AZZAM BEKASI, MEMULAI DARI BURUNG ECEK-ECEK, KINI SERING JUARA

AZZAM BEKASI, 20 TAHUN MELOMBAKAN BURUNG

Berawal dari Burung Ecek-Ecek, Kini Langganan Merengkuh Juara

Azzam yang berasal dari Bantul Yogyakarta, mengaku sudah menyukai dan merawat burung sejak tahun ’95-an, sewaktu kelas 5 SD, dan mulai turun lomba sejak SMA atau sekitar awal 2000. Simak pengalamannya dalam menampilkan burung hingga langganan meraih prestasi.

Saat masuk SMP, Azzam mulai memelihara murai batu, hingga perkutut. Saat SMA, Azzam juga sempat menambah dengan ternak kelinci, hamster, ayam. “Tapi itu hanya sebentar, saya sampai tidak kebagian waktu untuk mengerjakan hal lainnya, akhirnya balik fokus ke burung lagi.”

Ketika mulai mengikuti lomba, Azzam mengaku masih menurunkan burung ecek-ecek saja, belum burung-burung kelas. “Ya baru ikut-ikutan sambil mantau dan menyelami, kan waktu itu juga masih sekolah SMU.”

Singkat cerita, setelah berjalannya waktu dan burung-burung koleksinya semakin bisa bersaing, Azzam pun mulai mengikuti trend saat itu, mengibarkan bendera team / SF, yaitu Azzam SF Kav. Hankam Bekasi.

“Setiap event kalau lagi pas, pas kondisi burung enak, pas kondisi keuangan cukup, pasti saya main. Jauh ke luar kota pun saya sering ikut kok. Endingnya akan kembali ke hoky, kalau lagi mujur ya biasa pulang dengan prestasi.”

 

 

 

Yang jelas, prestasi demi prestasi mulai sering diraih jago-jago Azzam yang terdiri dari beragam jenis.

Tahun lalu misalnya, Azzam melawat cukup jauh hingga ke Banyumas, mengikuti Piala Ngapak. Hasilnya pun lumayan, jagoannya cucak hijau Siluman bisa masuk urutan ke-2 dan ke-4.

“Saya ingin menggarisbawahi, intinya sebagus apa pun burung yang kita miliki, tanpa rawatan yang betul, tanpa curahan kasih sayang, pasti tidak akan bisa maksimal tampilnya, bisa kalah dengan burung yang secara kualitas mungkin di bawahnya, tapi penampilan lebih bagus.”

Ya, urusan burung apalagi burung untuk lomba, perawatan memang menjadi kata kunci. Namanya juga makhluk hidup, tak cukup pada pendekatan teknis saja, hati kita dengan si burung juga harus nyambung.

“Detil merawat itu cukup banyak dan panjang. Misalnya, kita harus bangun pagi sekali karena harus mulai dengan mengembun, memandikan, menjemur, mengumbar, hingga pemberian asupan pakan dan minum yang berkualitas.”

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

PEMASTERAN YANG BAIK

Namun, semua detil perawatan di atas belum akan akan membuat semua potensi bisa dikeluarkan oleh sang jagoan. “Masih perlu langkah-langkah lainnya, seperti pemasteran.”

Pemasteran itu bisa menggunakan dari burung asli, bisa pula memanfaatkan player elektronik entah dari MP3 atau atau peralatan lainnya.

Azzam sendiri memilih menggabungkan dua jenis master tersebut. “Kalau yang bisa kita atur dari MP3 misalnya, sebaiknya dibunyikan pas burung kondisi istirahat, misalnya malam hari. Volume juga diatur jangan terlalu keras. Agar lebih maksimal ditambah yang dari burung asli untuk siang hari. Bagaimana pun yang asli selain lebih jernih, juga bisa melihat langsung, misalnya bagaimana membuka paruhnya.”

Menurut Azzam, ada sejumlah kicaumania yang salah kaprah ketika memaster dengan MP3 atau semacamnya, yaitu dengan memutar volume terlalu keras. “Hasilnya malah kurang baik, bukan masuk ke dalam ingatan burung, kalau terlalu keras atau berisik di jam istirahat, malah bisa mengganggu.”

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

Dalam satu minggu, bisa dimaster dengan tiga jenis suara burung, lalu pekan berikutnya diganti lagi dengan tiga jenis suara burung yang lain.

Master yang pokok misalnya cililin, kapas tembak, tengkek buta atau cucak jenggot. “Kalau cucak jenggot Sumatera atau kapas tembak, diperlukan untuk suara kasarnya, karena rapat dan keras.”

Selebihnya bisa menggunakan suara-suara burung-burung kecil untuk pelengkap.

Untuk burung-burung master asli, diperdengarkan pada siang hari sesuai siklus bunyinya, digantung berdekatan atau ditempel pada sangkar burung jagoan kita. Intinya, yang penting burung jago bisa mendengarkan dengan baik.

“Bisa satu burung master untuk beberapa burung jago sekalian, bisa juga satu burung satu master kalau memang kita memiliki cukup banyak burung master serta cukup ruang khusus buat master burung tertentu. Kalau tidak, ya itu manfaatnya master elektronik karena bisa kita bunyikan sesuai keperluan, baik materi lagu maupun waktunya, selain tidak perlu merawatnya, he he he.”

 

 

DILATIH TERATUR

Setelah proses perawatan termasuk pemasteran, apalagi yang harus dilakukan oleh kicaumania yang menyiapkan burungnya untuk lomba?

“Sering membawa ke arena atau gantangan secara teratur. Sebab dari situlah kita bisa menguji sekaligus menilai, sudah seberapa bagus burung kita, apa kelebihan dan kekurangannya,” jelas Azzam.

Kalau ada yang terasa kurang pas atau memuaskan, dari situlah kita cari. Apakah dari mandinya, jemurnya, umbarannya, atau asupan pakannya, bahkan juga bisa terlihat misalnya apakah merasa kurang nyaman dengan tangkringan atau sangkarnya.

Boleh jadi juga karena mentalnya, karena jarang dibawa ke lapang sehingga mungkin “grogi” ketika tiba-tiba bertemu dengan banyak burung. “Tapi ingat, terlalu sering dibawa ke lapang juga kurang bagus. Jadi, harus lihat kondisi burung, itu bisa dari bulunya, kotorannya, dan beberapa ciri lain yang kalau kita merawat tiap hari dan perhatian, harusnya tahu.”

 

WASPADA dengan produk yang logonya MIRIP, dibaca/dilafalkan dengan cara yang SAMA, tetapi BUKAN produk yang dikeluarkan TOPSONG. Lihat selengkapnya DI SINI.

 

Bisa juga secara umum pada penampilan mungkin sudah bagus, tapi materi lagunya yang masih kurang menggigit, masih monoton misalnya. “Kalau ini, berarti materi suara master yang mesti kita lengkapi, entah dari burung asli atau lebih praktis dan mudah dari suara elektronik.”’

Kalau kita sudah cukup sering melatihnya, maka akan ketahuan, apakah itu burung memang bisa buat lomba, atau hanya cukup buat burung rumahan saja.

“Secara saya pribadi, idealnya sih, burung itu ya bisa buat di rumah, sewaktu-waktu dibawa lomba pun oke. Bisa buat cari sangu beli kopi, he he he.”

Menurut Azzam, kuncinya itu satu, sabar. Butuh proses dan tidak bisa instan, namanya pelihara burung yang bernyawa, kita sendiri selaku pemilik harus paham, maunya burung itu seperti apa.

“Kelak burung pasti tahu bagaimana cara memberikan timbal balik kepada kita yang selalu merawat dengan penuh kasih sayang.”

 

 

ASUPAN YANG COCOK

Dari puluhan tahun memelihara, merawat, hingga melombakan burung, sudah barang tentu Azzam sudah banyak mencoba beragam asupan untuk burung. Apakah itu asupan atau pakan/minum utama, atau bersifat tambahan, atau obat bilamana burung terkena masalah dan perlu diobati supaya kembali sehat dan vit.

Dalam dua tahun terakhir, Azzam mengaku sudah menemukan produk yang cocok dan pas buat burung-burung yang ia rawat. “Saya kan banyak teman, baik yang di sekitaran sini, atau yang jauh-jauh karena sering ketemu di lapang, jadi pasti langsung atau tidak langsung banyak ngobrol, banyak diskusi. Kadang saya dapat ilmu dari pengalaman teman, kadang pengalaman saya yang kemudian dirasa cocok dan diterapkan oleh teman-teman lainnya.”

 

 

Untuk burung ocehan pemakan serangga, Azzam mengaku cocok menggunakan Voer 88 dari Phoenix, demikian juga untuk pemakan bijian seperti love bird dan kenari, Azzam juga menggunakan produk dari Phoenix.

Adapun untuk asupan tambahan, produk seperti VitVoice menurut Azzam juga bagus. “Prosesnya atau hasil yang kita inginkan lebih cepat didapat. Misalnya untuk bulu baru, atau burung yang pencernaannya kurang sehat, itu bisa langsung dipakai, misalnya dengan cara dicampur dan diaduk dengan minumannya paling sedikit 5 tetes. Air minum cukup sepertiga atau paling banyak separuh kolak saja.”

 

SNOT PADA LB SEMBUH BERKAT ZERO SNOT

 

Pada burung love bird atau kenari yang rentan kena snot, Azzam juga mengaku sudah membuktikan kemanjuran Zero Snot. Padahal, snot kalau terlambat atau salah penanganan, bisa menyebabkan kematian.

Bila Anda ingin berbagi pengalaman lebih jauh dengan Azzam, silakan berhubungan langsung melalui WA 0812-8272-6370, untuk informasi tentang produk Phoenix bisa menghubungi 0813-8378-3626. [adv]

KATA KUNCI: azzam bekasi tips menampilkan burung lomba voer 88 phoenix vitvoice zero snot

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp