PANITIA GSB, SELALU HANGAT MENYAMBUT PESERTA

SLEMBI BERKICAU BOYOLALI

Pleci Thengil & Papatonk Menawan, Kenari Kecil Juara di kelas Bebas

 

 

 

Gantangan Slembi Boyolali kembali ramai oleh kehadiran kicaumania pada Minggu 19 Februari. Selain Boyolali, datang juga dari Solo, Sukoharjo, Klaten, Semarang, juga dari Jogja. Pertarungan di kelas Pleci, Love Bird, dan Kenari cukup seru.

Bintang di kelas Pleci adalah Thengil milik Zetrow dari Pleret Koloni. Begitu digantang, langsung ngerol panjang dengan volume tembus dan irama lagu yang merdu didengar. Thengil pun tak terbendung di kelas A dan B.

Tak kalah menawan adalah pleci Papatonk milik Afransyah dari PCMI BAS. Penampilannya cukup stabil. Itu bisa dilihat dari prestasinya yang meraih posisi ketiga di kelas A, runner up di kelas B, dan merebut singgasana tertinggi di kelas D.

 

SESI LOVE BIRD DI GSB. SELALU RAMAI

 

Murai Batu Kenblok milik Abyan menempati posisi tertinggi setelah menyisihkan Arjuna milik Wahid dan Bos Kecil milik Bang Toy. Sementara itu, cucak hijau Jones mampu mengatasi perlawanan dari Yunes milik Aziz dan KBM milik Siswanto.

Persaingan di kelas love bird cukup seru dan berimbang. Peserta juga paling ramai dibanding jenis burung lainnya. Panitia membuka empat kelas, menghasilkan juara yang berbeda-beda.

Di kelas Superstar, Inem milik Gepenk memimpin, diikuti oleh Sakura milik Iput Klaten dan Sari milik Taufik. Adapun love bird Hulk milik Heri unggul di kelas A, dibuntuti Jendro milik Faisal duta Ambassador dan Refa milik Jontik.

 

 

Jendro kembali harus puas menjadi runner up di kelas B, setelah finish di belakang Inoel milik Bambang B3. Posisi ketiga di kelas ini ditempati oleh Yellow Star milik Khayla dari Duta Lembusuro. Di kelas C, Tom milik Widhy nangkring di tangga tertinggi, sementara Sri dan Artha harus puas di tempat kedua dan ketiga.

Kelas kenari juga menyuguhkan tontonan yang tak kalah menegangkan. Banyak burung baru yang secara kualitas cukup oke diturunkan di sini. Di kelas utama Superstar, Sakura milik Wiranatha berhak atas podium utama. Cakra milik Plonco dan Laluna milik Hary menyusul di urutan kedua dan ketiga.

Samalona milik Arif Wicaksono dari Bad Boy SF, harus berbagi juara 1 dengan Bathory milik Yosef Adhi dari Camp 272 SF. Keduanya meraih juara di kelas Standar Bebas A dan B. Di kelas Standar Kecil A dan B, juara juga dibagi antara Zerro milik Mbah Ateng dan Si Bejo milik SGR.

 

SUSILO SUPERSTAR (KANAN). KETUA GSB

 

Yang menarik, pada deretan juara kelas Standar Kecil, ada pula nama Samalona, Bathory, dan Sakura. Ketiganya merebut juara di kelas Standar Bebas. Artinya Sakura, Samalona, dan Bathory itu burung berpostur mungil, tapi bisa juara di kelas bebas melawan burung postur bongsor.


Susilo Superstar dan kawan-kawan mengaku puas dengan gelaran hari ini. Selain peserta yang semakin ramai, juga makin banyak yang datang dari luar Boyolali. Suasana yang nyaman di pinggir pedesaan, ditambah dengan penjurian yang bebas muatan, membuat para peserta yang kebanyakan pemula merasa betah.

Penduduk Slembi juga menyambut kehadiran para tamu dengan baik dan penuh kehangatan. Mereka mempersilakan para peserta memarkir kendaraan atau memanfaatkan halaman dan teras rumahnya untuk mengistirahatkan burungnya.

“Pada kontes Rabu lalu ada burung peserta yang terbang. Kebetulan ditemukan dan ditangkap oleh salah satu penduduk sini, juga dikembalikan melalui kami panitia, tanpa minta imbalan. Hal-hal seperti ini yang membuat para peserta menjadi semakin senang lomba di sini,” tambah Susilo, sambil mengingatkan kontes rutin berikutnya digelar tiap hari Rabu dan Minggu mulai jam 13.00.  

 

JUARA DI GSB BOYOLALI 19 FEBRUARI, KLIK DI SINI

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI 

 

 

  

KATA KUNCI: gsb boyolali 19 februari susilo superstar pleci thengil plecik papathonk

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp