ROBERT PANTAU DAN TEAM. KALAH TERHORMAT LEBIH BAIK DARIPADA MENANG MAEN CURANG

ROBERT PANTAU

Lebih Baik Kalah Terhormat, Daripada Lomba Jadi Ladang Uang

Robert Pantau dari Jogja dikenal berani membeli burung-burung berkualitas. Namun, ia mengaku sangat pelit kalau harus bermain mata untuk memenangkan burungnya.

"Buat apa beli burung berkualitas dan mahal, kalau untuk menang harus pakai main mata, harus bayar sekian dan seterusnya, lebih baik kalah saja," tegas Robert.

Karenanya, agak aneh bila ada sebagian orang yang berpikir seolah-olah kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh jagoan Robert karena pengkondisian, alias katrolan.

Menurut Febrian Sukarno, sang manajer, Robert Pantau adalah contoh penghobi yang anti "money politik" di burung. "Beliau berprinsip lebih baik kalah terhormat dari pada lomba dijadikan ladang uang oleh kalangan tertentu, yang jelas ini merusak tatanan dan pasti akan bikan kesal dan kapok peserta yang lain. EO yang bersangkutan cepat atau lambat bakal ditinggal."
 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

 

Menang karena dikatrol dengan uang juga sama sekali tidak membanggakan. "Kalau boleh jujur, kita ikut lomba pengin menang kan juga untuk kebanggaan. Tapi kalau menangnya karena dikatrol, ya alih-alih bangga malah jadi malu," imbuh Febri.

Karena itu, Febri pun mengajak semua kicaumania bisa bersikap sama. "Main mata, curang, atau apa pun namanya, pasti melibatkan minimal dua pihak. Artinya kalau dari sisi peserta sudah tidak ada inisiatif dan juga tidak mau diajak, ya tidak akan terjadi."

Karena main bersih sudah jadi prinsip, maka sangat tidak mungkin namanya Robert Pantau menggunakan "jasa" pengkondisian agar burungnya menang.

Mengakses BURUNGNEWS lebih praktis dan cepat, unduh APPS-nya di PLAY STORE (android) atau GOOGLE PLAY (Apple/Iphone/IOS)

 

"Jadi begini saja, misal pada lomba yang akan datang, saat burung kami menang terus ada yang keberatan karena merasa lebih layak menang, ya mari kita pantau ulang bareng-bareng. Kalau memang burung milik yang keberatan itu lebih baik, ya tidak apa-apa itu burung biar dibeli sekalian sama Robert."

"Tantangan" ini menuruf Febri serius dan tidak main-main. "Pertama, itu soal harga diri. Selama ini kami main apa adanya saja, benar-benar mencoba mengandalkan kinerja dan kualitas burung, karena kami beli burungnya kan juga tidak sembarang. Sudah melalui proses seleksi, sudah dipantau beberapa kali hingga merasa mantap. Kedua, kami dari Team Robert pantau memang masih berburu jago-jago lagi dari beberapa jenis burung, untuk memperkuat dan melengkapi jagoan yang sudah ada."

Dalam waktu dekat ini, Robert Pantau siap menurunkan beberapa jagoannya yang sedang siap di even-even bergengsi seperti Piala Kajari Solo sajian PBI Solo (3/2), Supremasi Jogja Istimewa (17/2) dan Piala Pasundan Bandung yang akan dihelat 7 April mendatang.

 

BROSUR PIALA KAJARI SURAKARTA, KLIK DI SINI

BROSUR SUPREMASI JOGJA ISTIMEWA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: robert pantau febrian lbc robert pantau jogja

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp