WAUD DAN LB MANDOR. MAKIN DEKAT MENUJU PIALA CANTING

WAUD WBF TEGAL & LB MANDOR

Prestasi Terus, Mimpi Raih Prestasi di Piala Canting Makin Dekat

Waud WBF yang lebih dulu dikenal sebagai pemain Pleci, kini mencoba peruntungan di dunia kekekan.  Mandor, amunisi milik pria asal Tegal ini terus meroket prestasinya. Sudah berani mimpi bisa mendapatkan sesuatu di even besar Piala Canting.

Memiliki burung dengan talenta di atas rata-rata memang sudah menjadi hal biasa bagi Waud. Ketika masih melombakan pleci pun, jagoannya kerap meraih presasi gemilang hingga even-even level nasional. Hal iti tampaknya juga kembali mulai direngkuh setelah beralih ke love bird.

Materi dan perfoma love bird Mandor, tidak boleh dianggap sebelah mata. Namanya cukup melesat di Pantura Barat, setelah kerap meraih prestasi yang cukup fantastis, untuk ukuran Tegal dan sekitarnya.

 

 

UMURNYA BARU 3 BULAN, BERANI TURUN DI KELAS UMUM

 

Belum lama ini, Mandor mampu  meraih hatrik berturut-turut dalam waktu 2 hari di gantangan yang berbeda. Pertama, saat turun di Radja Enterprise Rabu, 30 Mei 2018, dilanjutkan di Mulya BC Kamis, 31 Mei 2018.

Di Mulya BC, Mandor bukan hanya hatrik, juga dinobatkan sebagai burung love bird terbaik. “Waktu kuwe sempet ora percaya ka, lah wong manuk pasar soale ya kaget bin seneng om (Waktu itu sempat ngga percaya, kan ini burung pasar soalnya ya kaget dan senang saja om), pungkasnya khas logat Tegal.

 

GELAR LOVE BIRD TERBAIK DI MULYA BC

 

Beragam prestasi itu diraih karena Mandor secara materi dan perfoma memang di atas rata-rata. Karena itu, Waud pun sudah punya impian yang lebih tinggi lagi, bisa ikut bertarung dan meraih sesuatu di even gede. Yang paling dekat secara waktu dan tempat adalah Piala Canting 3, pada Minggu 8 Juli yang akan datang.  

“Saya bilang ini masih jadi mimpi, sebab saya tahu persis Piala Canting ini salah satu even paling prestis dan akbar di Pantura. Yang datang jelas jago-jago mapan level nasional. Katakan Mandor mau tampil dan mencuri perhatian para juri dan peserta saja saya sudah sangat senang, apalagi kalau ternyata mampu bersaing dengan jago-jago top lain yang berdatangan dari luar daerah,” lagi-lagi Waud memberikan gambaran dengan penuh semangat.  

 

SUDAH TURUN DI PIALA CANTING 2, MONCER DI KELAS PLECI

 

Piala Canting memang bukan sesuatu yang asing-asing amat bagi Waud. Tahun lalu, Waud juga sudah turut hadir di even yang ke-2. Waktu itu masih menurunkana Pleci itu. “Woro-woro Piala Canting 3 yang terus menerus digeber di beragam media online termasuk medsos benar-benar makin memantapkan saya untuk menurunkan Mandor. Mudah-mudahan mimpi saya bisa ikut dan meraih prestasi di even akbar sekelas Piala Canting, bisa kesampaian.”

Persiapan demi persiana untuk menghadapi laga berat dan penting itu terus dilakukan. Mandor diturunkan sebanyak 5 kelas pada gantangan Mulya BC Kamis, 7 Juni kemarin, baik di kelas paud dan dewasa. Hasilnya pun memuaskan, meraih juara 1,1,2,2, dan 5.

 

 

Hal yang membuat Waud merasa semakin mantap. “Semoga mau stabil dan mudah-mudahan tidak ada halangan menuju ke Piala Canting III mendatang ,” ucap Waud yang kini mulai memberikan pakan Viral untuk jago-jago love birdnya.

 

BELI OMBYOK DI PASAR, JEMUR KUAT DAN KASIH JODOH

Darimana asal-usul Waud mendapatkan Mandor? Ternyata, Mandor memang benar-benar burung yang didapat di pasar, dibeli dari ombyokan. Waud mengaku membelinya seharga 230 ribu. “Ada ombyokan sekitar 10 burung, salah satunya gacor. Setelah dipisah, ngekek terus tapi pendek-pendek.  Mungkin karena waktu itu usia masih 2 bulan,” jelasnya.

Waud kemudian mencoba merawatnya. Pakan diberikan dari hasil racikan sendiri, dimaster dengan suara love bird, dan kuat jemurnya. Hasilnya, burung makin gacor dan durasi juga bertambah. Setelah merawat sekitar 2 pekan, Waud merasa penasaran lantas dibawa ke gantangan.

 

WAUD TEGAL. PEDE DAN OPTIMIS DI PIALA CANTING

Sudah mau tarung, receh dan durasinya bisa dapat bendera merah karena sempat sekali ngekek relatif panjang. Tapi, burung masih nakal. Dari situlah muncul inisiatip untuk mencarikan pasangan. “Setelah nemu pasangan yang cocok, burung saya taruh di sangkar kota, juga dikasih glodok. Iseng saja, ikut-ikutan para pemilik love bird jaman now,” imbuhnya.

Ternyata, burung kelihatan lebih enak. Diikutkan lomba jadi sering juara 1 bahkan hatrik. Durasinya juga tambah. “Sekarang saat usia 3 bulan lebih seminggu, atau satu bulan seminggu saya rawat, sekali ngekek bisa dapat 4 bendera merah.”

BROSUR PIALA CANTING 3, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: piala canting 3 waud tegal love bird mandor mulya bc tegal egih duta piala canting pekalongan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp