CH DJARGO IN ACTION (RIZAL ALFONSO/INSERT)

RIZAL ALFONSO DAN CH DJARGO

Hatrik di Kades Mulur Cup I, Siap Bersaing di Balekambang Kumandang 4

Meraih tiga kali podium pertama alias hatrik di Kades Mulur Cup I Sukoharjo, melesatkan nama Djargo, cucak hijau milik Rizal Alfonso. Apa saja keunggulan dan bagaimana rawatan cucak hijau andalan Bhayangkara BC ini?

Di kalangan trokbulmania Sukoharjo dan sekitarnya, nama cucak hijau Djargo sudah cukup dikenal dan jadi bahan perbincangan. Selain sering menorehkan prestasi di berbagai event, belakangan amunisi milik Rizal Alfonso ini juga memiliki materi dan kinerja mumpuni.

 

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Materi lagunya variatif, Djargo sering kali mencuri perhatian juri dengan gaya duduk satu titik sambil menggetar-getarkan badan (ngentrok jambul). Tak jarang Djargo berhasil membuat juri terpana dengan rol speed dan tembakan panjang yang dilesatkannya sambil menoleh ke samping.

Dihubungi burungnews.com, Rizal mengungkapkan apabila materi andalan Djargo adalah kapas tembak, kenari, dan cililin. Lagu-lagu ini dibawakan berselang-seling dengan nada yang merdu, tidak patah-patah.

“Gaya duduk satu titik, geser kanan kiri kalau gak dapat tarungan di sampingnya. Materinya variatif, kadang sambil nengok bunyi panjang rol speed.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Sebelum menang hatrik di Kades Mulur Cup I, Djargo sendiri telah mengukir prestasi di berbagai gelaran yang diikuti. Seperti Sazime Cup, Kimano, KMW, KMS Denokan, Neo BC, dan Antasari Team.

“Kalau latber atau latpres, sudah sering menang. Bahkan, di Spesialan Neo BC sampai nggak boleh main, disuruh balik. Kasihan yang lain katanya.”

Selain materi memang berkualitas, faktor yang mempengaruhi kestabilan dan konsistensi Djarwo adalah soal pola rawatan dan pakan yang pas. “Setiap hari wajib embun, rutin tiap pagi. Dikasih jangkrik 2 ekor, lalu dibersihkan kandangnya. Jam setengah tujuh dikrodong, ditaruh di dalam rumah lagi.”

 

BHAYANGKARA BC. SIAP KE BALEKAMBANG KUMANDANG

 

“Untuk pakan biasanya kita kasih buah, tergantung birahi. Kalau birahi tinggi, kita biasanya kasih pepaya. Kalau birahi rendah, kita kasih pisang. Jam empat sore dikeluarkan, mandi, terus diangin-anginkan. Kasih lagi jangkrik 2 ekor, ganti air minum dengan yang baru, air matang biasanya.”

Ditambahkannya, untuk persiapan lomba, H-1 full krodong. Sore hari kasih jangkrik 8 ekor, tidak pakai mandi. Pas hari H, kasih lagi jangkrik lagi 2 ekor, jemur pagi kurang lebih satu jam, terus mandi sampai puas. Setelah itu, kasih tambahan EF kroto sambil diangin-anginkan. Setelah kering, full krodong, siap berangkat.

Meski selama ini lebih sering dibawa teman-temannya di Bhayangkara BC, Ia mengaku selalu memantau perkembangan dan hasil yang diraih Djargo. Sudah banyak kier master yang mencoba meminang Djargo, namun Ia tetap  bergeming.

“Banyak sih yang nanya, tapi biar buat main anak-anak dulu lah. Lha wong mung manuk ndeso,” ujarnya.

 

 

Kestabilan dan konsistensi yang ditunjukkan Djargo ternyata membuat Rizal ingin mencoba peruntungan di even besar. Diakuinya, sejauh ini mainnya Djargo memang "belum jauh", masih skala lokal.

“Rencana sih pengen main ke Balekambang Kumandang bulan depan. Pengen tahu Djargo ini kualitasnya sampai dimana. Moga-moga bisa masuklah,” harapnya.

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk Khofifah Cup Surabaya 27 Oktober dan Balekambang Kumandang Surakarta, 24 November. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

KATA KUNCI: balekambang kumandang pbi surakarta rizal alfonso cucak hijau djargo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp