MEJA 4 STOPWATCH, BISA MENILAI 4 BURUNG LANGSUNG

PENILAIAN LOVEBIRD ALA KOPDAR KONSLET

Pertama di Dunia, Menggunakan Meja Stopwatch, Lion SF Jambi Menangi BoB

“Awalnya saya ragu dengan alat ini,” ujar Aa Duki, merujuk pada perangkat yang disebutnya Meja 4 Stopwatch. Keraguan yang beralasan, sebab meja ini dirancang untuk satu juri bisa menilai 4 burung sekaligus, sementara alat sebelumnya, hanya untuk 2 burung.

Duki menambahkan, keraguan itu harus dicoba, dengan risiko keberhasilan hanya 1 %, dan kegagalan 99 %. Risiko yang sungguh luar biasa berat. Setelah mencoba di rumah dari plan 1-2-3, akhirnya terbuat alat ini, rasa takut itu sirna.

 

AA DUKI BERSAMA OWNER RE MUCI, MENGAWASI LANGSUNG PENGGUNAAN MEJA STOP WATCH

 

Gagasan Duki mendapat dukungan penuh dari Team Konslet dan Kuncoro, pemilik EO gantangan Rasyid Enterprise Tangerang (Re Muci), yang bersedia dijadikan uji coba aplikasi yang disebut Meja 4 (empat) Stopwatch.

Alat ini menyerupai meja belajar anak, pada salah satu bidang yang nantinya akan ditegakkan, terdapat 4 (empat) Stopwatch (selanjutnya disebut meja). Alat pengukur waktu ini sudah dimodifikasi dengan tambahan kabel yang terhubung dengan tombol on off pada bidang bawah / mendatar.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Meja ini memungkinkan satu orang juri bisa menilai 4 burung sekaligus. Cara kerjanya sama dengan alat sebelumnya, berupa papan acrilik yang dipasangi 2 stopwatch. Juri cukup menekan tombol on/star ketika burung yang dinilai bunyi, dan stop/end ketika burung tersebut berhenti. Juri hanya perlu fokus dan konsentrasi penuh, serta mengikuti aturan/ketentuan masing-masing kelas.

“Setelah sukses dengan papan acrilik yang hanya berisi 2 stopwatch, terpikirkan untuk membuat perangkat dengan kemampuan lebih baik, satu alat bisa untuk 4 burung. Bisa lebih efisien dalam hal SDM, atau kuota peserta bisa ditambah sampai dua kali lipat dengan jumlah SDM juri yang sama,” ujar Aa Duki.

 

2 STOPWATCH PAPAN AKRILIK

 

Munculnya meja dengan kemampuan menilai 4 burung, bukan berarti keraguan Aa Duki lantas hilang begitu saja. Ada hal teknis yang mesti disinkronkan dan dikoordinasikan dengan sangat baik, mengingat akan ada kolaborasi Team Konslet yang sudah terbiasa dengan alat stopwatch, dengan juri Independen Re Muci yang masih terbiasa dengan stik kombinasi.

Kali ini, team juri Independen Re Muci dipaksa harus segera menyesuaikan diri menggunakan Meja 4 Stopwatch, satu juri menilai 4 burung sekaligus. Nota bene, para juri Re Muci belum pernah mencoba menggunakan Meja 4 Stopwatch dalam laga yang sebenarnya.

 

 

“Ini sungguh ekpserimen yang penuh tantangan,” ucap teh Icha Ferdiansyah Bogor saat melihat Team Konslet mempersiapkan setting meja dan pengaturan/pembagian blok juri sesuai denah gantangan. Pengaturan ini sangat berperan penting, jadi kunci kelancaran tugas juri/pengawas saat menilai mana saja yang merupakan blok penilaiannya. Bisa sesuai sudut L atau kotak, dan tidak kalah pentingnya juri /pengawas bisa melihat jelas dan mendengar blok burung ngekek atau narik tanpa terhalang .

Sempat diguyur hujan deras, antusias ngekek mania dari Jabodetabek, bahkan perwakilan luar pulau dari Jambi, tetap bertahan dari awal sampai selesai. Mereka juga penasaran pengin merasakan dinilai dengan alat baru yang didengungkan Team Konslet lebih akurat dan efisien, serta sebagai ajang pemanasan jelang Liga Champion Love Bird Indonesia di Samsat BSD Serpong Tangsel.

 

LB PUSPO MILIK KANG DM, STABIL DI KELAS UMUM

 

Di kelas Lovebird Umum, Puspo milik Kang DM ABM BC bersaing dengan SHE Pow Pow milik Bejo Sahara BF, Lala milik Rudi Yang Jambi, Arai milik Ade Putra Cahaya, dan lainnya. Selain kelas Umum, juga dibuka kelas Fighter dan Paud, untuk mewadahi dan pembagian kelas sesuai dengan karakter dan usianya.

“Alhamdulillah uji coba berjalan lancar, peserta pun puas melihat kinerja juri. Disebutkan, masih ada beberapa perbaikan alat yang terkendala error saat penilian, tetapi hal itu bisa dimaklumi. Bagaimana pun canggih alatnya, yang penting sumber daya juri terus ditingkatkan skill, hingga bisa mepenggunakan alat yang tepat serta akurat,” ujar Kuncoro, SH.

 

 

Kuncoro dan para lovebird mania berharap, Meja 4 Stopwatch ini bisa dijadikan solusi permanen terhadap keraguan peserta akan kualitas penilaian manual stik yang masih mengandalkan detak jantung dan feeling. “Lebih utama adalah upaya menggairahkan kembali event terutama kelas burung paruh bengkok Lovebird di berbagai kota di tanah air Indonesia. Dengan begitu, peternak, penjual, serta penghobi bisa kembali di masa jayanya. Konsletkan Lovebird Indonesia.”

Jumat 6 Januari, gantangan Re Muci akan kembali menggelar Latber Kopdar Konslet, mulai jam 14.00. Seperti event pada 1 Januari, Latber juga menggunakan pengkat Stopwatch. Di luar itu, tahun 2023 ini tiap Selasa, Kamis, dan Sabtu juga akan ada gelaran rutin One Day Ocehan Losgan, membuka kelas Murai Batu Muda, Murai Batu Umum, Cucak Hijau, Kacer, dan Kenari.

 

 

BELUM SEMPURNA, TAPI MASIH YANG TERBAIK

Dalam beberapa kesempatan, Aa Duki, juga sejumlah loyalis Kopdar Konslet, mengakui perangkat yang dirancang dengan Stopwatch ini memang belum sempurna, namun secara umum oleh para lovebird mania masih dianggap yang terbaik.

Dengan menggunakan Stopwatch, juara ditentukan oleh total waktu bunyi yang terbesar. Panjang-pendek bunyi, volume, ritme/variasi lagu, gaya, tidak dibedakan atau dinilai. Burung yang ngekek panjang tapi kemudian jeda lama, bisa kalah dengan burung yang ngekek pendek-pendek tapi sangat rajin dan jeda sebentar saja. Burung yang volume sangat keras bisa kalah dengan burung yang volume standar saja. Batas volume yang dinilai, atau volume standar, adalah ketika suara sudah bisa didengar oleh juri yang memantau atau menilai burung tersebut.

 

SATU JURI DIKAWAL PENGAWAS

 

Banyak lovebird mania yang menyebut sistem di Kopdar Konslet dengan memakai stopwatch paling mendekati akurat. Ini berbeda dengan penggunaan stik atau semacamnya, selain secara manusiawi hitungan ketukan tiap juri tidak sama, tidak jarang disebut ada juri yang sengaja ngegas atau ngerem burung tertentu.

Dengan stopwatch mungkin juri bisa “sedikit” main-main, misalnya dengan memulai lebih awal tombol on, atau melambatkan tombol off beberapa detik, untuk mengatrol burung tertentu. Namun nilai katrolan itu kecil saja, masih dalam batas kesalahan manusiawi yang bisa ditoleransi. Lagi pula ada pengawas, bahkan si pemilik juga ikut mengawasi kinerja juri yang menilai burung miliknya.

Itulah alasan kenapa Kopdar Konslet tetap eksis bahkan berkembang, ketika EO lain banyak yang meninggalkan, atau setidaknya mengurangi kelas lovebird. [maltimbus]

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

DATA JUARA KOPDAR KONSLET – KOPDAR FIGHTER FEAT TRIO JEPRET DI RE MUCI:

 

STOPPRESS LIGA CHAMPION 14 HARI:

 

STOPPRESS ONE DAY OCEHAN LOSGAN:

 

BROSUR PEMANASAN LIGA CHAMPION KONSLET:

 

BROSUR LATBER KOPDAR KONSLET:

 

 

BRIEFING JURI DAN PENGAWAS OLEH TEAM KOPDAR KONSLET

 

KEAKRABAN DI KOPDAR KONSLET

 

KOLABORASI TEAM JURI PENGAWAS KOPDAR KONSLET DGN JURI INDEPENDEN RE MUCI

 

LB ARAY PUTRA CAHAYA, IKUT BERSAING

 

LB KENCUR MILIK H NANA JUARA KELAS PAUD

 

LB SLAMET MILIK RUDY LION SF JAMBI, JUARA BOB

 

MESKI HUJAN, PB MANIA MERASA NYAMAN DI RE MUCI

 

PENILAIAN DENGAN APLIKASI MEJA STOPWATCH

 

SUASANA KOPDAR KONSLET TRIO JEPRET DI RE MUCI

 

KATA KUNCI: kopdar konslet lion sf jambi

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp