Mr. G, TERKESAN DENGAN PENGALAMAN PERTAMA JADI IP DI PIALA COBRA

Mr. “G” SAAT JADI PENGAWAS DI PIALA COBRA CILACAP

Dari Peserta Mencoba Titip, Hingga Juri yang Punya Bos

Ada hal yang menarik saat menyaksikan jalannya lomba Piala Cobra Cilacap, Minggu 20 Januari 2017. Tak semata karena pesertanya meledak hingga 1.600an (1 lapang), tapi juga ada sosok Mr. “G” dari Kebumen yang selalu berada di tengah arena lomba.

Mr. “G” kali ini didapuk menjadi IP atau pengawas lomba. Jabatan yang diakuinya sebagai yang pertama dilakoninya. “Tapi sebelumnya pernah ikut mendampingi saat Beny Pesona dari Purwokerto yang jadi IP di Kapolres Cup Kebumen. Saat itu secara penjurian saya katakan sangat sukses, benar-benar bersih dari komplain.”

Mr. “G” akhirnya mengaku tak bisa menolak saat Beny dan ko Yanche meminta dia menjadi IP di Piala Cobra Cilacap. Ini adalah even yang digagas oleh Yanche, dengan Beny menjadi ketua panitianya. EO-nya pilih memakai independen, termasuk para jurinya tentu saja.

 

 

YANCHE, BENY, BAMBANG KTC

 

“Jujur, kalau bukan Beny dan ko Yanche yang minta, saya tidak bakalan mau, pilih jadi peserta saja. Mau bagaimana-bagaimana, jadi peserta pasti lebih enak ketimbang jadi panitia, apalagi IP yang terkait langsung dengan penjurian,” ujarnya kepada burungnews.

Menjelang hari H, apa yang selama ini lebih menjadi bayangan ternyata benar-benar fakta. “Bahwa kemudian banyak peserta yang menghubungi saya, entah telepon, sms, atau melalui pesan WA. Intinya pada minta tolong supaya burungnya lebih dipantau, ya dibantulah biar punya kesempatan lebih untuk jadi juara. Saya sih menanggapinya dengan santai, dengan senyum, diplomasilah biar tidak menyinggung. Intinya kalau memang burung layak dan terbaik saat itu, pasti bisa juara.”

 

 

Di lapangan, Burungnews juga menjumpai seorang peserta mengajukan permintaan kepada Beny Pesona, sebelum menggantang burung. “Mas tulunglah, manuke nyong dipantau temenan, iki jan agi mempeng-mempenge koh. Go sangu muleh.” (Mas tolong ya, burung saya dipantau yang sunguh-sungguh, ini sekarang lagi topform, biar bisa buat sangu pulang.)

Beny pun menjawab sambil bercanda dan tertawa. “Ya ngana ngomong bae langsung nang Mr. G. Nek perlu ya jajal disogok kana mbok gelem.” (Silakan ngomong langsung ke Mr. G, bila perlu ya coba disogok itu Mr. G, siapa tahu mau).

 

SEBAGIAN JURI YANG BERTUGAS DI PIALA COBRA

 

Kenapa Beny bisa menjawab sambil bercanda seperti di atas (silakan mencoba memberi sogokan kepada Mr. “G”), tentu selain kenal baik dengan si peserta, si peserta juga kenal baik dengan Mr. “G”, juga karena sama-sama tahu persis Mr. “G” tak mungkin bisa disogok hanya untuk mengatrol nilai burung. Sebab Mr. “G” mau menjadi IP memang karena sesuatu yang spesial, bukan karena mata pencaharian, bukan di sini tempat ia mengais rupiah.

Lalu bagaimana dengan para juri, apakah ada upaya untuk narik-narik untuk mempengaruhi juri lainnya untuk lebih mengarahkan pada burung tertentu? Menurut Mr. “G”, sesungguhnya sudah jadi rahasia umum bila banyak juri, even mana pun dan kapan pun, pada punya bos sendiri-sendiri. "Tidak semuanya, tapi banyak sekali, mungkin lebih banyak yang punya dari pada yang tidak."

 

Pengin burung Anda selalu tampil maksi sekaligus terjaga kebugaran dan kesehatannya? Kini ada LEMAN'S, yang sudah terbukti ampuh baik untuk menyembuhkan burung sakit, juga membantu menguatkan daya tahan burung dan membangkitkan gairah bertarung. Coba dan buktikan, jangan sampai ketinggalan dengan yang lain.

 

“Yang diperlukan adalah pengawasan dan pengendalian. Karena secara teknis, kita yakin juri-juri yang kita pilih untuk bertugas di sini sudah pada mampu kok. Jadi saya dibantu oleh Korlap, juga Beny dan pak bos Yanche kan juga ikut memantau terus menerus. Kita syukuri sampai rampung lomba lancar. Ada satu dua komplain saya kira itu masih sangat wajar. Kalau pas di Kapolres Kebumen waktu di IP oleh mas Beny benar-benar tidak ada komplain.”

Faktor pendukung lainnya, menurut Mr. “G” yang juga dikenal sebagai breeder murai batu prestasi yang sukses, karena juga sudah saling tahu dan kenal antara para juri dengan dirinya. “Jadi karena yang turun jadi IP saya, dan kebetulan juga kami saling kenal dan tahu, jadi mungkin teman-teman juri pada segan lah kalau mau main-main di luar pakem yang seharusnya. Para juri juga tahu kalau Beny dan Yanche itu ngerti burung, bersama-sama ikut mengawasi terus.”

 

SEBAGIAN MEDIA YANG HADIR DI PIALA COBRA. MEMBANTU MENGAWASI

 

Untuk mengurangi sejauh mungkin agar tidak ada main mata antara peserta dan juri, penugasan juri juga digilir dan dikopyok terus. “Kita kan sedikit banyak tahu peta, kalau tahu ada burung bosnya main, ya juri tersebut istirahat, atau kita pantau secara lebih kinerja juri yang bersangkutan. Kita berterimakasih beberapa media yang hadir secara tidak langsung ikut mengawasi jalannya lomba.”

Meskipun secara umum sukses menjalani debutnya sebagai IP, Mr. G mengaku tidak akan menjadikannya sebagai kegiatan rutin. “Tidaklah, sekali-kali saja dalam setahun tidak apa-apa, pada even tertentu yang kita memang tahu persis trak record panitia. Sekali lagi, ini kalau bukan mas Beny Pesona yang minta saya juga tidak bakalan mau. Bagaimana pun, jadi peserta selalu lebih enak. Sewaktu-waktu bisa pulang lebih dulu kalau sudah lelah atau burung yang kita bawa sudah selesai main. Ikut terlibat di kepanitiaan, apaalgi di bagian penjurian, artinya ya harus siap di lapangan sampai jalannya lomba rampung.”

 

 

Anda para kicaumania yang mungkin penasaran dengan even berikut yang dikelola oleh Beny Pesona, bisa kembali ke Purwokerto pada 3 Februari yang akan datang, dengan gelarannya Piala Andhang Pangrenan.

 

SEBAGIAN JURI DAN PANITIA DI PIALA COBRA CILACAP

 

SIE KEAMANAN DI PIALA COBRA. MENJAGA SUASANA TETAP KONDUSIF

 

Mr. "G". MEMANTAU BURUNG, PEMBANDING DENGAN AJUAN JURI

 

DATA JUARA DI PIALA COBRA CILACAP, KLIK DI SINI

BROSUR NZR INDONESIA CUP MALANG, 27 JANUARI, KLIK DI SINI

BROSUR SEMARANG VAGANZA 27 JANUARI, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA KAJARI SURAKARTA, 3 FEBRUARI, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: piala cobra cilacap yanche beny pesona mr g

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp