ADRY, JOKI YANG PALING SERING BAWA BURUNG NAIK PESAWAT

ADRY RIADY BABEL

... Dia Hanya Seorang Joki

 

 

 

Nama Adry Riady cukup familiar di kalangan kicaumania. Apalagi di media sosial, ia seperti seorang artis. Nyaris tiada hari tanpa postingan, kemudian ramai tanggapan dan komentar, setidaknya menekan tombol jempol. Siapa dia sesungguhnya?

Burungnews yang “mewakili” rasa penasaran banyak kicaumania pun mencoba menelusuri, termasuk menanyakan pada teman-teman terdekatnya. Salah satu jawabannya cukup singkat, tapi juga tegas. “Adry, ah dia lagi...,  setahu saya dia hanya seorang joki alias pekatik burung.”

Lalu diceritakannya, nama Adry melesat bersamaan dengan moncernya burung yang ia rawat, yaitu kacer Speed Racer (selanjutnya ditulis sebagai SR, red.). Jago yang setiap menang tertulis atas nama H. Sadat itu sehari-hari memang dibawa pulang Adry ke kampung halamannya, Bangka Belitung.

 

ADRY SAAT MENYIAPKAN SPEED RACER DI 168 CUP 2013

 

“Waktu itu mah Adry bisa dikatakan nggleleng lah, jalannya tegak. Hampir tiap pekan lomba ke Jawa khususnya Jakarta dan sekitarnya, dan selalu naik pesawat. Jadi joki burung yang paling sering lomba ke mana-mana naik pesawat, ya Adry orangnya,” imbuh sumber burungnews.

Beberapa burung pelapis SR pernah dicoba, tetapi tetap belum bisa seperti SR khususnya dalam hal materi dan perfoma kerja. SR sendiri hingga sekarang kadang kala masih dibawa dan diturunkan Adry.

“Tapi perfomanya sudah tidak seperti dulu lagi. Kadang-kadang pas edan ya masih bisa menang lebih dari sekali. Tapi lebih banyak tidak tampilnya. Jadi, sebagai seorang joki, sebenarnya Adry sudah tidak eksis lagi, gambarnya mulai pudar.”

 

 

Saat hal ini dikonfirmasi ke salah satu teman Adry yang belakangan juga sangat dekat, yaitu Reedy Idnra Lesmana atau sering dipanggil Redo, jawabannya pun mengisyaratkan hal yang sama.

“Katanya sih iya, dulu ia seorang joki handal, tapi waktu itu saya belum begitu akrab dengan Adry. Dulu dia belum banyak main medsos, mungkin karena masih sibuk mengurus burung yang kebetulan menang terus. Tanpa ia main medsos orang juga sudah mengenalnya dan terus membicarakan kiprahnya,” ujar Reedy menjawab pertanyaan burungnews.com

Selain jadi joki handal, mungkin Adry juga pernah mencoba jualan burung juga. “Ya biasanya sih satu paket, kalau sudah jadi joki terkenal, ia juga akan dimintai tolong buat mantau burunglah, nyarikan burunglah. Hanya saja, sejauh ini sih belum pernah dengar kabar Adry sukses menjual burung dengan nilai yang cukup fantastis. Kalau yang harga biasa-biasa saja mungkin pernah atau malah sering, tapi ya tidak terekspos. Adry sendiri mungkin ya tidak memposting kalau menurutnya hanya biasa-biasa saja, kan malu tidak sebanding dengan namanya yang begitu besar,” imbuh Reedy.

 

 

Reedy pun mencoba menyimpulkan kenapa sekarang Adry jadi rajin main medsos. “Ya karena sudah tidak sibuk merawat burung, tidak sibuk mencari stelan yang pas. Meski masih pegang burung yang sama, mungkin sudah nyantai. Sekali-kali dibawa, mau kerja syukur, tidak pun orang maklum wong umurnya memang sudah uzur. Jago lain yang seangkatan sudah pensiun semua bahkan sudah ada yang almarhum. Jadi meskipun SR tak lagi tampil, orang lain tak menyebut karena Adry sudah tidak  cakap mengurus burung.”

Dengan beragam postingannya di medsos pula, mulai urusan teknis lomba burung, urusan “politik” per-EO-an, hingga kadang menyentuh urusan publik yang berbau politik beneran, membuat dia terus bahkan makin eksis.  Postingannya kadang tampak bijak, tak jarang juga keras mencubit dan menyindir kanan-kiri.

 

BERSAMA Mr. PRIO & BANG BOY

 

Semakin kontroversial, semakin banyak yang menanggapi. Banyak yang memberi dukungan, mulai sekedar pasang jempol sampai memberi komentar. Tak sedikit pula yang menentang bahkan sampai menantang. Tapi itu semua malah membuat dia makin eksis, makin banyak follower-nya.

Memang harus diakui, sejak sebelum era medsos, atau paling tidak sebelum Adry menceburkan diri ke dunia medsos, ia memang sudah menjalin banyak hubungan yang rekat dengan berbagai pihak, mulai sesama joki hingga para “bos” burung sampai para bos atau penggede EO.

 

BERSAMA H. EBOD

 

Tak heran bila ia tampak sering jalan beriringan, sambil ngobrol nyantai dengan para selebritis burung, apakah itu bos burung sampai penggede bahkan “pemilik” EO.

Sebagian orang juga kerap bingung oleh langkahnya yang dilihatnya kerap berganti-ganti “baju” EO. Sesungguhnya dia itu ikut siapa, mau ke mana, di mana sesungguhnya kesetiaannya. Di sini sosoknya tampak samar-samar.

 

 

Dalam dunia politik, mungkin Adry sudah kena cap tebal-tebal sebagai kutu loncat, opurtunis, tidak konsisten,  abu-abu, dan semacamnya. Tapi Adry tetaplah Adry. Itu mungki sudah karakter bawaan.

“Ha ha ha, bagi sebagian orang mungkin itu dianggap tidak punya kesetiaan atau oportunis. Kalau saya sih, satu-satunya yang saya sebel sama Adry adalah, dia itu terlalu cerdas sebagai seorang joki burung,” tandas Reedy.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, juga dengan segala cap yang bisa melekat dan menempel padanya, Reedy mengaku tetap menganggap Adry sebagai salah satu teman terbaiknya.

 

 

“Apa pun dia salah satu teman terbaik saya. Kita boleh suka atau tidak, boleh setuju atau tidak pada pandangan-pandangannya. Dalam pandangan saya, dia orang yang kelewat setia pada sesuatu yang dianggap benar, dan dia terlalu jujur untuk mengungkapkannya di muka umum. Tentu itu sangat berisiko, karena efeknya bisa nyentil ke sana kemari.”

Sudah barang tentu, burungnews pun tidak hanya “ngrasani” dari jauh saja. Adry juga dikonfirmasi soal siapa dia sebenarnya, soal pandangan dan cap yang kerep ditempelkan padanya. Mau tahu tanggapan dan komentar Adry dan teman-teman dekat lainnya? (bersambung)

 

KATA KUNCI: adry riady

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp