ANDRY TIRTA DI DEPAN KANDANG

TIRTA BF SURABAYA

Indukan dari Silangan Trah Papan Atas, Bandrol Piyik 7 Juta Laris Manis

Minggu, 05 Juli 2020 - BREEDING

“Saya tidak sempat menyimpan anakan, semua ludes terbeli dan banyak yang rela antri,” ujar Andry Tirta, pemilik Tirta BF dari Surabaya. Padahal, bandrol harganya tidak murah loh, mulai 4 – 7 juta rupiah per ekornya. Mau tahu rahasianya?

Meski jumlah kandangnya belum banyak, Andry sejak awal benar-benar ingin mencetak anakan berkualitas. Indukan pun diambil dari burung-burung jago miliknya yang sudah prestasi, selain jago-jago prestasi hasil mantau di lapangan. Ada juga yang beli masih trotol dari breeding ternama dan kandang pilihan, buat dibesarkan dan disiapkan sebagai indukan baru.

SEBAGIAN TROPI INDUKAN TIRTA BF

Meskipun ada yang dari burung prestasi atau burung lapang, semua indukan murai batu di kandang Tirta BF sudah memakai ring. Artinya, burung hasil ternakan. Tidak sembarang breeder, koleksi indukan di Tirta BF ternyata berasal dari breeder ternama juga.

Misalnya, ada dari Mr. G Kebumen, Iconk BF Majalengka, Jamal Mandiri BF Cirebon, Nendra 27, SKL, Arco QQ BF dan lainnya. Andry lantas mencoba mengutak-atik, menyilangkannya dengan sejumlah jago yang sudah dimilikinya, atau sesama calon indukan yang didapat dari luar, sampai ketemu perpaduan yang menghasilkan anakan yang bisa “klik” di hati konsumen.

“Ada harga, tentu ada rupa, semua sesuai dengan kualitasnya,” imbuhnya.

Andry memulai mencoba breeding pada 2018. Bermula dari satu kandang saja. “Awalnya iseng, menyilangkan jagoan milik saya yang sudah sering juara dengan betina dari Mr. G. Ternyata langsung ludes. Nilai ekonominya lumayan gede. Bisa buat nambah-nambah belanja dapur he he. Akhirnya jadi keterusnya pengin nambah kandang terus.”

Dari pengalaman itu, tahun 2019 Andry menambah lagi 2 kandang. Indukan pun pilihan. Dari 3 kandang ini, sudah puluhan anakan dihasilkan. Andry sampai tidak kebagian untuk menyimpan barang satu ekor sekalipun. “Semua habis, saya sampai tidak sempat menyimpan.”

Kini, Andry sudah menyiapkan tambahan kandang lagi, untuk memenuhi permintaan yang terus membubung. “Indukan sudah siap, tinggal masuk kandang. Tunggu kandang benar-benar beres.”

ADA PROBLEM, ADA SOLUSI

Andry mengakui, di saat-saat awal memulai ternaknya, ada banyak kesulitan yang mesti dilalui, apalagi kalau belum tahu tekniknya. Bahkan setelah kandang awal berhasil dan nambah kandang baru, juga muncul kesulitan dari indukan yang baru.

Problemnya bisa sama dengan kandang sebelumnya, bisa benar-benar kasus baru. “Kuncinya harus sabar dan tetap telaten, terutama saat penjodohan. Harus rajin mengamati dan tetap menyayangi burung, agar kita jadi lebih kenal dan tahu karakter masing-masing indukan.”

Beberapa problem yang cukup sering dihadapi peternak, misalnya indukan buang telur atau anak. “Ini problem yang jamak, saya kira hampir semua peternak pernah mengalaminya. Kita harus tahu karakter masing-masing indukan, siapa yang nakal, si jantan atau betina. Kalau ketahuan yang jantan yang nakal, begitu nelur langsung dikurung dalam sangkar kecil, tapi tetap digantung di dalam kandang besar.”

Bagaimana kalau diketahui si betina yang nakal? Bisa dicoba EF-nya dikurangi seminim mungkin sampai 2-3 kali teluran. “Kalau masih nakal juga, ya dicoba ganti pasangan.”

Andry memakai format kandang minimalis ukuran 90 x 120 x 250. “Burung masih cukup leluasa bergerak, tapi masih tetap produktif.”

Tentu saja, itu hanya sebagian problem yang dihadapi para peternak. Masih ada banyak lagi, tapi tidak perlu kawatir, karena semuanya pasti ada solusinya. “Termasuk ketika indukan tidak lancar produksi, atau macet, padahal tidak mabung, burung juga terlihat sehat. Kalau kita benar-benar serius mengurusnya, akan ketahuan juga sebab dan solusinya.”

PAKAI RING APBN, PERMINTAAN NAIK

Sudah sekitar 6 bulan Andry memutuskan bergabung dengan APBN. “Saya melihat ini organisasi para peternak yang serius ingin memajukan anggotanya. Anggotanya paling banyak, suport dari pengurus terus menerus ada, dan akan semakin banyak lomba kelas khusus ring APBN dengan tiket terjangkau hadiah mewah. Ini akan jadi daya tarik tersendiri bagi para pemilik jago yang memakai ring APBN,” ujar Tirta.

Apa yang dikatakan Andry ternyata memang jadi kenyataan. “Meski di Jawa Timur gelaran lomba yang membuka kelas khusus Ring APBN belum banyak, tetapi setelah saya bergabung, permintaan terasa sekali naiknya. Apalagi pengurus juga ikut membantu memperkenalkan dan memasarkan farm kita. Ingat, APBN sendiri sudah memiliki anggota puluhan ribu, dan itu adalah pasar yang sangat besar. Saya misalnya, juga membeli bahan induk dari para peternak APBN lainnya seperti Mr. G, Jamal Mandiri, dan yang lain.”

ANAKAN TIRTA BF, SUDAH JADI MILIK ORANG LAIN SEMUA

Andry benar-benar merasa terbantu dan mendapatkan manfaat dari APBN. “Saya membuat keputusan yang tepat. Benar-benar merasakan manfaatnya. Manfaat lain sebenarnya juga banyak, seperti misalnya bantuan teknis atau konsultasi dengan para peternak senior bila kita ada problem yang belum terpecahkan.”

Dengan pengalamannya ini, Andry pun tak ragu mengajak para peternak atau calon peternak untuk mengikuti langkahnya bergabung dengan APBN. Anda yang pengin lebih dekat dengan Andry Tirta, bisa menghubunginya di nomor 0878-5798-0208.

Untuk bergabung dengan APBN, bisa melalui Korwil APBN setempat, atau mendaftar melalui www.apbnendemik.com, atau akan dibantu dengan menghubungi koordinator nasional bapak Dody Naga di nomor 0813-9907-1971. [maltimbus]

KATA KUNCI: tirta bf andry tirta ring apbn breeding murai batu