YANCHE. USAI MEMBERI MAAF, SEMUA SUDAH SELESAI.

PIALA COBRA CILACAP

Sempat Marah Disebut “Bangsat – Asu”, Yanche Sudah Memaafkannya

Piala Cobra sudah usai. Lomba yang secara umum dinilai sangat sukses. Pesertanya tembus 1.612, lombanya juga lancar dan mulus. Bahwa masih ada satu dua kelemahan, hal yang wajar dan panitia pun secara normatif sudah mengakui dan meminta maaf.

Di saat hampir semua orang memberikan ucapan selamat dan apresiasi, ada satu postingan pada Minggu malam yang benar-benar membuat Yanche marah. Pemilik akun Ersa Satkarian itu menyebut panitia hanya cari untung dengan memanfaatkan para peserta kicaumania. Yang bikin telinga siapa pun akan merah merona, karena disertai dengan kata-kata “bangsat” dan “asu”, dua kosa kata yang bisa bilang paling kasar dan sembrono baik di tlatah Cilacap bahkan Jawa secara umum.

Yanche pun mengaku kaget, apalagi karena merasa tidak kenal dengan orangnya. Setelah coba dibalas, lalu komentar atau status itu dihapus. Yanche mengaku sangat marah, benar-benar tidak bisa terima dirinya dan semua panitia yang telah bekerja keras selama kurang lebih 3 bulan lamanya, pada akhirnya malah dikatai “bangsat” dan “asu” oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

 

 

 

Hingga Yanche pun merasa perlu mengungkapkan kemarahannya di media sosial pada Senin 21 Januari, sambil menyertakan screenshot pernyataan dari Ersa. Banyak teman-teman Yanche yang mengira setelah kemarahannya itu, lantas “kagol” dan akan mundur dari dunia hobi burung berkicau.

Pada 23 Januari, Yanche sudah mengunggah status yang intinya dia sudah memaafkan Ersa, dan menyebutkan bila dia tidak kagol apalagi mundur dari dunia hobi burung yagn sudah digelutinya selama 20 tahun tanpa henti.

Sebenarnya foto tentang kehadiran Ersa dan kawan-kawan untuk saling memaafkan dengan Yanche sudah diunggah oleh akun Yusuf Fauzi pada hari yang sama setelah Yanche memposting sikap marahnya, 21 Januari. Tanpa banyak keterangan, hanya beberapa kata-kata singkat:  Bismillah to Alhamdulillah, Damai itu Indah, ada hikmah untuk semua. Disertai tagar ##Jagalah_Jari_Jemari_Kita_Ketika_Ber_Sosial_Media. Yusuf juga menyatakan salut untuk ko Yanche.

 

 

“Bahwa ketika membaca status yang disertai olok-olok bangsat dan asu itu, secara spontan saya memang sangat marah. Saya kira orang lain pun juga akan marah juga. Tapi kemudian orang itu sudah datang langsung ke saya, mengkaui kesalahannya dan meminta maaf. Kalau orang sudah mau mengakui kesalahannya dan datang baik-baik meminta maaf, ya sudah. Saya pun iklhas dan legowo memaafkannya.”

Yanche mengaku sangtat menyadari orang psti tidak sempurna dan bisa salah. “Apalagi masa lalu saya dulu hidupnya juga pernah lebih brutal. Bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, kendati tentu saja belum bisa sempurna. Gunanya kawan, sahabat, teman, saudarah, atau orang lain di sekitar kita kan buat saling mengingatkan,” ujarnya saat dikonfirmasi burungnews.  

 

 

Lalu, kenapa burungnews kembali menuliskan artikel ini, ketika para pihak menganggap masalahnya sudah rampung? Hanya ingin kembali membagikan manfaat atau hikmah dari setiap kasus atau masalah yang menimpa kita. Hal yang sama, juga bisa terjadi pada yang lain, kapan pun dan di mana pun. Tulisan ini dimaksudkan agar hal-hal seperti itu bisa kita cegah sebelumnya.

Media sosial memang memberikan ruang yang sangat luas, nyaris tanpa batas, bagi kita semua para pemilik akun. Ruang itu sepenuhnya berada dalam kendali jari-jari kita, tanpa ada pihak lain yang mengedit terlebih dulu. Bila dulu kita mengenal ungkapan “mulutmu harimau-mu”, sekarang bisa diadopsi menjadi “jarimu harimau-mu”.

 

Pastikan burung Anda tampil maksi, stabil, dan terjaga kesehatannya. Ada LEMAN'S yang sudah terbukti kehandalannya. Jangan sampai ketinggalan dengan yang lain.

 

Maka kita harus benar-benar bijak dalam memanfaatkan media sosial. Kita boleh saja marah pada seseorang, atau situasi di sekitar. Sampaikan dengan cara yang baik, agar pesan itu bisa sampai, tanpa membuat orang lain tersinggung atau marah.

Tulisan ini juga ingin menggarisbawahi sikap Yanche yang patut kita acungi jempol. Dia menyadari manusia itu tempatnya salah dan dosa. Maka ketika ada orang yang sudah mau mengakui salah dan datang minta maaf, ia pun memiliki kebesaran jiwa untuk memberi maaf, dan kemudian menyatakan bila semua masalah itu sudah dianggap rampung, tutup buku, dan siap memulai dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang produktif, sesuatu yang bisa memberikan manfaat pada sekitar kita.

 

 

Agar kita memahami masalah secara utuh, di bawah ini coba kita tampilkan lagi screenshot dari apa yang ditulis Yanche. Bahasanya runtut dan mudah kita pahami.

Sebagai bukti nyata bila Yanche tidak mundur dari dunia hobi burung berkicau, Yanche malah baru saja memposting yang bila dirinya baru saja mendatangkan jago tledekan. Burung baru itu akan ikut memperkuat amunisinya mengikuti gelaran Andhang Pangrenan di Purwokerto, 3 Februari besuk. Even yang digelar oleh EO Bersatu itu menawarkan kemasan yang seksi, dengan di tiap kelasnya akan bagi-bagi bonus super menarik.

 

Mengakses burungnews.com dengan lebih mudah dan cepat, unduh APPS burungnews di PLAY STORE (android) atau GOOGLE PLAY (Apple/Iphone/IOS)

 

BROSUR PIALA ANDHANG PANGRENAN, KLIK DI SINI

 

POSTINGAN YANCHE SAAT MENGUNGKAPKAN KEMARAHAN:

 

 

POSTINGAN YANCHE SETELAH MEMBERI MAAF

KATA KUNCI: piala cobra cilacap yanche beny pesona piala andhang pangrenan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp