NOOR BREWOK DAN MB LOWE.

RADJA 4 KOTA, #3

Cerita MB Lowe yang Tampil Apik di Race #1 Tapi Terbuang, Kok Bisa? Tonton VIDIOnya

Radja 4 Kota yang berlangsung 3 Oktober 2021 di Sindu Kusuma Edupark Yogyakarta berlangsung seru dan ketat, termasuk di kelas murai batu. Antusiasme murai batu mania memang luar biasa, terbukti kelas ini yang habis paling awal, meski tiketnya dibandrol paling tinggi.

4 race/sesi murai batu, semua full peserta. Burung yang turun secara kualitas juga bagus-bagus. Tentu ini membuat para juri tidak mudah membuat keputusan, terutama saat banyak burung atau sebagian besar burung yang bertarung kerjanya juga pada maksimal.

“Membuat kelas terbatas dengan peserta sedikit juga punya tingkat kesulitan sendiri, kalau sampai salah pasti kelihatan. Burung 24 dipantau dari sisi mana pun kan terlihat dan terdengar cukup jelas, baik secara show maupun materi lagunya. Ketika sebagian besar burung kerja maksimal, team juri harus benar-benar fokus. Secara matematis jumlah peserta lebih sedikit memang seperti lebih mudah dan teliti, tapi praktiknya ternyata tidak sesederhana itu,” jelas Naryo, salah satu juri senior RGN yang didapuk menjadi Korlap.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Begitulah seru dan ketatnya pertarungan di kelas murai batu race #1. “Burung harus diakui bagus-bagus, hampir semuanya kerja, sementara kita hanya ambil kejuaraan 1-4 saja. Jelas ini tidak semudah yang dikira orang yang hanya menonton dan memantau dari luar,” imbuh Hengky, Korlap lainnya.

Salah satu burung yang ramai dibicarakan karena aksi dan perfomanya dinilai luar biasa, berada di gantangan pinggir, 05. Para penonton yang berada di sisi utara gantangan, yang menghadap langsung gantangan 05, dibuat berdecak kagum. Materi lagu yang digelontorkan terus menerus disebut-sebut istimewa.

Bagaimana hasil akhir penilaian juri? Ternyata, nomor 05 terbuang, tidak kebagian bendera nominasi. Hasil ini tentu mengejutkan banyak orang, terutama Noor Brewok dan kawan-kawan yang mengawalnya. Burung ini kemudian diketahui bernawa Lowe, milik Royal Merapi Klaten.

 

KORLAP HENGKY

 

Noor sudah barang tentu langsung menanyakan ke team juri apa gerangan yang terjadi. “Saya benar-benar bingung, saya langsung tanya ke dalam. Jawabnya Lowe katanya kalah volume, terus di akhir disebutkan sempat sedikit kendor. Tapi mereka semua mengakui kalau materi lagu dan kerjanya istimewa,” ujar Noor mengisahkan kepada burungnews.com.

Dituturkan Tobil Nanang Kusuma, pewarta dari mediabnr.com yang ada di lapangan saat itu, penonton di sisi utara itu umumnya sangat paham murai batu. "Beberapa juga juri lintas EO yang kebetulan sedang tidak tugas, jadi ikut hadir. Komentar spontan mereka pun nyaris sama, sangat kagum dengan penampilan 05, menganggap sebagai burung yang istimewa, sekaligus juga keheranan ketika akhirnya bisa terbuang."

Dikonfirmasi, Benz Wira mengakui bila terbuangnya gantangan nomor 5 memang menjadi perhatian dan perbincangan cukup luas di kalangan kicaumania yang hadir dan menyaksikan langsung. “Seperti yang dikatakan Naryo dan Hengky, peserta hanya 24, hampir semuanya kerja bagus. Tidak mudah menentukan siapa juaranya, atau melepas yang mana bila selisih satu dan lainnya hanya terpaut tipis-tipis saja.”

Benz juga memastikan team jurinya sudah membuat pertimbangan dan keputusan dengan sangat hati-hati, semuanya berbasis pada kinerja burung atau fakta lapangan, sama sekali tidak melihat soal siapa pemiliknya atau siapa yang menggantang.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

“Bahwa kemudian ada perbedaan persepsi di antara para peserta atau penonton dengan team juri, ya itu tidak bisa dihindari, itu konsekuensi dari setiap keputusan, kita siap berdiskusi lebih lanjut soal itu, dan kita juga sangat terbuka dengan semua kritik dan masukan,” jelas Benz lagi.

Sementara itu Noor mengungkapkan, bahwa dia dan kawan-kawan bukannya ngotot mau menang sendiri dan tidak mau kalah, atau tidak mengakui keunggulan dan kelebihan burung lain. “Kami juga mantau keliling, membandingkan satu dengan yang lain. Secara garis besar kami melihat pesaing utama hanya satu, burung yang digantang om Teddy yang kemudian jadi juara satu. Kami pikir, kalau pun lepas dari juara 1, burung kami di 05 setidaknya bisa tembus runner up. Ternyata malah kebuang, itu yang terus terang bikin kesal,” tandasnya.

Bang Edo, salah satu sahabat Benz yang secara khusus datang dari Jakarta untuk membantu mengawasi penjurian, juga mengungkapkan hal yang sama. Edo mengaku secara materi dan penampilan, gantangan nomor 05 memang istimewa bin luar biasa.

 

 

“Saya juga kagum, itu burung istimewa secara materi lagu dan kerja bisa dikatakan ngedur dari awal. Memang kalah di volume, di bagian akhir juga ada kendornya. Lepas dari potensi perbedaan paham atau persepsi di antara kita, saya kira penjelasan juri kenapa membuang gantangan 05 karena kalah di volume dan ada kendor di akhir sudah baik.”

Noor pun mencoba menanggapi penjelasan dari team juri, termasuk dari Benz dan Edo. “Tentu kami sangat terimakasih dari apresiasi mereka yang mengakui bila materi lagu dan kerjanya Lowe istimewa. Di sisi lain, itu kan menunjukkan fakta bila secara volume sudah sangat bisa didengar dengan jelas oleh team juri. Mungkin benar volumenya bukan yang paling keras, katakanlah masih di bawah 4 burung yang kemudian masuk nominasi, tapi kalau sudah terdengar jelas kan sudah masuk standar kan.”

Noor lantas mencoba ingin mewacanakan soal pakem. “Kalau pakem umum penilaian, secara yang berlaku umum saya kira materi lagu dapat bobot tertinggi, baru pada volume kemudian gaya, hingga terakhir secara umum juga masih melihat fisik burung. Dengan mengacu pada hal ini, saya kira wajar bila tadinya kami berharap kalau pun lepas  dari juara 1, ya masih kebagian runner up.”

 

 

Pada race #2, Noor menurunkan Singa Africa, yang kemudian menjadi runner up dibawah Kencono,k jago milik Mr. Bintang yang sama-sama digantang Teddy. Pada race #3, Lowe kembali diturunkan dan kali ini bisa meraih juara 1.

“Singa Africa di race 2 saya akui kurang greget, sementara penampilan Lowe di race #3 saat meraih juara 1, harus diakui belum sebagus saat tampil di race #1. Artinya, penampilan Lowe di race #1 di mata kami adalah yang terbaik, lepas  dari hasil akhirnya.”

Noor pun menggarisbawahi, ingin menyampaikan uneg-uneg ini bukan karena tidak bisa menerima dengan hasil penjurian di Radja 4 Kota. “Pengin mengajak diskusi saja, tukar pikiran, saling mendekatkan pemahaman, untuk kemajuan bersama, ya buat para kicaumania atau peserta, ya buat teman-teman juri dan EO semuanya saja. Tentu sangat bagus bila lintas EO pun ada semacam pemahaman yang mendakati sama terkait pakem umum burung yang bagus, di luar soal pelanggaran-pelanggaran burung yang tiap EO punya kebijakan sendiri-sendiri.”

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon/voucher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda MOTOR, hingga MOBIL baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. (Kupon yang baru diterima setelah 31 Desember, tetap berlaku, hadiah bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan tersebut)

 

Di akhir obrolan dengan burungnews.com, Noor juga menyampaikan rasa terimakaih untuk panitia Radja 4 Kota beserta team jurinya, yang telah memberikan kesempatan pada burung-burung Royal Merapi untuk tampil. “Sudah lama kami libur tidak lomba selama masa pandemi ini, Alhamdulillah situasi mulai memungkinkan. Mohon maaf juga bila ada hal-hal yang kurang berkenan baik selama maupun setelah berlangsungnya lomba. Kita tetap berteman, bersahabat, bersilaturahmi, dan selalu saling menghormati dan menghargai.”

Biar tidak penasaran dan berpolemik terus tanpa punya gambaran, di bawah artikel ini kami sampaikan dua vidio, satu Lowe yang digantangan Noor, vidio kedua adalah Kecak Sakti yang digantangan Teddy BKS, yang meraih juara 1. Kedua vidio ini diambil saat tampil di race #1. Kedua vidio yang diambil dan dipost oleh Tobil Media BnR dan Oky Lintas Hobi, diklaim utuh tanpa editan.

Harap dicatat, setelah Radja 4 Kota, sejumlah  gelaran prestis sudah menanti. Mulai dari Piala Barometer Indonesia bersama PBI Tangerang di Yon 09 Serpong pada 17 Oktober, dilanjutkan Piala Pariwisata bersama BnR Magelang di lokasi legendaris Taman Kyai Langgeng (7/11), Balekambang Kumandang bersama PBI Solo (14/11), hingga akhir tahun pada 12 Desember bersamaan dengan HUT BnR digelar Bandung Lautan Api Cup.

 

 

Kabar baik juga terus-menerus kami sampaikan kepada pembaca burungnews.com. Kini, kesempatan semakin terbuka lebar untuk meraih MOBIL, MOTOR, dan ratusan hadiah super menarik lannya, LANGSUNG tanpa diundi.

Beli terus TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Perhatikan baik-baik saat membuka kemasan, siapa tahu Anda yang beruntung mendapatkan kuponnya. Kupon yang diterima setelah 31 Desember tetap berlaku. [danu, maltimbus]

 

DATA JUARA RADJA 4 KOTA, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL PIALA BAROMETER INDONESIA, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL PIALA PARIWISATA MAGELANG, KLIK DI SINI

 

VIDIO AKSI MEMUKAU MB LOWE DI RADJA 4 KOTA:

 

VIDIO AKSI MB KECAK SAKTI DI RADJA 4 KOTA:

 

 

KATA KUNCI: radja 4 kota mb lowe

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp