ANOMALI CUACA. SUASANA SENTIYAKI CUP 2 KEDIRI DENGAN CUACA YANG BERUBAH-UBAH

SENTIYAKI CUP 2 KEDIRI

Diwarnai Anomali Cuaca, Gunung Sewu, Gozhilla dan Raja Timur Sukses Kuasai Keadaan

Dihelat di lapangan Yonif 521, Jl Ahmad Yani, Kediri, Jawa Timur, Minggu (26/1/2020) lomba burung berskala nasional yang dimulai pada pukul 12.00 WIB ini tuntas nyaris pada jam 20.00 WIB.

Dihadiri banyak kicaumania dari berbagai kawasan dalam dan luar kota Kediri, lomba bertajuk Sentiyaki Cup 2 yang ketuai Mr. Rony Susanto dengan pelaksana lapangan Sinyo Yakuza ini berlangsung di lokasi yang sangat bagus karena dalam Markas Yonif 521 Mekanis, berupa sebuah lapangan berumput dengan dikelilingi gedung-gedung yang sangat ideal untuk dijadikan paddock peserta.

PENYERAHAN TROPI PENGHARGAAN DARI MR. RONY SUSANTO (KANAN) PADA PASI INTEL YONIF 521.

 

 

Ada tiga kelas utama yang digelar dengan tiket 150K, dan agak berbeda dengan gelaran-gelaran di karesidenan tetangganya, di Sentiyaki Cup 2, jadwal main kelas utama justru ditaruh pada sesi pertengahan. Menurut salah seorang peserta di kelas Murai Batu, rata-rata burung menjadi "ngos-ngosan" saat main di kelas utama meski cuaca agak sejuk karena mulai mendung, bahkan sempat turun hujan.

"Tapi, semua burung sudah terkuras staminanya saat main di kelas non utama, jadi seperti burung saya jadi kurang maksimal mainnya, tapi nggak masalah karena rata-rata burung juga seperti itu," cetusnya.

Anomali (pergantian cuaca secara tiba-tiba) cuaca mulai terjadi di sesi-sesi pertengahan, dimana kelas-kelas utama mulai digelar. Dari pantauan, beberapa burung terlihat memang ada yang ngaco menyikapi hal tersebut, namun ada pula yang tetap mampu menguasai keadaan.

GOZHILLA RAIH JUARA KELAS UTAMA MURAI BATU

CUCAK HIJAU GUNUNG SEWU SUKSES KUASAI KEADAAN, DAN MERAIH JUARA 1 KELAS UTAMA.

 

Tiga burung yang sukses menguasai keadaan hingga berhak atas predikat juara 1 di kelas utama (kelas Sentiyaki). Pertama Anis Merah Raja Timur milik H. Agung yang tetap tampil percaya diri dengan gacoran dipadu aksi telernya. Raja Timur tetap konsisten meski saat mulai digantang hingga tuntas hujan turun dengan derasnya padahal beberapa menit sebelumnya hujan tak turun.

Kedua Gozhilla, Murai Batu milik Abah Didik dari Bangsat 001, yang berhasil meredam tembakan-tembakan para rivalnya seperti Billabong milik Mr. Erick dan Batoshai milik Juice Avocado dimana keduanya harus puas tuntas di belakang Gozhilla.

Ketiga ada, Cucak Hijau Gunung Sewu yang juga dibesut Abah Didik yang lolos dari duel sengit melawan para pesaingnya di kelas Cucak Hijau Sentiyaki hingga berhak atas tropi mewah, miniatur pedang Katana. Gunung Sewu sukses menyisihkan para rival terdekatnya seperti Bandrol milik Mr. Widya dan Indigo milik Mr. Andi yang masing-masing harus puas finis di posisi dua dan tiga papan kejuraan.

Pun boleh dibilang Gunung Sewu sebagai sebagai Cucak Hijau tersukses di gelaran kali kedua dari Sentiyaki Cup ini, karena dia berhasil meraih 2 kali gelar juara 1. Yakni juga meraih juara 1 di leg perdana kelas Cucak Hijau (kelas KWK).

JAWARA LOVE BIRD FIGHTER, MENDAPAT TAMBAHAN HADIAH DARI SANGKAR KWK

Burung lain yang sukses di tengah padatnya kicaumania Kediri, Nganjuk dan Malang. Dia adalah Branjangan Sembrani, burung milik Sofa Mustofa dari Duta Kopdarnas Jatim, yang melenggang ke podium 1 di leg perdana kelas Branjangan (kelas KWK 100K) dalam kondisi cuaca yang cukup bagus. Namun saat main di leg kedua, dimana anomali cuaca mulai terjadi, bahkan sempat turun hujan deras, Sembrani harus puas berakhir di posisi keempat.

Sedangkan di kelas Paruh Bengkok, salah satu yang tercatat sukses menguasai keadaan yakni DP milik Dana Antasari. DP berhasil mengumpulkan poin terbanyak dan berhak atas tropi juara 1, sekaligus mendapat tambahan hadiah dari sangkar KWK, karena saat gantang menggunakan Sangkar KWK.

TETAP HAPPY, MESKI AMBISI JUARA 1 MURAI BATU MUTIARA YANG DIUSUNG PINK BOY TEAM HARUS BERAKHIR DI POSISI 2 MEJA TOAST.

 

Saat matahari sudah mulai tenggelam, lomba masih menyisakan sekitar 10 kelas, termasuk kelas Murai Batu CRV yang, di kelas ini ada dua burung memiliki kualitas yang cukup seimbang dalam pandangan Juri, hingga harus berakhir di meja toast. Keduanya adalah Mutiara, Murai milik Arik Ganam dari tim Pink Boy, dan Murai Pajero. Dan Mutiara pun harus puas menduduki posisi kedua usai kala toast dari Pajero.

Lomba berakhir dengan perebutan juara SF dan BC, dimana kali ini ada tiga peraih juara umum, mereka Duta Joko Kandung feat BKSDA sebaga juara peraih juara BC, dan H. Wiebie SF serta Bangsat 001 sebagai juara kembar Single Fighter.

 

KATA KUNCI: sentiyaki cup 2 kedirilomba burung kedirih. wiebie sfbangsat 001

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp