. Kalau pun lombanya dekat saja sudah malas, apalagi kalau jauh. “Lha sudah lelah semuanya. Kita yang kawal lelah luar dalam, burung harusnya sudah tidur kita paksa stel untuk main, ya kalau jujur tetap sudah tidak mau maksimal lagi," tandas Budi yang hingga sekarang mengaku masih memberikan voer Topsong untuk jago-jago yang dirawatnya.

Itu dari sisi penempatan jadwal yang sudah bikin sebel dulu. Belum lagi dari sisi pakem. Banyak EO atau gantangan baru yang benar-benar tidak ramah khususnya untuk para pemula kacer. Dalam menilai bukannya mencari kelebihan atau keunggulan kacer, yang pertama-pertama dicari malah kelemahan kacer itu sendiri.

“Secara umum, khususnya teman-teman yang masih pemula, membunyikan burung di lapang supaya mau tarung saja tidak selalu mudah. Ini burung sudah mau bunyi, begitu lompat, atau ngeruji, atau mbagong beberapa saat, langsung ditandai untuk dikurangi nilainya, atau bahkan langsung diskualifikasi. Ya jelas bikin banyak kacermania jadi mikir kalau merasa burungnya benar-benar belum mapan.”

 

CUITAN BUDI ANTASARI DI AKUN FACEBOOK

 

Meski bisa menganalisa penyebab-penyebabnya, Budi mengaku sedih karena tetap belum berdaya. “Lha, saya siapa. Bukan pemilik gantangan atau EO. Bisanya ya curhat beginian berharap didengar para pemilik gantangan atau pun para pejabat atau pemilik EO. Kan sama-sama berkepentingan lomba bisa ramai apa pun kelas atau jenis burungnya.”

Secara jumlah sesi atau kelas, idealnya untuk even dengan nominasi tertutup seperti PBI adalah 17-20 sesi, sementara untuk EO yang memilih menggunakan nominasi terbuka seperti BnR, Ronggolawe, RI, dan lainnya sesi yang pas antara 15-17 sesi. Dengan jumlah sesi seperti itu, lomba sudah bisa rampung antara jam 16an atau paling lambat jam 17an, saat hari masih terang benderang.

 

Satu bus besar yang membawa rombongan KACER MANIA Jabodetabek siap meluncur ke Pakde Karwo Surabaya. Baca selengkapnya DI SINI.

 

Saat ini di blok tengah dan timur, yang dulu jadi barometer kacer, memang cenderung sepi. Hanya di even tertentu yang benar-benar digelar akbar dan prestise, bisa ramai karena didatangi jagoan lintas blok bahkan pulau.

Untuk even tertentu seperti Piala Raja 23 September yang lalu, Pakdhe Karwo Surabaya 14 Oktober besuk, juga Solo Vaganza pada 21 Oktober, hingga Balekambang Kumandang Solo pada 11 November, memang masih akan ramai. Hal ini karena di even-even tersebut, urusannya memang bukan semata lomba. Para kacermania juga menyempatkan diri karena pengin bertemu dan bersilaturahmi dengan para kicaumania yang datang dari daerah-daerah lainnya. Selebihnya, bisa terisi separuh gantangan saja sudah bagus.

 

15 KELAS DI ANNIV. KACER MANIA PURWAKARTA (7/10) FULL [dok. FAJAR MC]

 

Hal ini justru berbeda dengan blok barat yang dulu kekuatannya dipandang sebelah mata. Dari Cirebon dan sekitarnya terus ke barat hingga Cikarang, Purwakarta, Bogor, Bekasi, hingga Bandung  dan sekitarnya, kelas kacer justru semakin ramai. Apalagi komunitas di sini juga kuat. Komunitas beberapa kali menggelar even yang hampir semuanya kelas kacer, seperti di Purwakarta pada 7 Oktober ini yang sampai membuka 15 kelas kacer, juga pada penuh.

Kali ini, untuk urusan meramaikan, para kacer mania di blok tengah dan timur, rupanya perlu belajar pada mereka di blok barat. Dengan solid berserikat, jadi punya daya tawar dengan penyelenggara lomba, bisa bernego dalam menyusun jadwal, bahkan hingga pakem penilaian. [ditulis dan post oleh maltimbus]

KATA KUNCI: budi antasari kelas kacer sepi dicari keunggulannya bukan kelemahannya pak kanjeng solo koumitas kacer

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp