SIAPAKAH DIA

PIALA PASUNDAN 4, #24

Gaya Ngekeknya Khas, Love Bird Asal Pekanbaru ini Curi Perhatian di Piala Pasundan 4

Sabtu, 17 Oktober 2020 - BERITA LOMBA

Gaya ngekeknya khas, love bird asal Pekanbaru ini berhasil mencuri perhatian di Piala Pasundan 4 setelah menduduki podium kedua kelas Love Bird Umum Radja Company dan podium pertama kelas Love Bird Umum Radja Milet A dan podium kedua. Siapakah dia?

Diikuti gaco-gaco hebat dari seluruh penjuru tanah air, kelas love bird di Piala Pasundan 4 menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta. Selain memiliki paling banyak penggemar, penerapan sistem penilaian love bird RGN terbaru membuat para penggemar paruh bengkok ini penasaran dan ingin mencoba.

Hal ini terbukti dengan ludesnya tiket kelas love bird, baik umum maupun fighter. Di hari H pun, banyak pemain yang masih berburu tiket di lapangan, berharap ada cancelan sehingga jagoannya bisa unjuk gigi di even paling bergengsi di Tanah Pasundan ini.

Digelar di Lapangan A, laga kelas Love Bird Radja Company menjadi partai pembuka di Piala Pasundan 4. Sistem penilaian love bird RGN terbaru yang menggunakan papan penilaian khusus dan sekali roling juri sempat dikhawatirkan akan memicu protes dan keributan ternyata berjalan mulus tanpa kendala. Meski peserta hanya boleh melihat dari ring pertama, suasana tetap tertib dan kondusif.

Tampil unik dengan speed rapat, volume keras, jeda rapat, dan gaya mengangguk-anggukan kepala, love bird di Gantangan 28 berhasil mencuri perhatian peserta. Apabila dilihat secara keseluruhan, total durasi yang ditunjukkan oleh love bird warna hijau ini tentu akan mengantarkannya sebagai jawara. Benar saja, love bird tersebut akhirnya menduduki podium kedua setelah mengumpulkan poin tertinggi kedua.

HERMAN ABAS. TORABIKA JUARA 1 DAN 2 DI KELAS LOVE BIRD

Ketika pemiliknya disambangi burungnews, love bird tersebut ternyata bernama Torabika, amunisi milik Herman Abas. Datang jauh-jauh dari Pekanbaru, Herman Abas bersama tim datang ke Piala Pasundan 4 dengan membawa love bird, kacer, dan murai batu. “Kita bawa tiga love bird, satu murai batu, dan satu kacer. Love birdnya Torabika Jr, Avatar, dan Torabini. Murainya Aladin, terus kacernya Prajurit,”.

Sebagai salah satu love bird jawara dari tanah Sumatra, keberhasilan Torabika menduduki podium kedua kelas Love Bird Umum Radja Company dan podium pertama kelas Love Bird Umum Radja Milet A menjadi bukti kalau love bird-love bird dari tanah Sumatra mampu bersaing dengan love bird-love bird hebat dari seluruh penjuru tanah air.

“Kalau di Sumatra, Torabika sudah sering menang, bahkan sapu bersih. Sebelum turun di Piala Pasundan 4 ini, Torabika sudah tour keliling Sumatera. Kita biasanya main ke Jawa kalau ada even-even kolosal aja, kayak Piala Pasundan, Piala Raja, Prescup. Kalau kelasnya nggak banyak, kita juga nggak mau. Perjalanan jauh, Bang,” ungkapnya.

Meski dapat memantau perkembangan love bird-love bird di tanah air dengan melihat youtube, Herman mengaku lebih puas ketika bisa datang langsung ke lapangan. Selain bisa melihat langsung performa dan kinerja gacoan sendiri, Ia juga bisa berjumpa dengan orang-orang yang dikenalnya lewat media sosial.

Dalam kesempatan ini, Herman juga membocorkan kunci kestabilan dan konsistensi Torabika selama ini. “Kalau settingan sama seperti love bird pada umumnya seperti jemur, mandinya sendiri di cepuk, harian biasanya bersama pasangan di kandang kotak. Kita hanya main pakan, kita pakai pakan khusus love bird Jawara dari Abas SF,”.

Setelah berhasil menorehkan prestasi di Piala Pasundan 4, tim asal Pekan Baru ini mulai membidik Piala Raja sebagai target selanjutnya. “Sebenarnya kita pengen main ke Piala Raja, tapi informasinya kan kita nggak tahu. Misal, sudah ada kepastian tanggal mainnya, tolong dikabari, Bang,” pungkasnya. [asept]

DATA JUARA PIALA PASUNDAN 4, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: piala pasundan 4 torabika herman abas